Namu 28 : Kehilangan Masa Lalu

3.9K 522 198
                                    

Chanyeol dan Sehun sudah pergi jauh dari Seoul ketika Jang Hyuk dan keluarganya baru sadar bahwa kedua pemuda itu tak kunjung kembali ke kamar hingga petang.

Jang Hyuk, Leeteuk, dan Baekhyun masih berusaha tenang. Mencari Sehun dari satu unit ke unit yang lain, dari satu bangsal ke bangsal yang lain, bahkan ke seluruh penjuru taman. Segala cara tak menunjukkan hasil. Sehun menghilang, Chanyeol tak bisa dihubungi.

"Ke mana mereka?" Jang Hyuk mengerang frustasi ketika kembali ke dalam rumah sakit lalu menemui Hyo Joo dan istrinya di bangsal yang mereka tempati.

"Mereka tidak pergi, tidak akan pernah pergi. Aku yakin mereka hanya sedang pergi bermain dan akan kembali sebentar lagi, ya kan, Sayang?" tanya Na Ra kepada Baekhyun yang mendekapnya dari samping.

"Iya, Eomma. Mereka akan kembali, mereka hanya sedang pergi bermain."

"Sebaiknya kita check ke bagian keamanan. Kita harus tahu posisi mereka." Leeteuk menyuarakan pendapatnya, lalu disetujui oleh Jang Hyuk dan Hyo Joo.

"Kau tunggu di kamar ya, Sayang," kata Jang Hyuk kepada Na Ra. "Baekhyun, kau jaga eomma ya, temani eomma, hm?"

Baekhyun mengangguk. Dia segera bergerak, menuntun ibunya untuk memasuki kamar rawat Sehun dan menunggu di sana. Meski sebenarnya, Baekhyun juga ingin turut serta mencari keberadaan Sehun. Pikirannya tak berhenti curiga kepada Chanyeol sejak tadi.

Beberapa saat kemudian, seorang petugas CCTV menoleh lesu, sambil menggelengkan kepala. "Mereka sudah tidak ada di AMC. Pemuda itu membawa pasien pergi dari rumah sakit sejak dua jam yang lalu."

Hyo Joo mengerang tertahan. Sehun, pasien tampannya, belum dalam keadaan prima dan masih harus bed rest selama beberapa saat pasca operasi. Pergi dalam keadaan seperti itu hanya akan memperlambat penyembuhan, bahkan membahayakan diri.

"Apa-apaan ini!" Jang Hyuk meledak. Kursi yang berada tak jauh darinya ia dorong hingga roboh ke lantai. Sementara itu Leeteuk meremas kepala, memikirkan segala kemungkinan yang sedang terjadi.

Chanyeol, Sehun, Chanyeol, Sehun.

Ada apa dengan anak itu!

"Samchon, coba ayo kita temui Yoo Yeon Seok, siapa tahu dia tahu keberadaan Sehun dan Chanyeol."

***

"Salam hangat, Yeon Seok Ahjussi.

Ini aku, Chanyeol. Aku hanya ingin minta maaf atas segala dendam yang aku tangguhkan kepadamu selama ini. Mungkin kau tidak paham, aku juga tidak sedang berminat untuk menjelaskan. Tapi, aku ternyata salah. Aku menaruh dendam kepada orang yang salah.

Maafkan aku, aku membencimu dengan sangat selama 11 tahun ini. Seperti aku yang melihatmu sebagai penjahat yang menghancurkan keluargaku, kau juga pasti melihat ayahku sebagai pembunuh yang menghancurkan keluargamu.

Kita berdua, salah paham. Ayahku akan keluar dari penjara sebentar lagi dan orang pertama yang akan ia temui adalah kau. Saat itulah kau akan tahu bahwa kecelakaan itu, bukan serta merta kesalahan ayahku.

Kumohon, seperti aku yang berhenti menganggapmu sebagai penjahat. Maka, kau juga harus berhenti menganggap ayahku sebagai pembunuh. Kau bingung? Jika tak sabar menunggu ayahku, maka temuilah keluarga Sehun, mereka paling tahu segalanya."

Yeon Seok mengernyit menatap surat yang tergeletak di meja kerjanya. Ia paham benar apa isi surat itu. Dari Chanyeol, yang berhenti menganggapnya sebagai penjahat. Memang dia bukan penjahat, dia hanya seorang ayah dan suami yang menuntut keadilan. Maka dari itu Yeon Seok tidak pernah tersulut saat anak itu menyudutkannya, bahkan menggiringnya ke kantor polisi karena fitnah penculikan.

NAMU ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang