Part 39

37.9K 1.3K 28
                                    

Nina berjalan sendirian tanpa membawa tas, ponsel bahkan uang. Wajah Nina sembab akibat menangis terus sejak tadi dan dia masih menggunakan seragam. Dan kini dia tidak tahu akan kemana, dia berjalan mengikuti langkah kaki nya. Hari sudah menjelang malam Nina masih berjalan. Lalu dia melihat ada halte bus lalu di duduk disana.

Arah pandangan Nina ke jalan raya. Dia melihat mobil berlalu lalang. Dia juga masih memikirkan perkataan Sesil yang menyebut nya sebagai pelampiasan Alex. Bagimana pun kini dirinya sudah menyukai Alex. Sudah menerima keberadaan Alex di hidupnya. Apa Alex benar hanya menganggapnya pelampiasan dari wanita bernama Zean?

Tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti tepat di depan nya. Nina memincingkan matanya melihat seorang pria yang keluar dari mobil itu sambil menelepon, sepertinya ada masalah di mobilnya. Orang tersebut lalu membuka kap mobilnya yang berasap. Tanpa sengaja arah mata Nina bertemu dengan orang itu langsung saja Nina mengalihkan pandangan nya ke arah lain.

Lalu tetesan air turun dari langit, awalnya hanya sedikit namun lama-kelamaan menjadi banyak. Sontak pria tersebut berteduh di halte bersama dengan Nina. Nina menggeser tubuhnya mempersilahkan orang itu duduk dan sedikit tersenyum. Kalau di lihat dari penampilan orang itu pasti seorang pekerja di kantor. Mereka hening dan hanya di temani oleh suara deras nya hujan.

Pria itu sedikit melirik kearah Nina lalu dia sedikit mengeryitkan jidatnya. Dia melihat kearah seragam Nina lalu melihat kearah jam tangan nya. Nina yang merasa di perhatikan lalu melihat kearah pria itu dengan rasa takut-takut Nina menggeser kembali duduknys sedikit menjauh.

"Gue bukan orang jahat kali" Kata pria itu sedikit tersinggung dengan geser nya Nina.

"Ha? Uhm... Gue kan gak bilang lo orang jahat" Kata Nina dengan terbata-terbata.

"Buktinya lo geser. Kenapa takut kan lo?" Kata Pria itu.

"Uhm..gue gerah aja. Makanya gue geser." Jawab Nina asal.

"Gue baru tau kalau ujan bikin gerah. Setau gue mah bikin dingin." Jawab pria itu santai.

"Yaaa.....gue mah beda. Gue gerah kalau ujan." Kata Nina lalu pura-pura mengipas-ngipas wajahnya dengan tangan nya.

Pria itu lalu tersenyum melihat gadis disampingnya. Dia akui gadis itu memang cantik apalagi dengan rambut di kuncir tinggi seperti itu.

"Anak kecil gak boleh keluyuran kalo belom ganti seragam" Kata pria itu.

Nina hanya mendengarkan saja, tak berniat untuk menjawab. Dia lebih memikirkan bagaimana caranya dia pulang, karena hujan tidak menunjukan akan berhenti. Nina hanya gelisah celingak-celinguk dan menatap ke atas.

Nina bangun dari duduk nya. Dia bertekad akan menembus hujan. Ketika akan berjalan seseorang menahan tangan nya.

"Mau kemana? Lo gak liat itu hujan gede"Kata pria itu.

"Iya. Gue tau. Tapi gue bosen disini. Udah sana" Kata Nina melepaskan tangan nya.

"Gue anterin deh. Tapi nunggu montir buat benerin mobil gue dateng." Kata pria itu. Lalu dia sempat melihat name tag seragam Nina.

"Sharenina?" Kata pria itu.

Nina lalu menengok mengernyitkan jidatnya seolah berkata ' lo tau nama gue dari mana '

Pria itu hanya menunjukan name tag seragam Nina dengan dagu nya.

"Nina. Panggil gue Nina." Kata Nina.

"Oke Nina jadi gimana tawaran gue. Mau gak ?" Kata pria itu.

"Gue kan gak kenal sama lo. Kalo mau macem-macem sama gue gimana?" Kata Nina.

My Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang