akhir(Bonus).

6.2K 412 47
                                    

Gunhee sama Guanlin udah bangun, padahal matahari juga masih malu-malu buat nampakkin dirinya karena masih terlalu pagi.

"saat nya mandi Jagoan Daddy!" Seru Guanlin sambil ngangkat tubuh telanjang Gunhee ke awan-awan.

Gunhee si kecil yang sedang aktif sangat suka ketika Daddy nya mulai bermain dengan seperti sekarang saja dia sudah tertawa lucu membuat Guanlin tak kuasa menahan rasa Gemas melihat nya.

Mereka berdua mandi bersama, tidak usah bertanya proses nya seperti apa yang jelas Guanlin sudah mengerti cara mengatasi nya semenjak istri nya jadi maniak kerja.

Aish, rasa kesal itu meghampiri nya lagi.

Langkah pertama ketika selesai mandi Guanlin mendandani Gunhee dengan handuk yang melilit di pinggang nya. Dengan teletan Guanlin memberika semua produk kelembutan baby yang tersedia agar tubuh anak nya terawat dan tetap segar.

Selesai dengan itu Guanlin menurunkan semua mainan si kecil di atas karpet agar Gunhee anteng selagi dia mamakai baju.

Krek,

"Kalian udah mandi?" Jihoon yang bangun lebih awal langsung duduk dekat Gunhee yanh asyik bermain.

"Anak Mommy mau kemana udah wangi?" Jihoon mengajak Gunhee bicara yang di balas racuan tak jelas oleh jangoan nya, melihat Guanlin yang kesulitan memakai dasi jihoon berdiri dan meghampiri suaminya itu untuk memakaikan.

"Biar aku bantu" Jihoon mengambil alih selembar bahan yang berupa dasi tersebut dari tangan Guanlin, yang di pakaikan tidak menjawab. Hanya diam sambil menatap kearah cermin.

"Selesaii"

Guanlin ngangguk langsung mundur menghampiri Gunhee,

"Waktu nya sarapan jagoan" seru Guanlin mengangkat Gunhee ke pangkuan nya dan menuju ke ruang makan,

Jihoon sama sekali tak di hirau kan, mata nya sudah berlinang oleh genagan air yang siap tumpah. Dada Jihoon sesak menyaksikan anak juga suaminya yang mengabaikan dia dengan kompak.

Jihoon mengusap wajah nya yang terlintasi oleh air mata, bercermin sedikit agar tak terlihat dan langsung menyusul mereka untuk sarapan bersama..

Di meja makan Guanlin udah makan duluan sambil sesekali menyiapi Gunhee, Jihoon yang melihat lagi-lagi merasa tercubit oleh hal di hadapan nya sekarang. Harus nya Jihoon yang melakukan itu, harus nya Jihoon juga yang sibuk ngurus ini itu tentang Gunhee bukan Guanlin. Tapi liat, bahkan Guanlin tak menegur Jihoon ketika melihatnya hanya berdiri tanpa niat duduk dekat mereka.

Jihoon merasa hampa tanpa mereka.

Jihoon akui ini memanglah salahnya yang terlalu fokus bekerja hingga lupa waktu dan mengabaikan mereka, tapi sekarang bahkan udah dari semenjak minggu yang lalu Jihoon tidak turun tangan masalah kerjaan hanya karena ingin menebus kesalahan nya sama mereka, tapi ternyata itu semua gak semudah yang Jihoon duga.

Udah lebih dari seminggu mereka menjadikan Jihoon seperti benalu yang tak terlihat.

"Pinterr, Makan yang banyak sayang biar Jagoan Daddy cepat besar" Jihoon iri, kalau boleh komplain Jihoon pengen ngerebut posisi dia lagi sebagai ibu di samping Gunhee, tanpa sadar Jihoon nangis ngeluarin air matanya .

"Tunggu sebentar Daddy ambil Laptop nya dulu" Guanlin beranjak meninggalkan Gunhee, Jihoon mendekat sambil nangis dia rindu Gunhee yang dulu selalu disisi nya setiap hari.

Belum lama Jihoon mengelus juga mencium pipi Gembil Gunhee, Guanlin udah berdehem di belakang Jihoon sambil nenteng tas di sebelah tangan nya.

"Kalian mau kemana?" Suara Jihoon sedikit parau.

MENIKAH💏-PANWINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang