Twenty Four

4.7K 432 38
                                    


***

Jisoo, Rose, dan Lisa tersenyum jahil melihat ekspresi kaget Jennie saat ini berada di hadapan mereka,  sedangkan Yuta, Jaehyun, dan Ten hanya tersenyum kecil melihat tingkah Taeyong  tadi yang dengan tiba – tiba datang memeluk Jennie dari belakang.

“ Benar kau tidak merindukanku hmm?” tanya Taeyong untuk yang kedua kalinya setelah pertanyaannya yang pertama tadi tak di jawab oleh Jennie.

“ Ternyata kau masih ingat untuk kembali ya. Ku kira kau sudah lupa dengan statusmu sekarang yang sudah beristri Mr.Lee.” akhirnya Jennie buka suara dengan nada sinisnya, bisa kalian tebak kalau saat ini Jennie terlihat kesal.

“ Apa maksudmu sayang?” tanya Taeyong dengan kepura - puraannya dan masih dengan posisi memeluk Jennie dari belakang dengan kepala yang menempel di leher Jennie.

“ Kau memang menyebalkan, lepaskan tanganmu Taeyong.” Jennie berusaha melepaskan pelukan Taeyong dengan susah payah.

Tapi hal itu tak berhasil karna Taeyong malah mempererat pelukannya pada Jennie.

“ Aku minta maaf sayang, aku tau selama sepekan ini aku tak mengabarimu sedikitpun. Aku tau aku salah.” Taeyong mengakui kesalahannya dan mulai memohon dengan wajah yang lebih serius.

Jennie hanya diam tak membalas ucapan Taeyong, ia sudah terlalu kesal dan emosi dengan sikap Taeyong yang kelewatan tersebut.

Bagaimana Jennie tidak marah, Yuta saja yang berperan sebagai sahabatnya Taeyong sempat diberi kabar oleh Taeyong walaupun sedikit, tapi dirinya yang notabene istri sahnya seorang Lee Taeyong tak diberi kabar sama sekali olehnya.

Benar - benar menyebalkan. - pikir Jennie dalam hati.

“ Lepaskan.” Bentak Jennie emosi sambil berusaha melepaskan pelukan Taeyong.

Jennie berhasil melepaskan dekapan Taeyong dengan susah payah hingga terlepas, tapi hal tersebut tak berlangsung lama karna Taeyong langsung membalikkan tubuh Jennie dan langsung memeluk Jennie kembali dari arah depan.

Jennie meronta dalam pelukan Taeyong.

“ Maafkan aku sayang, aku terlalu sibuk sampai tidak bisa menghubungimu.” Ucap Taeyong berusaha menenangkan Jennie agar berhenti meronta dalam dekapannya.

Taeyong tahu saat ini Jennie sedang marah dan kesal pada dirinya, oleh karna itu saat ini Taeyong berusaha meyakinkan Jennie untuk memaafkannya.

“ Sesibuk apa sih sampe ngak bisa ngasih kabar sedikitpun, kalau tau begini mendingan kau tidak usah pulang sekalian.” Ucap Jennie kesal dalam pelukan Taeyong dan berusaha melepaskan pelukkan Taeyong.

Taeyong semakin mempererat pelukkannya.

“ Maaf kan aku sayang.” Ucap Taeyong lembut sambil mengelus punggung Jennie perlahan dan diakhiri dengan sebuah kecupan yang mendarat di ubun – ubun kepala Jennie.

Perlahan – lahan sikap Jennie mulai melunak, ia sudah tidak meronta lagi hingga terdiam sesaat dalam dekapan Taeyong tanpa membalas pelukannya.

“ Seharusnya kau menyambutku dengan suka cita, bukan dengan sikap marahmu sayang. Kau tau selama sepekan ini aku sangat merindukanmu.” Ucap Taeyong lembut sambil mempererat pelukannya.

Jennie mulai terbuai dengan sikap lembut Taeyong, hingga Jennie membalas pelukkan Taeyong menenggelamkan kepalanya di dada bidang Taeyong sambil menghirup aroma yang diam – diam ia rindukan selama beberapa hari terakhir ini.

“ Kalau kau bagaimana?” tanya Taeyong pada Jennie.

“ Apa?” tanya Jennie balik sambil mendongkak kan kepalanya ke arah Taeyong.

BOSSWhere stories live. Discover now