Saling merangkul dalam keadaan apapun, tak peduli jika dunia menjauhimu, aku akan tetap disisimu, bersamamu dalam kebenaran. Sahabatku.
..{ Ihsan }...
-----------------------------
---------------
-----
Tasya berjalan gontai menuju parkiran, di kedua sisinya ada Ihsan dan Ardi yang sangat setia menemaninya kapanpun dan kemanapun.
"Masih ngantuk?" tanya Ihsan khawatir.
Tasya menggeleng lemah. Kedua sahabatnya saling pandang dalam kebingungan.
"Mau es krim? Atau-" tawar Ardi. Mereka berdua sangat tau Tasya. Gadis ini akan langsung berbinar kalau sudah menyangkut es krim, dan gorengan tentunya.
-Namun kali ini beda, Tasya langsung menggeleng bahkan sebelum Ardi menyelesaikan kalimatnya. Benar-benar membuat bingung keduanya yang kini kembali saling pandang.
Bruukk!!!
Ihsan dan Ardi spontan menoleh ke depan. Tidak! Ke bawah. Tempat dimana Tasya sudah tergeletak.
"HUMAIRA!!"
"TASYA!!"
Ardi langsung memangku kepala Tasya di pahanya dengan panik sambil memukul-mukul pelan pipi gadis dipangkuannya, berharap ia segera sadar. Namun yang mereka dapati malah wajah Tasya yang semakin pucat.
"UKS, Di. Ayo cepat!!!" ujar Ihsan panik.
Ardi mengangguk dan langsung mengangkat tubuh kecil Tasya, bergegas menuju UKS. Ihsan ikut berlari kecil disampingnya
Suara langkah kaki panik mereka membuat sebagian murid yang masih tinggal heran, apalagi dengan Tasya yang ada di gendongan Ardi.
"Ihsan, kenapa?" tanya seorang gadis cantik dengan rambut hitam ikal yang tergerai.
"Apaan sih! Gue buru-buru!" Ihsan menghempas begitu saja tangan gadis cantik yang menggenggam pergelangan tangannya dan kembali berlari mengejar Ardi. Nampak wajahnya sangat gusar bahkan sampai memerah.
Gadis itu kesal, dan dengan sengaja mengepalkan kedua tangannya, wajah putihnya mulai memerah kesal karena selalu dianggap tak penting oleh Ihsan selama ini.
"Dinda, lo nggak apa-apa kan?" tanya gadis lain berambut sebahu dan berponi. Mata besarnya menatap Dinda khawatir.
"Apa gue terlihat 'tidak apa-apa' sekarang, Aubrey?" tanya Dinda sinis. Aubrey hanya diam, tak berani menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Humaira
RomanceAku tak pernah tau kebahagiaan sesungguhnya sampai aku mendapatkan cintamu. Dan aku tak pernah tau kesedihan sesungguhnya sampai aku kehilangan itu. -Natasya Humaira Jika aku bagian dari dirimu, aku ingin menjadi tanganmu. Yang akan menghapus air m...
