11. Ketemu

181 14 7
                                    

Bel pulang sudah berbunyi. Para murid SMA Zergo mulai membenahi buku mereka dan bersiap untuk pulang.

Tak terkecuali bagi Alina yang masih sibuk berkutat dengan selembar kertas yang bertuliskan "Ekstrakulikuler SMA Zergo". Alina harus memilih salah satu dari berbagai macam kegiatan sekolah tersebut, dibantu oleh Athala dan Vano.

Berbicara soal Dean, ia sudah terlebih dulu meninggalkan kelasnya. Sudah berapa kali Alina mengajaknya berbicara, namun Dean meresponnya hanya dengan wajah yang kesal. Alina tidak ingin mengambil resiko terkena semprotan cabai dari Dean, jadi Alina memilih untuk diam dan memberi waktu untuk Dean.

"Gue bingung mau ikutan ekstrakulikuler yang mana, Van," ujar Alina.

"Lo pilih aja kegiatan yang lo suka." jawab Vano.

"Mending lo ikut kegiatan Cheers aja," sahut Athala.

"Gue nggak suka cheers."

"Basket?"

"Nggak bisa."

"Teater?"

"Gua nggak pinter akting."

"Futsal?"

"Apalagi itu, Tha."

"Mending lo nggak usah sekolah aja, Al." celetuk Vano.

"Ish... jahat banget."

"Lagian, lo nggak minat sama semuanya."

"Emang nggak minat semuanya." Alina mengerucutkan bibirnya sebal.

"Gue cabut." ucap Arga tiba-tiba.

"Langsung cabut?" Arga mengangguk.

"Hari ini kita sparing futsal, Ga." ujar Athala.

"Gue nggak bisa, gue musti ke Rumah Sakit, nyokap yang nyuruh gue,"

"Ya udah, man, terserah lo." ujar Athala.

"Lo berdua nggak bisa ikut temenin gue?"

"Nggak bisa, Ga, kita udah janji soalnya," jawab Vano.

"Oke, gue duluan." Arga langsung berjalan keluar kelas meninggalkan Athala dan Vano yng masih membantu Alina memilih ekstrakulikuler.

"Arga, kok, duluan? Nggak bareng sama kalian?" tanya Alina.

"Nggak, Al, Arga ada urusan mendadak jadi dia langsung cabut tadi." ujar Athala.

"Kemana?"

"Rumah Sakit."

"Kenapa kalian nggak nemenin Arga?"

"Gue sama Vano udah ada janji buat sparing futsal, kita nggak bisa ikut Arga." jelas Athala.

Alina pun segera membereskan buku-bukunya dan memasukkannya ke dalam tas. Alina langsung pergi keluar kelas dengan tergesa-gesa menyusul Arga.

Semoga Arga belum pulang, batin Alina. Matanya terfokus pada seseorang yang sedang berjalan menuju mobil putih yang terpakir rapi.

"Arga!"

Alina berlari menyusul Arga. Disusul oleh Athala dan Vano dibelakang Alina.

"Arga!!" Alina memanggil Arga sedikit keras hingga pemilik nama itu berhenti mendadak.

Bruk!

Alina menabrak Arga dari belakang hingga ia mundur beberapa langkah.

"Aduh..." Alina mengusap dahinya yang sedikit terasa sakit.

"Ngapain, sih?" tanya Arga sedikit ketus.

"Ikut."

"Ikut?"

Yours // ManuRiosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang