beautiful bodyguard

11.9K 592 5
                                    

"Perhatikan langkahmu!" suara perempuan itu berseru keras sambil menunjuk seseorang yang dimaksud, menambah ketegangan disekitar lapangan yang dijadikan sebagai tempat pelatihan murid yang menginginkan pendidikan menjurus ke militer. Yaps. Ini adalah sekolah Senior High School yang mengajarkan anak didik mereka bagaimana merasakan pendidikan militer atau sebagai persiapan fisik dan mental mereka yang bercita-cita sebagai pengabdi negara.

Entahlah. Mereka masuk kesini karena keinginan orang tua atau mereka sendiri. Semua orang yang di Korea pun tahu kalau sekolah ini bukan yang seperti biasanya. Tamparan, pukulan, bahkan tendangan tak jarang mereka dapatkan. Bahkan jadi kegiatan sehari-hari. Perlakuan kejam sunbae maupun guru yang seperti itu bukanlah hal yang tabu, yah meskipun seperti itu, masih ada batasan untuk memperlakukan hoobae yang mempunyai tingkat paling rendah.

"Aigoo, kookie-ya...Biarkan si tua itu yang mengurusnya. Tidak lucu jika wajah manismu itu hilang karena kau marah". Bisik seseorang lelaki yang berprofesi sama dengan perempuan yang diajak berbicara. Matanya melirik kearah namja paruh baya yang duduk dipinggir lapangan, berteduh dibawah tenda yang memang disediakan untuk beristirahat bagi para pelatih.

Mereka berdua adalah perwira angkatan laut yang memang di minta guru sekolah itu untuk melatih setiap ada siswa baru atau saat penaikan tingkat.

Jungkook-perempuan yang berteriak lantang tadi-hanya memutar bola matanya malas."Diamlah, jimin!". Suaranya tak kalah berbisik memperingati teman lelakinya. Ayolah..kenapa atasannya menyuruh untuk satu kelompok dengan namja ini?-pikirnya. Masih banyak teman seangkatannya yang lebih tegas- dan keren tentunya.

Jimin mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban ketus Jungkook. Hey jimin, disini yang perempuan Jungkook bukan dirimu. Astaga. "Kau tidak mengasikkan!". Setelah mengucapkan itu ia bergegas pergi izin untuk ke kamar mandi. Sungguh, dari tadi menahan ingin buang air kecil sangat menyusahkan. Dia hanya ingin memberi saran agar temannya itu beristirahat dan ia rela menahan keperluan ke kamar mandinya. Tetapi yang ia dapat? Sungguh menyedihkan bukan?-itu yang dipikirannya.

Perempuan itu hanya memandang Jimin yang berjalan menjauhinya sebentar lalu mengalihkan pandangannya lagi ke muridnya. Kembali memfokuskan dirinya untuk melatih semua murid yang sedang berjajar dilapangan.

••••••

Dilain sisi, seorang lelaki bertubuh tegap yang terbalut kaos dan celana hitam serta sepatu sneakers yang berwarna putih itu hanya memandang kebawah dari jendela atas bandara sambil menghela nafas. Topi yang menutupi rambut berwarna merah menyala itu ditarik paksa olehnya, membuat rambut yang tertutupi menjadi berantakan. Dan demi apapun, penampilan yang semula sudah membuat para gadis berteriak sampai suaranya serak. Kini semakin bertambah seksi dengan rambutnya yang berantakan.
Dengan wajah kesal dia melihat deretan orang orang yang menunggu kedatangannya di bandara. Tujuan mereka adalah mengambil foto dan mengetahui kondisinya. Mereka rela berdesakan untuk itu. "Aku benar benar mencintai dan menyayangi mereka, tetapi salahkah jika aku menginginkan keadaan bandara yang hanya ada orang orang yang berkeperluan saja?"ucapnya lirih

"Kim Taehyung, fashion di bandara juga mempengaruhi profesimu sebagai aktor dan penyanyi". Jung Hoseok, sang manager menasehati artisnya-pria berambut merah tadi- yang tampak kelelahan karena jadwal yang sangat padat. Ia sangat tau itu, sekarang pun Hoseok juga merasakan lelahnya, meskipun berprofesi sebagai manager, tentu juga mengikuti kemanapun jadwal artisnya pergi bukan?. "Kau pasti bisa melewati ini semua, semangatlah!". Lanjut sang manager menyemangati Kim Taehyung sambil menepuk pundaknya pelan.

Hanya senyuman kecil sebagai balasannya. Sungguh, dipikiran Kim Taehyung hanya ingin beristirahat sekarang. Konser yang kemarin digelar di LA membuat tubuhnya harus bekerja lebih keras lagi. Mengingat itu adalah konser besar dan berarti bagi orang orang LA dan lusa dia harus mendatangi rehersal untuk konser yang akan diadakan di Korea. Kepala terasa pusing sekarang, mungkin ini efek tubuhnya yang kelelahan karena kurang tidur kemarin malam dan paginya dia harus sudah berada di bandara. "Jika mudah untuk menyamar, aku akan lakukan itu sesekali" ucapnya diiringi dengan senyuman kecil di wajahnya yang rupawan itu karena pemikirannya dan mengalihkan pandangan ke para fansnya.

"Aku akan mempertimbangkannya". Hoseok menyadari wajah kelelahan Taehyung, sungguh merasa kasihan melihat artisnya yang sering pucat itu. Menurutnya apa salahnya menuruti keinginan yang mungkin sebagian manager tidak mungkin dilakukan karena sangat sulit menyembunyikan identitas seorang artis. Fans sangat jeli, bahkan bagi orang biasa sungguh menyulitkan untuk mengetahuinya. Hoseok akan mengusahakannya, karena baginya Taehyung sudah seperti adik kandungnya sendiri-meskipun sebenarnya kejadian itu yang membuat mereka bertemu.

••••

Matahari yang menyinari bumi sudah akan tenggelam di ufuk barat. Dan digantikan dengan bulan di atas sana. Sebagian orang yang bekerja menghentikan semua pekerjaannya untuk beristirahat di rumah atau pergi menikmati suasana Seoul di malam hari yang sangat menakjubkan, sebelum matahari terbit yang mengharuskan mereka untuk berhenti menikmati dan kembali bekerja- lagi.

Seorang perempuan berdiri gelisah di depan rumahnya. Padahal gelap akan menghampiri, tetapi masih tetap berdiri dan berharap seseorang yang ditunggu akan datang. Hatinya sungguh khawatir dengan seseorang yang ditunggunya, meskipun yang ditunggu selalu pulang dengan keadaan yang baik- baik saja tanpa ada luka sedikitpun ditubuhnya akhir akhir ini. Entahlah, kejadian yang lalu sungguh membuat dirinya menangis kala itu.

Bayangan seseorang berjalan mendekatinya membuat hati yang gundah perlahan membaik. Menghela nafas setelah mengetahui bahwa itu adalah adiknya yang ditungu. Dengan berkacak pinggang ia menatap seseorang itu tajam. "Darimana saja kau adik kecil? Kau tau berapa lama kau terlambat untuk pulang?" serunya saat sosok itu sudah berada di depannya.

Sosok itu-Jeon Jungkook- meringis menampilkan gigi kelincinya yang menggemaskan. Sungguh umurnya sudah 24 tahun, tapi wajahnya terlihat seperti anak Junior High School . "Mianhae eonnie, si Park Jimin menculikku untuk menunggu kekasihnya di cafe dekat tempatku mengajar".

Jeon Seokjin, kakak kandung Jungkook mengangkat sebelah alisnya mendengar alasannya. "Apa kau manusia purba yang tidak tahu apa itu handphone, kookie-ya?" selidiknya.

Kakaknya itu benar-benar overprotective padanya. Bahkan sampai hal terkecilpun harus diketahui-pikirnya. " Kau tahu eonnie-"

"Tidak". Sahutnya cepat tanpa menunggu Jungkook menyelesaikan ucapannya. Dia sungguh khawatir pada adiknya, tetapi adiknya malah seperti ini. Datang dengan senyuman di wajah sedangkan dia?.

"Eonnie dengarkan dulu". Jungkook mengerucutkan bibirnya. Melihat Seokjin yang terdiam dia meneruskan ucapannya. "Hari ini 'oppa kesayanganku' datang dari konsernya yang ada diluar negeri. Karena aku tidak bisa datang langsung ke bandara untuk melihatnya, jadi sambil menunggu kekasih Jimin datang-". Dirinya menunduk sedangkan matanya melirik takut kearah Seokjin yang menatapnya tajam. "-Aku menggunakan handphoneku untuk melihat fotonya sampai daya bateraiku rendah. Dan sekarang mati". Cicitnya.

Seokjin memukul belakang kepala adiknya itu pelan, yang dibalas dengan ringisan oleh Jungkook. Adiknya benar-benar bodoh jika sudah dihadapkan dengan para 'oppa kesayangannya'. Biarlah toh, dia juga pernah seperti itu dulu. Memaklumi tingkah Jungkook hari ini, menggandeng lengan adiknya untuk memasuki rumah karena suasana sudah gelap. "Jadi aku bukan kesayanganmu?" godanya.

Jungkook mengikuti langkah kakaknya sambil bernafas lega. Dia bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Seokjin tidak pernah mengajarinya untuk berbohong sedikitpun. Kau tahu berapa lamanya menunggu perempuan yang akan berkencan datang?. Sama dengan waktu bagi siput untuk menempuh jarak satu kilometer -pikirnya.yah..meskipun itu berlebihan. Hey Jungkook, dirimu juga perempuan. Ingat itu!.

Matanya menyipt karena tersenyum "Eonnie adalah segalanya bagiku".


TBC......

My Beautiful Bodyguard (taekook gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang