Bintang memang terlihat indah dan terang cahayanya tapi bintang terlalu jauh untuk aku gapai
~o~
Sorakan meriah mengakhiri lagu yang dinyanyikan Rion, setelah meninggalkan senyum terindahnya, pemuda itu kembali ke belakang panggung, dan tugasnya menghibur para pengunjung salah satu mall terbesar di ibu kota itu digantikan oleh pemandu acara yang tengah sibuk mempromosikan produk yang mensponsori acara ini.
"Abis ini kamu nyanyi dua lagu terus acara selesai, tapi sebelumnya boleh lah sapa-sapa pengunjung dulu nanti bakal ditemani MC kok." Rion mengangguk kemudian meminta air mineral pada salah satu panitia, setelah menghibur para pengunjung mall dengan tiga lagu andalannya tenggorokannya terasa kering. Mendengar namanya yang dipanggil lagi oleh MC ia pun segera bersiap untuk naik kembali ke panggung dan kembali menghibur para fansnya.
"Selamat siang semuanya." Para pengunjung mall yang sebagian besar adalah fans lelaki tampan itu semakin histeris mendapat sapaan dari idola mereka.
***
Gify tersenyum geli di balik masker yang menutupi setengah wajahnya, ia melihat kekasihnya yang tampak kewalahan ditanyai oleh dua MC yang sedang sibuk menggoda pemuda itu. Melihat wajah Rion yang semakin merah dua MC wanita itu segera mempersilahkan Rion untuk memberikan persembahan terakhirnya.
Di tengah keriuhan para penonton Gify masih bisa melihat binar bahagia di mata Rion, meski sudah menyanyikan 4 lagu selama 2 jam ini tapi Rion tidak kelihatan lelah sama sekali. Rion tampak asik menyanyikan lagu miliknya yang sempat booming setahun lalu dan menjadi satu diantara lagu paling laris selama setahun belakangan.
Gadis itu mengeluarkan ponselnya, dan mengabadikan beberapa pose saat kekasihnya menyanyi. Rion semakin tampan saat bernyanyi, Gify tak memungkiri itu. Yang Gify ingat sejak dulu setiap merasa sedih pemuda itu pasti akan mencari gitarnya dan bernyanyi. Tidak sedikit lagu-lagu yang kini Rion nyanyikan adalah hasil karya dadakan pemuda itu saat SMA sebenarnya.
***
Setelah menyelesaikan tugas mulianya, membagikan kebahagiaan pada orang-orang, Dafrion kembali ke belakang panggung, melihat tidak ada lagi yang harus dikerjakan di sana, pemuda itu pamit pulang setelah berbasa-basi sebentar dengan para panitia dan menyempatkan diri untuk menyapa fansnya sekadar bercakap dan selfie.
Namun memang karena saking asiknya bercengkerama dengan sang idola, para fans Rion yang menamakan diri 'Dafrioners' tak sedikit pun memberi Rion kesempatan untuk beranjak, padahal sejak tadi Rion sudah menunjukkan gelagat ingin segera pulang, rencananya bila ia masih ada waktu ia ingin menyempatkan diri menemui Gify, tapi fansnya terus saja mengajaknya berbicara dan berswafoto, sedang Rion tidak tega mengusir mereka yang sudah jauh-jauh ke tempat ini hanya sekadar melihatnya.
Maka dari itu saat melihat ada sedikit peluang untuk kabur. Rion pun segera melarikan diri, memanfaatkan situasi yang ramai pemuda itu menyusup keluar dari kerumunan dan segera memakai strategi ampuh para artis saat di ruang publik, penyamaran.
Sambil melangkahkan kakinya dengan cepat pemuda itu memakai masker dan kacamata hitamnya serta topi untuk menyamarkan kehadirannya.
Saat ia menoleh ke belakang kerumunan fansnya sepertinya mulai sadar dan mulai mencari keberadaan pemuda tampan ini, melihat itu Rion dengan segera menggerakkan kaki panjangnya mencari tempat persembunyian. Saat melihat toilet umum yang tak jauh darinya, Rion tersenyum lebar, ia akan selamat.
Di dalam toilet Rion menghela napas lega setidaknya ia akan aman untuk sementara waktu. Namun semua jadi berbeda cerita saat ia merasa lengannya digamit seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
May Be Later
General FictionGify selalu berusaha mengerti Rion, walau pun Rion selalu sibuk dan jarang ada waktu untuknya. Bagi Gify mendukung Rion adalah hal utama. Rion sangat mencitai Gify, Gify adalah orang pertama yang mengulurkan tangan saat dia jatuh. Bagi Rion Gify ada...