Terlihat seorang lelaki yang baru saja mematikan sambungan telfon dengan seseorang disana meninggalkan senyum diwajah bak dewa yunani itu. Badannya yang tegap berdiri dibalkon kamar dengan mata yang menelisik keindahan negara eropa pada malam hari yang sangat indah dari lantai 35. Lampu berwarna warni serta kendaraan yang berlalu lalang menjadi penghias.
Setelah dirasa cukup berniat kembali kedalam dan tak sengaja berpapasan dengan gadis semok yang sepertinya baru saja kembali dari berkelana di alam mimpi.
"Kookie-ya...kau mau kemana?" Taehyung menahan tawa saat melihat Jungkook yang ternyata berjalan dengan mata terpejam, sedikit berjingkat karena mendengar suara Taehyung yang tiba-tiba memanggilnya.
Jungkook terdiam sebentar kemudian mengelus perut ratanya.
"Kau lapar?"
Mengangguk.
"Ingin delivery?"
Mengangguk.
"Pesan makanan apa?"
Mengendikkan bahu.
Taehyung mendengus sebal. Berjalan mendekat dan menarik hidung mancung Jungkook pelan. "Hentikan malas berbicaramu setelah bangun tidur, sayang"
Beruntunglah Jungkook dalam keadaan sadar dan tidak, sehingga tidak menimbulkan kerja jantungnya yang meninggi karena perlakuan manis Taehyung padanya.
Menggeleng sekali lagi.
Membuang nafas, tidak taukah bahwa Taehyung ingin menerjangnya sekarang juga. " Tunggulah diruang tengah aku akan ke kamar sebentar".
Perintahnya dituruti tanpa banyak bicara oleh si perempuan. Dan sekali lagi Taehyung dibuat memekik karena Jungkook yang hampir terjatuh akibat tersandung kakinya sendiri kemudian melanjutkan langkahnya seperti tidak terjadi apapun. Inilah yang membuatnya ingin mengajari Jungkook tentang tata cara berjalan.
Dimanapun dan kapanpun itu, Jungkook pasti tidak pernah berjalan dengan benar. Entah itu tersandung, terpeleset atau menabrak apapun yang ada didepannya. Suatu kebiasaan Jungkook yang menggemaskan sekaligus mengkhawatirkan.
.
.
.
.
.
.
.....
.
.
.
.
.
.
Langkah anggun dari kaki berbalut high heels tinggi menyusuri gedung yang menaungi seorang lelaki yang ingin ditemuinya. Jadwal yang padat membuat mereka jarang sekali untuk bertemu sekedar berbincang dan meminum kopi guna menghilangkan lelah.Sesekali membungkuk sebagai ucapan salam saat berpapasan dengan beberapa orang staf yang berlalu lalang. Senyum terpatri diwajahnya saat mencari ruangan yang beberapa bulan ini tidak dikunjunginya saat di Seoul. Tubuh langsing berbalut blazer maroon serta jeans hitam berhenti tepat didepan pintu yang dicarinya. Mengetuk pintu sebentar-sekedar untuk tata krama-dan kemudian masuk tanpa menunggu jawaban karena sudah membuat janji dengan yang bersangkutan sebelumnya.
Retinanya menatap ketiga sosok yang sedang bercanda gurau di sofa langsung berhenti saat mengetahui kedatangannya. Taehyung tersenyum seraya berjalan menghampiri-Irene Kim-perempuan tadi, kemudian memeluknya dan disambut dengan suka hati oleh Irene. Melupakan kedua sosok yang sama-sama heran dengan dahi mengerut dan pikiran masing-masing.
"Oppa, nuguya?" Jungkook berbisik kepada Hoseok yang duduk disebelahnya. Hanya gelengan kepala yang didapat.
Membungkuk hormat pada Irene. Taehyung yang mengerti segera memperkenalkannya pada Jungkook. Mengatakan bahwa perempuan itu adalah sepupu Taehyung yang tinggal jauh dengannya dan hanya beberapa kali saja dapat bertemu dengan Irene karena pekerjaan sebagai desaigner membuat waktunya sangat terbatas untuk sekedar mengunjungi.
Mengangguk beberapa kali sebagai tanda mengerti kemudian meninggalkan mereka guna berkeliling bertemu dengan idolanya. Karena menurut Jungkook mereka berdua perlu ruang untuk melepas rindu tanpa ada orang yang mengganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beautiful Bodyguard (taekook gs)
FantasyApa jadinya jika seorang perempuan di jadikan bodyguard pribadi seseorang yang kesehariannya selalu diikuti banyak orang. .Kebebasan dan kebahagian. "Melindungiku"