Chapter 1

277 26 0
                                    

Sesampainya di sekolah aku segera masuk ke kelasku. Ternyata masih tidak ada orang, aku sendirian, untuk saat ini. Tidak berapa lama kemudian, kelas akhirnya penuh, dan bel tanda masuk pun berbunyi.

"Good morning students," sapa Ms, Grace guru bahasa Inggris sekaligus wali kelasku.

"Good morning Ms," jawab semua anak kecuali aku.

"Okay students open your book page 87!" Semua pun membuka buku masing-masing.

"Naura," panggil Ms, Grace.

"Yes Ms."

"Go to the hadmaster room now!"

"Yes Ms," kataku berlalu pergi ke ruang kepala sekolah.

Tok..........Tok..........Tok
Suara pintu diketuk.

"Silahkan masuk," jawab suara dari dalam ruangan.

Krieet

"Permisi Mr, apa Mr memanggil saya?" tanyaku sesopan mungkin.

"Ya saya memanggilmu, kemarilah!"

"Ada apa Mr memanggil saya?"

"Kamu mendapatkan surat ini," kata Mr, Ardy menyerahkan sebuah surat padaku.

"Surat apa ini Mr?"

"Kamu baca saja dulu." Aku pun membuka dan membaca surat itu.

Kepada yang terhormat Aquila Naura Indio dengan dibuatnya surat ini saya sebagai kepala sekolah Meteora Academy menyatakan Anda diterima sebagai siswa di Meteora Academy. Kami akan menjemput Anda besok pukul 7:40 di depan rumah Anda.

"Bagaimana? Apa kamu tertarik?" tanya Mr, Ardy setelah aku selesai membaca surat itu.

"Saya tidak tertarik, tapi katanya besok saya akan dijemput, jadi mau bagaimana lagi," kataku pasrah.

"Sebenarnya Mr tidak rela melepas kamu yang membuat bangga sekolah ini, tapi mau bagaimana lagi."

"Baiklah, kamu boleh kembali ke kelas sekarang," lanjut Mr, Ardy. Setelah itu aku kembali ke kelas.

Aku tidak bisa konsen selama belajar. Aku terus memikirkan tentang Meteora Academy.

'Aku tidak pernah mendengar tentang Akademi itu, Akademi apa itu?'  itulah yang terus ada dibenak ku.

at home

"Akademi apa itu? Kenapa aku tidak pernah mendengar tentang akademi itu?" tanyaku pada diriku sendiri setelah selesai berganti pakaian.

"Apa aku cari tau aja ya?"

Aku pun membuka laptopku, dan mencari tentang Akademi itu.

Oh ya, aku lupa memberitahu sesuatu yang penting untuk kalian. Aku tinggal sendiri, segala kebutuhanku di kirim dari Korea, tempat keluargaku tinggal. Baiklah, kembali ke cerita.

Ku mencari dan mendapat beberapa informasi yang tidak tau pasti kebenarannya.

Informasinya sebagai berikut:
-Akademi dengan siswa-siswinya yang berprestasi
-Berada di pulau tak berpenghuni di Indonesia
-Keamanan yang ketat
-Sekolah asrama terfavorit dll.

"Huh!! Sepertinya aku cuma dapat informasi tidak penting," keluhku.

Karna tidak mendapat informasi lagi, aku memutuskan untuk menyiapkan barangku untuk dibawa besok. Selesai menyiapkan barang aku kelelahan dan tertidur.

"Dasar anak pembawa sial!!!! Kenapa kau harus terlahir di dunia ini?!!!"

"Maaf Ibu hiks, maaf hiks hiks."

"Jangan panggil aku IBU!!!! aku bukan ibumu!!!!!"

"Ibu, hiks hiks."

"Lagi-lagi, kenapa akhir-akhir ini aku selalu bermimpi dari ingatan yang ingin kulupakan?"

"Sudah jam tujuh, aku hanya punya waktu tiga puluh menit lagi. Aku harus cepat bersiap."

Aku pun mengambil handuk dan bergegas mandi. Kurang lebih lima belas menit aku mandi dan sepuluh menit memakai pakaian, aku memakai baju lengan panjang berwarna hitam, jeans dan sepatu sneaker berwarna merah. Ku ikat rambutku dan kupakaikan topi berwarna hitam. Setelah lima menit menunggu jemputan, terlihat sebuah mobil mewah, tapi aku tidak peduli dengan mobil itu.

"Apa benar ini rumah Aquila Naura Indio?" tanya orang yang mengemudikan mobil mewah itu padaku.

"Iya benar, dengan saya sendiri. Apa ada yang bisa saya bantu?" tanyaku mencoba sopan pada orang baru.

"Saya dari Meteora Academy ingin menjemput Anda. Silahkan naik," kata orang itu turun dari mobil dan membukakan pintu untukku.

Aku pun masuk kedalam. Kulihat orang itu memasukkan barang-barangku ke dalam bagasi. Selesai dia memasukkan barang-barangku mobil pun berangkat sampai di sebuah pelabuhan.

"Dari sini kita naik kapal," kata orang itu. Aku pun naik ke kapal yang menuju sebuah pulau tertutup kabut tebal. Tetapi setelah masuk ke dalam kabut, tempat itu terlihat terang tanpa adanya kabut.

"Ikuti saya!" kata orang itu berjalan ke sebuah bangunan seperti istana besar dan megah.

"Masuklah ke dalam, kepala sekolah sudah menunggu Anda di dalam," kata orang itu setelah sampai di ruangan yang bertuliskan hadmaster.

Krieet

"Permisi."

"Silahkan masuk. Aquila Naura Indio, benar?"

"Iya, benar."

"Baiklah Nona Indio, nama saya Rahmi Ira Fary, kamu bisa memanggil saya Ms, Fary. Saya yakin pasti kamu punya banyak pertanyaan, tapi simpan dulu pertanyaanmu. Saya yakin kamu belum pernah mendengar tentang Akademi ini, disini adalah Akademi yang istimewa, saya tidak bisa menjelaskannya padamu. Untuk sekarang, kamarmu berada di kamar nomor 311. Ini peta jikalau kamu tersesat. Barang-barangmu akan diantar ke kamarmu. Jika ada pertanyaan, kamu bisa bertanya pada teman sekamarmu," jelas Ms, Fary panjang lebar.

"Baik Ms, kalau begitu saya pergi dulu," pamitku sopan.

"Silahkan."

Aku pergi mencari kamarku. Dan menemukan kamarku di gedung Selatan.

BERSAMBUNG

#remake# 15 April 2019

Aura yang Kulihat [REMAKE] [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang