Musim dingin telah datang di Seoul. Suhu udara mencapai minus 3 hingga 6 derajat celcius membuat hari-hari menjadi pendek dimana matahari datang lebih lambat dan tenggelam lebih awal. Membuat semua orang memilih bergelung dirumah dan dibawah selimut daripada berkeliaran mencari hiburan.
Sama seperti kedua orang berbeda gender yang memilih menonton film dengan genre komedi. Menikmati hari libur yang sangat jarang mereka rasakan beberapa pekan setelah insiden 'memukul Taehyung tanpa sengaja'. Menimbulkan lebam yang membutuhkan berhari-hari untuk memudar.
Jungkook dan Taehyung sedang menonton televisi, sesekali mulutnya mengeluarkan kekehan kecil. Sebenarnya hanya Jungkook karena Tahyung sedang fokus dengan ponsel ditangannya disertai wajah yang mungkin sedikit kecewa?.
"Jungkook.." panggilnya lirih. Mood seorang Kim Taehyung berada pada level menengah sekarang. Antara senang karena libur dan sedih secara bersamaan.
"hm?" sedangkan Jungkook menjawab asal. Matanya terkunci pada tayangan menarik didepannya.
"Kepalaku pening memikirkan beberapa komentar buruk tentang diriku di media sosial lagi. Tentang rambutku, badanku, dan semua yang ada pada diriku". Selama menjadi artis inilah yang membuat Kim Taehyung sangat drop memikirkannya. Bahkan baru saja kebahagiaan berasa dipihaknya dan sekarang kenyataan kembali memukulnya telak.
Taehyung sudah mencoba merubah dengan segala kemampuannya untuk menuruti apa yang orang-orang inginkan bahkan terkadang tidak nyaman untuk dirinya sendiri. Upaya hanya untuk menyenangkan mereka. Tetapi selalu ada yang salah. Bukankah manusia tidak ada yang sempurna? kenapa seolah mereka menuntut kesempurnaan padanya?.
"Apa yang harus kulakukan kali ini?" lanjutnya lirih serta menaruh ponsel keatas meja yang terdapat beberapa makanan untuk melengkapi hari libur kedua sosok tersebut. Hoseok sedang membeli sesuatu diluar, meninggalkan Taehyung dan Jungkook diapartemen. Entahlah sesuatu apa yang dimaksud.
Jungkook mengalihkan pandangan kearah lelaki yang duduk disebelahnya. Terkekeh kecil karena melihat Taehyung menumpukan kepala di sandaran sofa dan tidak bertenaga. "Kau sungguh menyedihkan".
"Kau mengejekku?" tanya Taehyung memicing. Hey, yang dia butuhkan saran, bukan ejekan.
"Aku tidak"
"Kau iya"
Jungkook tersenyum menampilkan gigi depan yang lebih besar dari yang lain. Ada sensasi tersendiri baginya setiap menggoda Taehyung. Melihat wajah yang selalu terlihat tampan saat marah membuat merasa....Entahlah, seperti kembali ke masa remaja....mungkin?.
Jungkook menggelengkan kepala saat terlintas bayangan dikepalanya. Mendapatkan tatapan curiga dari Taehyung. 'Andwe' batinnya berteriak.Dengan tiba-tiba Jungkook merentangkan tangan seraya berucap "Butuh pelukan-".
Taehyung yang mendengar segera menegakkan tubuh dan ingin memeluk Jungkook. 'kesempatan' pikirnya licik. Tetapi seketika dihentikan oleh ucapan Jungkook selanjutnya membuat kepalanya sontak menoleh ke objek yang disebut.
"-Yeontan-a?".
Disana...diambang pintu masuk ruang tv. Anjing berbulu coklat berdiri sambil mengibaskan ekor. Meregangkan otot sebelum berlari dan melompat kearah Jungkook meminta pelukan. Melupakan pemilik aslinya.
Membuat Taehyung menganga. Dia kalah start dengan anjingnya sendiri?.
Poor Taehyung. Mendengus kecil seraya mengubah posisi duduknya seperti semula. Sukses membuat mood Kim Taehyung berada pada level terbawah. "Dimana ponselmu?" tanyanya pada Jungkook yang sedang memanjakan anjing miliknya dengan menyisir lembut bulu Yeontan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Bodyguard (taekook gs)
FantasyApa jadinya jika seorang perempuan di jadikan bodyguard pribadi seseorang yang kesehariannya selalu diikuti banyak orang. .Kebebasan dan kebahagian. "Melindungiku"