Twenty Nine

4.8K 425 16
                                    

***


“ Apa yang kau lakukan?” tanya Taeyong kaget dengan nada yang sedikit meninggi.

Sepertinya ia mulai kesal dengan sikap Jennie yang secara sembarangan mematikan laptop Taeyong secara sepihak.

Akhirnya Taeyong mau meresponnya, walaupun dengan ekspresi yang tidak terlalu Jennie sukai, tapi Jennie terlihat acuh karna dia mulai memandang Taeyong santai dengan tampang tak bersalahnya.

Berbeda dengannya saat ini Taeyong memberikan tatapan tajam bercampur kesal pada Jennie disertai ekspresi wajah dingin miliknya.

“ Mematikan laptop, kenapa ada yang salah?” tanya Jennie dengan wajah polos.

“ Hal itu sudah jelas salah Jennie, kau tidak lihat aku sedang bekerja menggunakan laptop itu.” Tunjuk Taeyong pada laptop yang ada di hadapannya dengan intonasi tegas.

“ Ini sudah malam Taeyong, aku ingin tidur.”

“ Tidak yang melarangmu untuk tidur Jennie.” Taeyong terlihat semakin kesal, terbukti dengan sorot matanya yang tak lepas dari Jennie.

“ Memang tidak ada, tapi aku mau kau juga pergi tidur bersamaku.”

“ Lihat matamu sudah terlihat lelah, kau tak henti – hentinya menatap layar laptop yang ada di hadapanmu itu.” Jennie cemberut memandang ke arah Taeyong sambil mengusap pipi Taeyong lembut.

Taeyong hanya diam saja tak membalas, ia masih sibuk melihat Jennie yang tengah menatap wajahnya intens di tambah sentuhan halus di area sekitar matanya.

Entah bagaimana perlahan – lahan rasa kesal Taeyong mulai terkikis oleh perlakuan lembut Jennie padanya.

Taeyong memandang Jennie dalam diam.

“ Tidur ya?” tanya Jennie menghentikan gerakan tangannya di wajah Taeyong, tapi tak sampai melepaskan pegangannya di wajah tampan suaminya itu.

Taeyong masih terdiam tak menjawab pertanyaan Jennie barusan.

“ Taeyong.” Panggil Jennie pada Taeyong  agar menjawab pertanyaannya.

Taeyong masih menatap Jennie datar, hingga gerakan kepala mulai terasa di telapak tangannya.

Taeyong mengangguk pelan menanggapi, sebenarnya ia juga tak tega melihat Jennie yang dari tadi berusaha menahan kantuknya hanya untuk menunggu dirinya selesai bekerja.

Akhirnya Taeyong mau menuruti keinginan Jennie yang dari tadi terus ia utarakan pada Taeyong, namun tak sempat di gubris.

“ Baiklah.” Jennie tersenyum cerah setelah mendapat respon dari Taeyong yang akhirnya mau di ajak tidur.

“ Ayo.” Lanjut Jennie pada Taeyong, sebelum mengeratkan tangannyya di leher Taeyong.

Jennie memberikan sebuah kecupan manis di bibir Taeyong secara kilat.

Jennie tersenyum manis menatap Taeyong, yang kemudian ia eratkan pegangan tangannya di leher Taeyong.

Taeyong pun ikut tersenyum membalas perlakuan manis Jennie padanya, ia mulai mengangkat tubuh Jennie ala bridal style.

Taeyong bangkit dari tempat duduknya sambil mengendong Jennie dalam tangannya.

“ Akhir – akhir ini sikapmu membuatku gemas sayang.” Komentar Taeyong dalam langkahnya menuju kamar dengan posisi tangan yang masih menggendong Jennie.

Jennie tak membalas ia malah semakin menyandarkan kepala pada pundak Taeyong mencari kenyamanan, sepertinya Jennie sudah benar – benar mengantuk terbukti dengan kedua matanya yang mulai meredup.

BOSSWhere stories live. Discover now