flashback(1)

63 8 2
                                    

Happy reading🙏🙏🙏🙏🙏🙏
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*

Pukul satu siang eva sampai dirumah nya, segera ia melempar tasnya disofa dan berjalan dengan terburu buru kearah dapur.

Didapur,eva segera berjalan ke kulkas dan segera tangannya bergerak mengambil air dingin dari kulkas dan menuangkan air tersebut kegelas dan langsung meneguknya dengan cepat.

"Haaah" desah eva ketika air didalam gelas sudah habis terteguk.eva menuangkan lagi air dari botol yang dari kulkas kegelas dan membawa gelas yang berisi air tersebut ke ruang keluarga untuk menonton televisi.

Eva menyalakan tv dan mendudukan dirinya disofa yang ada diruang keluarga.ketika eva sedang fokus pada tayangan tv,tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka dengan kasar

BRAKK!

Eva yang sedang meneguk air tersendat hingga terbatuk-batuk dan matanya mengeluarkan air mata.

"Kakak kenapa sih,datang-datang langsung kek gitu,kalo aku mati karna tersendat gimana,kakak mau aku mati gitu?"semprot eva kepada michel yang sedang berjalan kearahnya dengan tangannya yang terkepal dan rahang yang mengeras.

Eva mengernyitkan dahinya pertanda ia bingung melihat michel yang memandangnya dengan tatapan benci yang sangat kentara.

" lo,ini semua kesalahan lo"kata michel ketika sampai dihadapan eva.

"Kak,kakak ken-" belum seleasai eva menyelesaikan perkataannya karna michel kembali berkata
"Kenapa sih lo hadir dihidup gue,kenapa harus lo yang membuat hubungan gue sama gita hancur,kenapa harus lo yang jadi adik gue hah!" bentak michel meluapkan amarahnya kepada eva.

Flashback

Entah kenapa hari ini michel sangat ingin ke taman,akhifnya setelah selesai latihan basket segera ia melajukan motornya kearah taman yang letaknya tidak terlalu jauh  dari kampus.

Didalam hati michel sebenarnya michel merasa bersalah kepada eva, namun entah kenapa setiap melihat eva,michel merasa bahwa eva memang pantas disalahkan atas semuanya,namun michel juga tak bisa berbohong bahwa di satu sisi yang lain ada sebuah suara yang selalu membuat michel merasa bersalah karna sifat kasarnya kepada eva.

Tak berapa lama kemudian,michel telah sampai ke taman dan duduk disalah satu kursi ditaman tersebut,kursi favoritnya dengan eva,ketika berada ditaman ini.

Ingatan michel berputar kebeberapa tahun yang lalu,dimana dia masih sma dan eva masih smp.

"Kenapa sih dek kamu suka duduk disini,padahal kan panas?" tanya michel kepada eva yang duduk disebelahnya,panas matahari yang menyengat ditambah dengan posisi mereka yang menghadap langsung ke matahari membuat mereka merasakan panas matahari berkali kali lipat.

"Kalau kakak,kenapa kakak selalu duduk disini,kalau kita ketaman?" tanya balik eva kepada michel

Michel hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal,sambil menyengir kearah eva"ngikuti kamu,mungkin?"
"Hanya itu?" tanya eva lagi,michel mengganguk sebagai jawabannya.

"Kakak sadar nggak sih,seberapa pun kesalnya atau marahnya kita kepada matahari,namun dia tetap menyinari kita.karna dia tahu bahwa walaupun kita kesal kepadanya,namun kita tetap membutuhkannya walaupun kita nggak sadar,jadi dia tetap menyinari kita."

"Namun matahari juga bisa merasa lelah,itulah saat dimana mendung,dia menangis tapi kita nggak pernah peduli kepadanya,namun pada akhirnya dia tetap akan kembali menyinari kita" jawab eva

"Jadi?" tanya michel bingung

"Yakan aku dah jawab,kakak sih terlalu lemot makanya nggak ngerti" ejek eva kepada michel.

Michel memasang muka cemberutnya kearah eva,ia bahkan mengerucutkan bibirnya,"iiih,dah jelek,makin jelek lagi kakak kalau kek gitu, nanti gak ada pula yang suka sama kakak,dan akhirnya JOMBLO"ejek eva lagi tanpa mempedulikan ekspresi michel yang berubah jengkel.

"kamu ya,ngetawai kakak aja pinternya,awas kalau ketangkap kakak gelitik kamu nanti,awas aja" ancam michel sambil berlari berusaha menangkap eva"bweeeeeh......bweeeeh....
tangkaplah kalo bisa"tantang eva sambil memeletkan lidahnya mengejek michel,akhirnya mereka berlari-larian ditaman sambil saling mengejek.

Tanpa sadar michel tersenyum mengingat hal tersebut.

"Git,udah jangan sedih lagi,gue akan tetap selalu disisi kamu kok.kamu nggak perlu nangisi dion lagi dia dah tenang disana"
Sebuah suara menghentikan niatan michel untuk mengingat kembali ingatannya dengan eva.

Bukan suara tersebut yang menyita perhatiannya tapi panggilan yang digunakan oleh suara tersebut

Git??????? batin michel bertanya-silahkan vote setelah membaca
😁😁😣😣😘😘😘



Silaka

because youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang