Romi's side...
Aku ingat malam setelah kamu mengiyakan perasaanmu yang menyayangiku lebih dari teman yang lain. Malam ketika kita membicarakan perasaan kita yang saling menyayangi. Ya, aku sayang kamu, hari ini, besok, lusa dan seterusnya. Kalau dalam game mungkin unstopable. Atau dalam akhir bab sebuah cerita yang to be continue. Bahkan pada penulis terjangkit writer block, unfinished. Aku sayang kamu, tanpa berhenti.
Hari dimana aku memilikimu, aku tidak yakin hal itu dapat terjadi. Baiklah, itu mungkin karena kamu memiliki hati selembut kapas.
Hari dimana aku memilikimu berada di dekatku seperti ini, aku menjadi manusia paling bahagia di dunia ini.
Hari ini kamu sangat manis. Ralat, setiap hari kamu sangat manis. Mungkin menjadi bahaya ketika aku memiliki penyakit diabetes saat bersamamu. Hehehe.
"Fahri,"
Kamu menoleh, boleh aku mengecup pipimu? Kali ini?
Tidak, aku hanya tersenyum menyambutmu.
"Kamu tahu gak sih seberapa beruntungnya aku saat kamu di sini?"
Jangan membuat ekspresi seperti itu atau aku bisa kelepasan menciummu. Ok, memang ini di kamarmu dan kita hanya berdua. Tapi aku...
"Saat Kakak dateng ke rumah aku? Ketemu... berduaan di kamar... bisa ambil kesempatan mesum..."
Selalu saja berprasangka padaku. Untung aku sayang. Untung kamu menggemaskan.
"Nggak gitu!" Aku menarik lengannya untuk diam sejenak mendengarkanku daripada menonton film yang terputar di laptopnya. "Aku tuh bahagia tiap sama kamu,"
"Ya udah sama aku aja terus sampai tua!"
Dia terlihat lucu saat keceplosan dan menutupi mulutnya dengan tangan yang lain.
"Emang boleh?" Aku suka menggodanya. Dia hanya terkekeh lalu menggeleng. Rasanya ada yang menggores pisau di hatiku.
Aku menghela nafas, "Kalau suatu saat kita harus pisah... gimana hidupku, ya?"
Matanya terkunci memandangku. Intens dan menyelidik. Dia seperti tengah mengulitiku mencari maksud dari lontaran kalimat yang kutuangkan lewat mulut.
Fahri ya tetap Fahri, kupikir dia akan meninjuku. Tapi malah kecupan singka kuterima di pipi olehnya. Kupu-kupu menari di perutku rasanya.
"Jangan pikirin yang aneh-aneh. Nikmatin dulu kebahagiaan ini!" Katanya kemudian. Hatiku melengus tenang diiringi senyum lebarku sembahkan untuknya.
Aku memegang kedua tangan Fahri. Mataku menatap matanya yang indah. Ia mengerjap lalu tersenyum. Senyum yang selalu membuat hatiku berbunga juga tenang. "Nggak akan pernah ada hari dimana kita nggak saling menyayangi. Nggak akan pernah ada hari dimana kita nggak saling mencintai. Im telling you that I wont abandon you,"
Dia menunduk melihat tangannya yang kugenggam. Aku mengelus tangan miliknya lalu ia mengangkat wajahnya kembali melihatku. Mengangguk.
"Kak, aku udah beri kamu hati kecilku. Biar pun ini kecil, tapi hati ini punya cinta yang besar untuk mencintai kamu, sesampainya waktu,"
Kenapa tidak bilang selamanya saja? Aku ingin bersamamu selamanya, Fahri.
"As long as possible." Imbuhnya dengan senyuman. Manis.
Aku mengangguk. Baiklah kalau memang begitu.
"Fahri," dia kembali mengunci atensinya untukku. Menanti kalimat apalagi yang akan aku lontarkan. "I know the love we have might seem imposibbrhh-"
Fahri. Dia suka agresif sendiri. Ia mendaratkan bibirnya mendadak di bibirku. Menyesap lama bibirku pelan. Menghentikanku menyelesaikan kalimatku.
"Gak usah diingetin aku tahu!" Dan bisa tiba-tiba dongkol. Dia bahkan melempar tanganku yang sebelumnya tertaut dengan tangannya. "Gimana ya Kak..." Dia bahkan bisa tiba-tiba bingung sendiri.
Aku tersenyum simpul. Meraih lagi tangannya untuk kugenggam.
Dia menahanku untuk bicara lewat sorotan matanya yang mendelik kepadaku. "Aku tahu ini salah. Kamu juga tahu, Kak. Aduh... tapi ya, hatiku selalu bilang, di setiap embusan nafasku sekali pun, aku sayang Kakak."
Aku mencoba untuk tenang sejak tadi. Tapi sungguh, hatiku luar biasa senangnya mendengar pengakuan dari orang yang kusayang seperti itu. Ini terlalu drama, kan?
"Ri,"
"Apa?"
"Hati Kakak cuma milik kamu!"
Ia mencibir dengan ekspresinya. "tAHU KOK TAHU!" dan gurat merah muda bersemu di pipinya. Dia sangat manis. Aku menyayanginya.
_______kkeut_______
out of character wkwkwk yha intinya gitu dah ya mereka wkwkwk tahu salah tapi masih saling cinta aja dah kenapa cinta datangnya gak misi misi dulu main masuk hati aja kan jadi kebablasan dah ok ngapa jadi bachod sih
Ok selamat hari jumat teman-teman♡♡♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
[bl] strawberries & cigarettes✔
Historia CortaFahri dan Romi setelah berjanji untuk saling komitmen. "...strawberries and cigarettes always taste like you," august, 2018.