Rivaldi menghampiri tempat duduk Meysya dan Cahya.
"Sya gimana nih buat kerja kelompok, mau kapan ngerjain nya?" tanya Rivaldi.
"Eh? Aku gak tau Val, coba kamu tanyain sih sama yang lain, kalo aku kapan aja setuju," jawab Meysya.
"Oh yaudah deh, kalo gitu nanti gue kabarin lagi kapan waktunya. Oh iya gue minta nomer HP lo biar gue gampang ngehubungin nya."
"Iya."
Meysya mencatat nomernya di secarik kertas lalu memberikan kepada Rivaldi.
"Thanks Sya," ucap Rivaldi lalu pergi.
"Tuh kan Sya, apa kata aku juga Rivaldi tuh ada rasa sama kamu, buktinya nanyain kek gini aja sampe nyamperin kamu. Padahal kan tempat duduk dia lebih deketan sama Talia dibandingkan dengan tempat duduk kita," ucap Cahya sambil berbisik.
"Udah deh Aya jangan buat aku jadi ke-ge'eran gini, meskipun emang bener dia suka sama aku, aku gak pantes sama dia."
"Kamu gak boleh ngomong gitu dong Sya, km tuh sahabat aku yang paling cantik dan baik, kamu tuh jangan anggap diri kamu kayak gitu."
"Terserah apa kata kamu deh Aya."
---
Meysya menunggu teman-teman sekelompoknya di depan gerbang sekolah. Tadi saat istirahat kedua, Meysya menerima sms dari Rivaldi bahwa kerja kelompok hari ini setelah pulang sekolah. Meysya juga sudah memberitahukan kakaknya hari ini dia pulang terlambat.
"Hai Meysya," sapa Laras.
"Hai Laras, di mana yang lain?" tanya Meysya.
"Ada tuh dibelakang." Laras menunjuk tiga orang yang mengendarai motor.
"Jadi gimana? Mau ngerjain dirumah siapa?" tanya Angga.
"Di rumah lo aja Ras," ucap Andi.
"Ehh gak bisa, rumah aku banyak anak kecil nanti gak bisa fokus karena berisik," tolak Laras.
"Di rumah lo sih Sya sekalian kita mau tahu rumah lo di mana," ucap Talia.
"Maaf Ta, dirumah aku gak ada laptop nanti gak bisa ngerjain, laptop nya dibawa sama kakak aku," ucap Meysya.
"Hhh terus dimana?" tanya Angga.
"Udah dirumah gue aja, rumah gue gak ada anak kecil terus gue juga punya laptop," ucap Rivaldi.
"Dari tadi kek bilangnya," ucap Andi.
"Yaudah yuk cus ke rumah rival," ucap Talia.
"Kalian berdua gak bawa motor?" Andi bertanya kepada Meysya dan Laras.
"Ngga/ngga," jawab Meysya dan Laras.
"Hm gini aja Laras sama gue terus Meysya sama lo Ga, Talia kan udah sama Rival."
"Okedeh," ucap Laras lalu menaiki motor Andi.
"Ayo Sya naik," ucap Angga.
"Iya."
---
Setelah 15 menit mereka sampai di sebuah rumah yang cukup mewah yakni rumah keluarga Rivaldi.
"Wihh rumah lo gede juga ya Val," ucap Andi.
"Ini bukan rumah gue tapi orang tua gue, udah ah yuk masuk."
Mereka berenam pun memasuki rumah mewah tersebut. Saat didalam Meysya tak kaget lagi dengan isi rumah, Meysya sudah menduga apa yang ada di dalam rumah tersebut pasti barang-barang mewah juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Journey
Teen FictionSemua ini berawal karena kesalah pahaman dan juga ego keduanya yang membuat segalanya semakin rumit. - - - - Katakanlah sayang kepada orang yang kalian sayangi sebelum orang itu pergi dan berujung penyesalan -- Rivaldi -- Lihatlah bukan hanya dari...