Bagian 6

728 45 10
                                    

Setelah selesai mempertunjukkan dance dari Dessy, semua memberi tepuk tangan dengan meriah.

"Keren Des.."puji Devan sambil menunjukkan jempolnya.

Desi hanya tersenyum malu menanggapi kawan lamanya itu.

****

Tak terasa hari sudah sore, semua MABA bersiap untuk kembali setelah selelsai berdoa bersama.

Devan mengampiri kekasihnya, Zein.
"Hai, gimana tadi?"tanya Devan.
"Seru..aku dapet kenalan namanya Stavia."jelas Zein.
"Kamu Van?"tanya Zein.
"Tadi ketemu sama temen lama, namanya Dessy. Besok aku kenalin kamu kapan-kapan."jelas Devan riang.
"Yaelah pacaran mulu" cibir Fina.
"Bryan nganggur noh!..."balas Devan.

Terlihat Megan mendatangi temannya.
"Kurang siapa lagi nih?"tanya Megan.
"Dibba."
"Lo nggak sama Dibba?"tanya Megan.
"Enggak."jawab Fina.

Sambil menunggu Dibba, anak bahasa dari tadi bersliweran didepan mereka sambil berkali-kali menyapa Devan.

"Udah terkenal aja Van."kata Bryan.
"Zein siap-siap banyak saingan."goda Fina.
"Gue mah cintanya sama Zein."bantah Devan.
"Halah....tiati Zein kemakan sama gombalannya Devan."kata Fina.
"Pilih, Devan Kevaldo. Saya akan menyampaikan visi misi saya di sini."kata Devan.
"Apa sih Van gaje lo!"seru Megan.
"Apa sih lo bawelin gue mulu."elak Devan.
"Visi dan misi saya yang pertama adalah membahagiakan wanita saya, yang kedua setia sama wanita saya, yang ketiga selalu menjaga wanita saya yang ke emp------" ucapan terpotong ketika Fina menjejalkan biskuit ke mulut Devan.

"Makan tuh orasi lo!..Dasar tukang gombal!" Kata Fina.

Terpaksa Devan harus mengunyah biskuitnya dulu baru kembali berbicara. Zein hanya tertawa melihat kelakuan pacar dan sahabatnya ini.

"Tau nih, kayaknya SMA lo gasuka gombal deh"kata Bryan.
"Ya kali..ini udah jadi MABA, ganti kulit dong. Sekali-kali gitu ngrayu cewek gua."kata Devan.
"Tiati lo Van bikin baper cewek sekampus"celetuk Megan.
"Lo pikir gue manusia apaan setiap cewek gue senyumin terus baper. Gue nggak sesakti itu kali."kata Megan.

"Karena senyum kamu manis Van."kata Zein kemudian.
"Nah!..Nah!..Zein aja setuju sama gue."kata Megan.

Kemudian datanglah sosok Dibba.

"Yaah..ni bocah ditungguin lama amat. Habis darimana?"ujar Fina.
"Toilet. Gue pup dulu.."kata Dibba agak malu-malu.
"Yaelah Dib..lu kan bisa chat kita pas lagi di WC."tambah Devan.
"Yaelah Van, daripada dia pup ditengah jalan terus pake mampir-mapir mending sekalian."bela Megan.

Devan menatap Dibba dan Megan dengan tatapan curiga.
"Kaliaann---" tunjuk Devan ke arah Dibba dan Megan secara bergantian.
"Apaan?"tanya Megan.
"Kalian saling naksir ya?"tebak Devan.
"Buset dah kepala lu lama-lama gue tempeleng nih"kata Megan kesal.
"Tau nih, lagian nggak ada dalam sejarah gue, gue bakal naksir Megan. Dia bukan tipe gue.."jelas Dibba dengan PD- nya.

Megan agak tersinggung dan menatap Dibba.

"Idih, sejak kapan lo juga jadi tipe gue?"sindir Megan.
"Gaes..udah malem nih, yakin mau ngobrol ginian sampe malem?" Kata Zein mengingatkan.

Kemudian mereka semua masuk ke mobil dan tancap gas.

****

Sesampainya di rumah masing-masing, mereka mengecek grup angkatan mahasiswa. Grup itu memang sudah dibuat pada malam sebelum OSPEK dan malam kedua OSPEK ini grup penuh dengan perbincangan.

Perbincangan yang membahas tentang tugas OSPEK esok hari yang sungguh mendadak, yaitu menghafalkan nama satu angkatan mereka.

Padahal satu angkatan nggak cuman seratus atau dua ratus mahasiswa, melainkan sampai ribuan.

Stavia
Mendadak banget sih, badan udah capek nih..Ya Tuhan😭

Natala
Iya nih, banyak loh, mana gue nggak tau juga manusia2 nya yang mana.

Devan
Jalani aja lah😊

Zahra
Weh ada MABA hitz nongol...

Dessy
😶wew..

Zein yang menyimak jadi sedikit geram dan akhirnya ikut nimbrung.

Alyzia Zein
Perkenalan aja deh di sini, sama upload foto.

Stavia
Iya mending gitu aja , jangan kebanyakan fafifu.

Devan
Akhirnya cewek gue nongol.

Zahra
Dia cewek lo?

Dessy
Wew.

Kemudian grup menjadi rame menanayakan yang mana pacar Devan. Zein sedikit kesal dengan hal itu lantaran orang-orang kepo dengan hubungannya ini. Dia merasa agak terganggu tapi dia sendiri tidak dapat menampik jika Devan memang memiliki banyak penggemar sejak dulu.

Stevan
Bahas pacarnya cowok ganteng udah dong, back topic..penting nih, besok hari kedua...

Setelah membaca pesan dari Stevan di grupnya , ia segera mematikan HP nya dan milih untuk tidur.

****

Ospek hari ke 2

Semua sudah berkumpul di aula besar dengan pakaian hitam putih dan jas almamater serta name tag yang dikalungkan.

Semua MABA duduk sesuai fakultasnya masing-masing. Kemudian para senior masuk ke ruangan dengan wajah dan langkah arogan seperti kemarin-kemarin.

"Pagi.."sapa Siregar dengan tegas.
"Pagi kak." Jawab MABA serentak.
"Kalian udah tau kan apa tugas hari ini?"tanaya Siregar dengan suara yang agak keras.
"Kenapa diem?"bentak David.
"Iya Tau Kak."jawab MABA kemudian.
"Hari ini yang nggak bisa jawab nama temennya bakalan dihukum!"kata David

"Dihukumnya satu angkatan. Semakin kalian banyak salah! Maka semakin banyak kalian nanggung hukuman temen kalian!. PAHAM!!?"bentak Fea.

Zein berbisik pada Stavia.
"Ini konsepnya sehati dan sekeluarga ya?"

"Hei kamu!!"bentak David sambil menunjuk ke arah Zein.

"Bicara apa kamu sama teman kamu?!"tanya Devid dengan setengah membentak.

Vote +comment






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIEBETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang