Revenge

9.7K 571 25
                                    

.

.

“Tidak Ahra! Jangan lakukan! Ku mohon padamu....” namja tampan bermata setajam mata musang itu terduduk dengan wajah sedihnya.

“Aku mencintaimu, Yunho ya....” yeoja itu meratap, menangis. Hendak memeluk namja tampan itu tetapi diurungkannya niatnya.

“Itu bukan cinta tapi obsesi!”

“Kau tidak tahu apa yang sudah ku korbankan untukumu, Yunho ya....”

“Aku tidak pernah memintanya Ahra ya.... Tidak pernah....”

.

.

“Yunho ya.... Sebuah kutukan memerlukan kesetiaan, kau tahu itu kan?” yeoja berkulit pucat itu mengusap wajah tampan kekasihnya, menahan sakit yang mendera sekujur tubuhnya.

“Jangan bicara lagi, jebbal!” namja itu menangis, mendekap erat kekasihnya yang mengalami luka tusuk pada bagian perut sebelah kanannya, luka yang terlalu dalam hingga tidak ada satu obat pun yang mampu menyembuhkannya.

“Seperti apapun kau... aku tetap mencintaimu Yunho ya.... Aku mencintaimu....”

“Andwe! Jebbal! Andwe!”

.

.

“Mimpi yang sama lagi, Hyung?” namja jangkung itu meletakkan segelas minuman berwarna merah pekat di atas meja. “Minumlah! Kau terlihat berkeringat.”

Namja berkulit tan itu meraih gelas berisi minuman berwarna merah pekat didekatnya sedikit gusar, meneguknya hingga habis sebelum berdiri dari duduknya. Menatap pemuda jangkung itu lekat-lekat dengan mata tajamnya yang hanya mendatangkan gelengan kepala putus asa dari namja jangkung itu.

“Aku belum bisa menemukannya, Hyung.” Ucapnya putus asa, “Racun itu adalah racun kuno yang tidak mudah ditangkal oleh obat modern seperti sekarang. Aku masih mengembangkan beberapa penelitianku. Ku harap kau bisa bersabar menunggu hasilnya.”

“Kau tahu aku mempunyai waktu tidak terbatas...”

“Tidak perlu sangsi (ragu) soal itu, Hyung.”

“Ku rasa aku harus bersiap-siap mengingat satu jam lagi pintu gerbang sekolah akan ditutup.”

“Ah, menjadi murid SMA benar-benar sangat menyebalkan.” Keluh namja jangkung itu tetapi wajahnya menyiratkan kebahagiaan mendalam.

.

.

Koridor yang selalu ramai setiap paginya, ramai karena anak perempuan yang suka bergosip selalu bergerombol ketika tengah menggunjingkan orang lain atau ketika ada seorang murid laki-laki yang terlihat tampan dan keren. Ramai karena kadang anak laki-laki suka membully adik-adik kelas mereka ataupun teman mereka yang terlihat lemah. Bukankah seperti itu wajah Senior High School saat ini? Ketika bel berdering menandakan pelajaran pertama akan segera dimulai barulah koridor itu nampak sepi dan lengang seolah-olah keramaian beberapa menit yang lalu tidak pernah terjadi di sana sebelumnya.

Merujuk (melihat) keheningan yang terjadi di dalam kelas 3-2, salah satu kelas dengan prestasi tertinggi dibanding kelas-kelas yang lain di Cassiopeia Senior High School itu merupakan salah satu hal yang menarik dilakukan oleh setiap guru yang mengajar di sana. Karena hampir semua penghuni kelasnya memiliki IQ diatas rata-rata hingga kadang-kadang murid kelas 3-2 sering kali meremehkan materi pelajaran yang disampaikan oleh para guru. Tetapi pelajaran pertama awal musim semi pada tahun ajaran baru ini terasa berbeda. Ketika wali kelas 3-2 memasuki kelas, tidak... para murid tidak terpesona pada wali kelas mereka hanya karena tidak bertemu semenjak libur musim dingin yang lalu, melainkan karena dua orang yang berjalan di belakang wali kelas mereka.

✔️Revenge/ YunJae Fanfiction/ Modern FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang