BOSS

Thirty

***

Jennie tak sengaja melihat mobil hitam Zento st1 milik Taeyong yang dulu pernah ia inginkan namun tak sampai, mobil Taeyong sudah terpakir rapih di bagasi mansion.

Sepertinya Taeyong sudah pulang – pikir Jennie dalam hati.

Langkah kakinya sedikit cepat saat memasuki mansion, setelah masuk kedalam pandangan matanya menjadi gelap, lampu di dalam mansion terlihat mati belum dinyalakan.

“ Bukankah Taeyong sudah pulang, kenapa lampunya masih padam?” gumam Jennie sambil terus melangkah mencari keberadaan suaminya.

“ Taeyong.” Panggil Jennie sambil melangkah melewati ruang tamu terus menuju ruang tengah.

Ia terus melangkah menuju ruang belakang, disana terdapat ruang masak  atau dapur yang ada di sebelah kiri, dan ruang santai biasa di sebelah kanan yang terdapat pintu kaca yang menghadap ke halaman belakang mansion.

Langkah Jennie melambat saat ia melihat cahaya remang – remang dari ruang santai sebelah kanan dapur, Jennie berjalan perlahan ke sana.

Kakinya berhenti bergerak saat melihat meja diruangan itu terlihat indah dengan pantulan cahaya lilin  dan lampu yang berdampingan sempurna.

Jennie merasa heran dengan situasi sekarang, pasalnya ia tak menemukan siapapun kecuali dirinya, ruangan santai yang tadinya biasa saja saat ini berubah menjadi indah dan romantis secara bersamaan.

Tiba – tiba lampu menyala secara bersamaan, seluruh ruangan terlihat terang.

Pandangan matanya kembali melebar saat melihat tatanan makanan dan balon di samping meja yang berada di pojok ruangan ini.

Jennie benar – benar tak menyangka dengan kejutan yang terlihat manis seperti ini, ia sedikit tak percaya kalau yang menyiapkan semua kejutan ini adalah Taeyong.

Perasaan Jennie saat ini terlihat senang dan sedih secara bersamaan dengan emosi yang bercampur.

Jennie terharu dengan kejutan ini, air yang menggenang di mata Jennie mulai terlihat namun tak keluar.