Revenge II

5.5K 469 8
                                    

.

.

“Kau membuatnya terlihat jelas, Hyung.” Ucap Changmin yang berdiri tenang di pinggir lapangan sambil mendrible bolanya. Matanya menatap tajam ke seberang lapangan dimana seorang namja berparas cantik tengah duduk tenang mengawasi jalannya pertandingan, “Dia bilang jantungnya lemah? Bahkan dia bisa menunjukkan surat rujukkan dari pihak rumah sakit untuk tidak mengikutsertakan dirinya dalam pelajaran olah raga?”

Ani. Bukan dia yang bilang tapi saudaranya.” Mata setajam musang itu mengawasi ‘mangsa’nya dengan teliti, menikmati aroma vanilla yang menguar dari dalam diri mangsanya, meneliti semua pergerakan yang dibuat oleh sang mangsa hingga dirinya tidak sadar lidahnya berkali-kali membasahi bibirnya yang terasa sangat kering.

“Park Yoochun?” tanya Changmin. Pandangannya beralih pada namja berkulit pucat, berpipi gempal yang sedang menggiring bola menuju area pertahanan lawan, membuat gerakan mengecoh yang cepat dan akurat hingga berhasil memasukkan si kulit jingga ke dalam keranjang. “Aku tidak tahu soal Park Yoochun ini, tetapi aku merasakan sebuah kesamaan antara namja cantik bernama Jaejoong itu dengan Youngwoong terlepas dari wajah mereka yang sangat mirip.” Changmin melirik Yunho yang berdiri dengan angkuh di sampingnya, mengamati ekpresi yang namja bermata musang itu tunjukkan.

“Youngwoong? Tidak! Mereka berbeda! Aku justru merasakan sedikit aroma si penyihir brengsek itu dari dalam tubuhnya.” Ucap Yunho. Kedua tangannya mengepal kuat, tubuhnya tegang dan beberapa kali namja tampan berkulit tan itu tidak sadar gigi taringnya mencuat keluar.

“Tahan dirimu, Hyung! Kau sudah makan semalam jadi jangan membuat kekacauan lagi!” Changmin mengingatkan. “Aku masih tidak tahu kenapa namja bernama Jaejoong itu bisa membangkitkan hasrat dan gairahmu. Tapi ku harap kau bisa menahannya kali ini.”

“Jangan memintaku melakukan apa yang tidak bisa ku lakukan, Changmin!” geram Yunho.

“Akan sangat mencurigakan bila tiba-tiba saja kau menyerang seorang murid baru tanpa sebab.”

“Kau tidak tahu rasanya, berada di dekatnya membuatku ingin mencabik-cabik tubuhnya.” Ucap Yunho, “Hasrat untuk meminum darahnya dan dendam untuk menyentuhnya. Kau tidak tahu betapa tersiksanya aku karena semua keinginan brengsek itu!”

“Sedikit mengejutkan, Hyung.” Gumam Changmin, “Kau tidak pernah seperti ini sebelumnya, bahkan terhadap perempuan-perempuan yang kau kencani.”

“Memang mengejutkan!” sahut Yunho.

“Ku rasa bukan hanya karena wajahnya yang mirip Youngwoong saja.” Changmin kembali mengamati Jaejoong yang kini dipapah oleh Yoochun pergi dari area lapangan, “Apa yang terjadi?” tanyanya.

“Badannya tiba-tiba demam dan dia mengeluh sakit pada dadanya.” Ucap Yunho.

“Oh, bagus sekali! Memiliki pendengaran setajam itu benar-benar menguntungkan.” Puji Changmin setengah hati, “Kau tidak mau menemaninya?”

“UKS sedang ramai sekarang. Aku akan melihatnya nanti.” Yunho berjalan pergi meninggalkan Changmin sendirian di pinggir lapangan, mengawasi siapa saja yang pantas dijadikan objek observasinya.

“Ah.... Go Ahra, kau benar-benar membawa petaka untuk kami.” Keluh Changmin. Namja jangkung itu segera berlari ke tengah lapangan, bergabung dengan teman-teman sekelasnya yang masih sibuk bermain basket mengingat jam pelajaran olah raga belum akan usai hingga satu jam kedepan.

.

.

“Tidak apa-apa, biar aku menemaninya di sini!” kukuh Junsu yang sejak tadi didorong-dorong oleh Yoochun agar keluar dari ruang UKS.

✔️Revenge/ YunJae Fanfiction/ Modern FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang