Revenge III

4.6K 443 7
                                    

.

.

.

 “Kau memimpikan Youngwoong saat berada di UKS bersama Park Jaejoong?” tanya Changmin yang sedang menuang cairan berwarna merah pekat itu ke dalam gelas, “Sedikit mengejutkan.” komentarnya

“Sangat mengejutkan.” Ucap Yunho. Diraihnya gelas berisi cairan merah pekat itu, diminumnya habis sekali teguk.

“Lebih mengejutkan lagi ketika kau berhasil membuatnya menjadi namja chingumu dan kau menciumnya? Bagaimana bisa? Seperti bukan Jung Yunho yang ku kenal saja.” Changmin mengerutkan keningnya.

“Dia berbeda.” Gumam Yunho memainkan gelas kosongnya.

“Yah Hyung! Jangan bilang kau benar-benar jatuh cinta kali ini?!” ucap Changmin dengan suara sedikit memekik, “Jatuh cinta lagi setelah Youngwoong? Aku sedikit sangsi (ragu) padamu, Hyung.”

Yunho memicingkan mata setajam musangnya, telinganya bergerak-gerak sebelum bibir berbentuk hatinya menyeringai, “Dia datang.”

“Huh? Siapa?” tanya Changmin bingung.

Sebelum Yunho menyawab rasa penasaran Changmin, bel pintu rumah mereka berbunyi berkali-kali.

Yah! Siapa orang kurang ajar yang membunyikan bel sekasar itu?” omel Changmin ketika bel pintu rumahnya terus ditekan berkali-kali, membuat telinganya berdengung-dengung.

Yunho tersenyum, “Jaejoong.” Ucapnya sambil berjalan menuju arah pintu.

Eoh? Jaejoong?” Tanya Changmin, “Kenapa aku tidak bisa membauinya?” gumamnya.

Begitu sampai di mulut pintu, Yunho segera memutar knop pintu, tersenyum menyeringai pada Jaejoong yang sedang menatap tajam dan kesal padanya, “Kau benar-benar datang?” tanya Yunho.

Jaejoong mendelik kesal, memukul lengan kanan Yunho sebelum berjalan melewatinya masuk ke dalam rumah, “Bayarkan ongkos taksiku!” perintahnya.

“Taksi?” Yunho menatap sebuah taksi yang terparkir manis di depan pintu gerbang rumahnya yang terbuka lebar, berjalan dengan malas menghampiri supir taksi yang menatapnya dengan wajah sumpringah sebelum mengambil uang dari saku celananya untuk diberikan pada supir taksi.

“Maaf menunggu.”

“Terima kasih, Tuan.” Supir taksi itu membungkuk pada Yunho sebelum masuk ke dalam taksinya dan beranjak dari sana.

Yunho mengulum senyum ketika mendengar suara pekikkan Jaejoong yang memarahi Changmin di dalam sana. “Ku rasa aku sudah keterlaluan membiarkannya memasuki area kehidupanku.” Gumamnya pelan.

.

.

“Yunho hyung tidak akan mau memakannya.” Ucap Changmin ketika melihat Jaejoong menata makanan yang dibawanya dari rumah.

Jaejoong memelototkan mata seindah mutiara rusa betina itu pada Changmin, bibirnya bergerak-gerak tanpa suara seolah-olah merapalkan sebuah kutukan untuk namja jangkung itu, “Akan ku cincang Beruang mesum itu bila tidak memakannya! Kau tahu?! Aku bangun pagi-pagi buta dan bertengkar dengan Chunie hanya untuk memasak makanan ini!” pekik Jaejoong galak, “Awas saja kalau kalian tidak memakannya!” Jaejoong mengacungkan sumpit yang dipegangnya pada Changmin.

Changmin menatap Jaejoong dengan pandangan malas namun penuh rasa kasihan, “Bagaimana kami bisa memakannya bila selama lima ratus tahun terakhir ini makanan kami hanya darah?” gumamnya pada dirinya sendiri.

“Kita akan memakannya sampai habis!” ucap Yunho yang mendudukkan dirinya di samping Changmin, mengamati apa yang Jaejoong sudah masakkan untuk mereka, “Kelihatannya enak.” Ucapnya yang mendatangkan senyum cerah pada wajah cantik Jaejoong.

✔️Revenge/ YunJae Fanfiction/ Modern FantasyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang