Mozaik 1 Pertemuan Pertama

88 10 2
                                    

Dugghh
"Awww" pekik Reva
Jidat Reva terantuk kemudi mobil, ia memekik sambil mengusap jidatnya yang memerah. Ia mengumpat dalam hati dan menatap tajam pengemudi yang menabrak mobilnya dari belakang.
Reva keluar dari mobilnya sambil membanting keras pintu mobilnya, ia berjalan cepat dan mengetuk pintu mobil yang menabraknya itu.
Seketika keluarlah sosok laki-laki jangkung yang memiliki paras bak malaikat, ia mengusap rambutnya ke belakang, Reva hanya memutar malas matanya, ia jengah melihat tampang laki-laki yang so cool seperti laki-laki dihadapannya ini.
"Eh Lo punya mata gak, main seenak jidat nabrak mobil orang" kesal Reva sambil menudingkan jari telunjuknya kehadapan wajah laki-laki asing tersebut. Laki-laki itu menampilkan wajah flatnya dan menepis tangan gadis cantik yang dihadapannya ini.
"Nih ambil buat ganti rugi" ucap Sam datar sambil menyodorkan beberapa lembar uang berwarna merah ke depan gadis mungil itu.
Reva merasa naik pitam, ia tak sabar lagi untuk memaki laki-laki menyebalkan di hadapannya ini yang seenaknya saja menyelesaikan masalah dengan uang.
"Heh Lo cowok belagu, gue gak butuh uang Lo. Gue butuh permintaan maaf lo, emang Lo pikir dengan uang bisa menyelesaikan masalah" sengit reva dengan dada naik turun menahan emosi.
Samuel atau sering di sapa Sam hanya diam dan memandang datar reva, ia menaikan satu alisnya kenapa gadis ini tidak mengambil uangnya saja toh jika dia sudah mengambil uangnya maka urusan akan selesai pikirnya.
"Nih ambil, gue gak mau berurusan panjang sama Lo" ucap Sam dingin sambil menjulurkan uang tersebut ke dalam genggaman Reva dan berlalu pergi dengan mobil sportnya itu. Reva membulatkan matanya ia tak habis pikir mengapa ada laki-laki belagu nan dingin seperti tadi yang sulit meminta maaf. Oh semesta tenggelamkan saja laki-laki itu ke sauna batin Reva kesal.
Reva menghela napas pelan dan memijat jidatnya yang sedikit nyeri akibat terantuk kemudi mobil, ia berjalan menuju mobilnya dan masuk lalu bergegas membelah kota Jakarta dengan santai. Yang ia tuju hanya satu yaitu rumah dan keluarga kesayangannya.

Cinta Untukmu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang