Assalamualaikum..
Aku awali dengan perkenalan tokoh yaa..
-
-.....
Selamat membaca
.....Hiduplah seorang gadis cantik disebuah kota. Sebut saja namanya Putri layla Iskandar. Ia sering dipanggil lea. Entah dari mana nama panggilan itu. Sekarang lea duduk di bangku SMA. Tepatnya di SMA 12 Jakarta. Kehidupan lea sangat jauh dari kata islam, memang agamanya islam. Tetapi dari kecil ia tidak pernah diajarkan tentang agama.
Lea adalah anak dari seorang berada. Ayahnya seorang pengusaha besar di daerah Jakarta Pusat, sedangkan ibunya seorang musisi.
Hidup lea memang penuh dengan keglamoran dan kenikmatan. Lea memang anak yg beruntung, dia cantik, kaya pula. Namun dia juga seorang anak yg malang. Setelah orang tuanya bercerai, terenggutlah semua kebahagian lea.
Gadis berambut panjang sedada itu merupakan anak tunggal dan satu satunya pewaris dikeluarga Iskandar.ΔΔΔ
Uang banyak, udah ada. Rumah bagus, lebih dari bagus. Kasih sayang? Mungkin satu hal itu yang harus absen di kehidupannya.
Sebagai pemilik yayasan di sekolahnya, lea menjadi seorang remaja yang terdidik sebagai kepribadian yang manja.
Sifat juteknya yang membuatnya jomblo cukup lama. Namun sebenarnya lea adalah wanita biasa yang mempunyai hak untuk menyukai lawan jenis. Namun setiap lelaki yang dia incar selalu saja gagal.
----------------------------------------------------------
2 tahun lalu saat lea masih duduk di kelas 10...
"Biii..bibi..mana sih bi bajunya? " teriak lea sambil memegang secangkir teh hangat.
Pasti udah ketebak lea sifatnya gimana. Seorang yang seenaknya saja dalam segala hal dan itulah lea.
"bentar non.... Ini non bajunya," baju yang dinanti nanti lea untuk dibawanya ke sekolah sudah rapi tinggak masukkin tas saja.
"sebenernya buat apa sih non, bajunya? " Tanya bi Inah sambil mengemasi tas lea yang ingin pergi ke sekolah.
Sambil berlagak model lea berkata,"bibi mau tauuu aja.."
Setibanya di sekolah, bukannya langsung ke kelas. Lea malah mampir ke kantin. Tapi anehnya bukan untuk membeli makanan atau minuman, tetapi malah mengambil baju motif kotak-kotak warna biru dari tasnya. Melihat baju itu, lea senyum senyum sendiri. Ibaratnya seperti orang sedang jatuh cinta. Tanpa ia sadari bel masuk berbunyi.
"kringg...!! "
Mungkin karena lea tidak mendengar bel, lea tetap di posisi awal. Masih duduk di kantin sambil senyum senyum sendiri melihat baju itu. Dari arah kamar mandi, teman lea bernama tika berlari terbirit - birit dan berhenti di kantin.
"eh lea, sekarang udah bel, ngapain lo disini? "tanya tika sambil terburu buru untuk ke kelas.
Tapi tetap saja lea masih tetap di posisi awal.
Dengan nada tinggi tika berteriak, "ooy, udah masuk!!! "
Lea langsung berdiri, ketika kaget mendengar suara tika yang cetar membahana.
"lo gila ya tik, kalau gue jantungan gimana? Lo mau tanggung jawab? "tanya lea sambil marah-marah.
"udah, marah-marahnya nanti aja, sekarang udah bel masuk. Ayo cepet!" suruh tika sambil menghentakkan kakinya yang gemas
"ha? Bel masuk? Kenapa lo gak bilang dari tadi." balas lea sambil berlari menuju kelas.
Saat dikelas..
"toktoktok!" suara pintu kelas memecah tenangnya kelas.
Lea membuka pintu, saat lea melihat pelajaran siapa saat itu, dalam hati berkata, "aduh mampus deh gue, pelajaran bu roro lagi. Bisa-bisa gue suruh skortjam nih."
"kenapa kalian telat?" tanya duluan bu Roro.
"e..ee. tadi saya dari kamar mandi bu," jawab lea sambil gugup.
Ketika mendengar alasan lea, tika langsung menyahut, "lho? bukannya lo dari ka........" belum sempat menyelesaikan bicaranya, tiba-tiba lea langsung menginjak kaki tika. Reflek saja tika langsung cengir-cengir.
"kalian gak bohong kan?" Tanya bu Roro masih tidak percaya.
"mana berani bu, kita bohong. Bohong kan dosa bu", jawab lea.
Setelah mendengar alasan lea, bu Roro mempersilahkan mereka untuk duduk. Giliran lea akan duduk. Tiba-tiba saja bu roro berkata, "lea berhenti, apa yang kamu bawa itu?" tanya bu Roro sambil semua murid melihat karena suara tiba-tiba bu Roro.
"ini baju saya bu," jawab lea.
Tanpa berfikir panjang, bu Roro langsung mengambil baju kotak-kotak lea,"sini, sementara ibu sita. Karena kalau dikelas kalian tidak boleh bawa baju kecuali seragam. Mengerti!?" jelas bu Roro."Mengerti bu, " jawab serentak semua murid.
Tidak fokus belajar karena baju kesayangannya disita, lea malah menulis puisi. Menulis puisi memang kebiasaan lea saat bosan.
Bel istirahat berbunyi....
Lea yang sedih karena baju kesayangannya disita guru. Tika mendekati lea, "lu kenapa sih le? "
"sekarang lu ikut gue," belum sempat menjawab tika. Lea langsung menarik tangan lea lalu mengajaknya ke ruang guru.
Lea berencana ingin mengambil baju kotak-kotaknya. Kali ini suasana ruang guru nampak sepi. Lea memberanikan diri masuk ke ruang guru. Lea menuju ke meja bu Roro. Saat hampir sampai meja bu Roro. Tika memberi isyarat, bahwa bu Roro datang. Dengan cepat lea langsung pergi keluar ruang guru. Namun terlambat, lea tertabrak bu Roro saat keluar dari pintu.
Melihat keberadaan lea di ruang guru, bu Roro memberi beberapa lontaran pertanyaan untuk Lea.
Author pov
Apakah lea bakal dihukum atau diapain ya sama bu Roro?
.....
Bersambung
.....-----------------------------------------------------------
Pengen lanjut lagi?
Vote+comment
-
-
-
-
*maaf jika ada saran, mohon tulis di kolim komentar*
KAMU SEDANG MEMBACA
Diam
Teen FictionAntara aku dan dia. Antara lea dan putra. Antara lea dan sang lelaki misterius "Dunia tak adil bagiku!", sepatah kata yang terucap dari mulut lea. berbeda setelah datang lelaki idamannya, ia berkata, "sangn betuntung aku." ©2018