APPLE 18: Jangan Pergi!

939 95 10
                                    

"Aku akan melindungimu Jongin ah"

"Yeolli.. A..aku..takut.. Sangat takut. Ayo kita lari.." suara Kai terdengar bergetar.

"Tenanglah Jongin ah!!! Aku akan membalas semua ini dengan 9x kematiannya!!"

APPLE 18
YAOI - ANTI NAGAJUSEYO!!

Kai kembali terlelap dalam pelukan Chanyeol.

Tak terasa air mata Chanyeol menitik, merasakan sakit yang luar biasa dalam hatinya.

Begitu tersiksanya melihat orang yang dikasihinya seperti ini. Bahkan dia tak bisa melakukan apapun untuk Jonginnya.

Direbahkannya Kai dengan pelan tak mau mengganggu tidurnya.

Ditatapnya wajah lelah Kai. Pipi yang basah dengan air matanya tadi, diusapnya lembut.

"Kenapa semua ini terjadi padamu jongin ah? Kenapa?" lirihnya dengan air mata yang tak bisa lagi dibendungnya.

Chanyeol terisak tertahan. Puas dia menggigit jarinya, meredam isakannya sebisa mungkin.

Digenggamnya jemari Kai lembut, lalu membenamkan wajahnya di ranjang Kai.

Malam ini, dia memutuskan untuk terus berada disamping Jonginnya.

#Paginya

Sehun berjalan sendiri. Dia bolos sekolah sepertinya.

Sehun merasa ada yang kurang saat Kai tak ada. Dia merasa sekolah tak menarik lagi

"Apa aku kerumahnya saja?" tanyanya pada diri sendiri

Tak ada jawaban tapi kakinya sepertinya tau apa yang dimau oleh tuannya.

"Yap. Aku harus menemuimu"

Sehun berjalan mantap.

Di jalan dia melihat dua orang yang wajahnya cukup familiar baginya.

Mereka duduk di kursi taman dengan wajah seperti penuh dengan masalah.

"Apa yang mereka lakukan?? Membolos sepertiku?"

"Halah apa peduliku"

Sehun pun melanjutkan jalannya

.
.
.

"Aku bisa gila!"

Kris mengusak kasar rambutnya.

Kondisinya sekarang jauh dari kata baik-baik saja. Sepertinya dia lupa mengurus dirinya dengan baik

Wajah lelahnya sangat kentara. Dia tak bisa tidur berhari-hari.

"Aku menyesalinya.." akhirnya Changmin bersuara juga.

Itu seperti bukan hal yang mengejutkan bagi Kris.

"Kau benar. Aku mencintainya.. Sangat"

Kini terdengar suara isakan Changmin. Krispun menoleh menatap Changmin. Dia tak menyangka seorang Changmin, laki-laki yang tak tahu diri itu. Menangis

"Apa kau tau? Aku jatuh cinta padanya sejak dulu. Mungkin sejak kami berada disekolah dasar yang sama. Dia tersenyum pada siapapun. Bahkan denganku yang notabene tak punya satupun teman. Semua orang takut padaku tapi dia tidak"

Changmin menyunggingkan senyum pahit

"Aku tak tahu sejak kapan cintaku berubah jadi suatu obsesi. Mungkin sejak ku tahu kalau dia tak pernah benar-benar melihatku."

Changmin kembali tersenyum. Senyum kepedihan yang kentara. Kris melihatnya dengan jelas

"Berkali-kali aku mencoba melupakannya Kris. Tapi tak bisa.. Wajahnya, senyumnya, suaranya menggangguku disetiap malam"

APPLE (Hunkai×Chankai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang