genggam tanganku

86 1 0
                                    


hari demi hari semua permasalahan terus mendatangiku dengan secara bertubi tubi. perlahan semua beban pikiranku semakin banyak. lantas, apa yang sekarang harus aku lakukan?

apakah aku harus mengeluh? atau kah harus menyerah? oh tentu saja tidak, aku akan bejuang untuk melawan semua nya. hanya saja keadaan seperti ini, membutuhkan orang yang dapat mengertikan keadaan. yang membuat semuanya menjadi bangkit. lalu, kemana saja semua orang saat aku seperti ini? semua seakan tenggelam.

sekarang aku sendiri. tak lagi ada orang yang menemaniku saat rapuh menerjang.  seperti ranting yang tak di temani oleh daun yang hijau memancar. perjalananku sangatlah kelabu, semua orang seakan menjauhiku, seperti ada hari tanpaku. sangatlah resah dengan semua keadaan. kemana orang-orang yang sering di sampingku saat aku berjaya? mungkin mereka hanya menumpang kenyamanan serta kebahagiaan di saat aku berjaya, lalu mereka menjauh seakan tak kenal aku di saat aku terpuruk. entah lahnl.

berjalan dengan seiring angin menghebus. sangatlah tanpa tujuan. berhenti sejenak untuk merebahkan badan yang sangat lelah dengan semua beban di pikiran. datang lah seorang yang bertanya "hey apa kamu baik baik saja?" ucap nya yang begitu hangat di terima oleh telinga yang merembet ke dalam hati. dia(seorang yang begitu anggun), menyemangatiku, memperhatikanku, hingga aku seakan luput dengan semua beban di pikirran ku. aku sangat lah senang dan seakan bisa melawan semua nya. kau sangat mengerti apa yang aku sedang rasakan. kau sangat paham dengan semua keadaan. hingga bisa menetralisir semuanya.

waktu terus berjalan, hingga aku merasakan rangkulannya. sangat lah berkolaborasi kau dengan ku. semua nya saling melengkapi, perlahanku mengagumi nya, dan perlahan aku mencoba untuk membuktikan apa yang aku rasa kepadanya. disuatu ketika, apa kau mau menggenggam tanganku? menggenggam sampai kita terpisahkan oleh panggilan yang tidak bisa kita tolak(kematian). bukan menggenggam untuk selamanya, itu sangat kejauhan.

terimakasih, hidup ini memanglah sangat adil. dimana ada dalam masa kesulitan pasti aku merasakan kebahagiaan di setelah nya. dan Pula sebaliknya. janganlah menyerah sebelum nafas terhenti. kau dan aku kan terus berujuang merajut mimpi. dengan sebuah mimpi yang besar dan tentu mimpi yang sama.

Catatan SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang