Sebuah Ketakutan

958 130 67
                                    

Semakin kau menyembunyikan sesuatu, ketakutan tanpa alasan pun semakin kau rasakan.

Semakin kau menyembunyikan sesuatu, ketakutan tanpa alasan pun semakin kau rasakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GROUP!

Dr. Shin

Pemberitahuan kepada seluruh
Psikolog magang di Rumah Sakit Seoul
Diharapkan berkumpul hari ini jam 07.00 KST. Pertemuan diketuai oleh Dokter Hera.

×××

Yoomi Jung; wanita itu baru saja mengerjapkan matanya setelah mendengar dering ponsel yang ada di meja dekat ranjangnya.

"Siapa 'sih?" gumamnya masih memejamkan mata.

Setelah meraih ponsel dan sedikit menyipitkan matanya untuk melihat siapa yang mengirim pesan di grup sepagi ini.

Seketika matanya terbuka lebar. "Mwo? Jam berapa sekarang?" ucapnya sambil beranjak dari tempat tidur.

06.25 KST

"Omo! Aku harus bagaimana ini?" Yoomi berlari ke berbagai arah di kamarnya, ia bingung harus melakukan apa.

Wanita itu berhenti sejenak, lalu berpikir. "Baiklah, aku tidak perlu mandi. Ganti pakaian?" gumamnya.

"Ah, ya ganti pakaian!"

Ia langsung bergegas untuk bergantin pakaian dan mencuci muka lalu menggosok gigi. Bahkan ia lupa untuk menyisir rambutnya.

Lima menit setelahnya, ia langsung melangkahkan tungkainya menuruni tangga menuju ruang tamu untuk mencari kunci mobilnya.

Terdengar begitu gaduh karena langkah wanita itu yang terburu-buru, membuat kakak tertua --Sehun keluar dari kamar di lantai utama dan bergerak menghampiri suara itu.

"Yoomi?" panggilnya setelah menguap.

Wanita itu mendengar dan menoleh ke arah kakaknya. "Wae? Aku buru-buru oppa. Apa kau melihat kunci mobilku?" sahutnya.

"Ada di laci meja itu," jawab Sehun sambil menunjuk ke arah yang dimaksud.

Yoomi melesat untuk mengambilnya dan berlari menghampiri Sehun setelahnya. Ia memeluk kakaknya itu sambil berkata, "gomawo oppa. Aku pergi dulu. Sampai jumpa."

Wanita itu langsung berlari menuju mobil.

"YOOMI TUNGGU! KAU BELUM SARAPAN!" teriak Sehun tapi tak dihiraukan oleh wanita itu.

Pria dewasa itu menghela napasnya pelan. "Maghmu akan kambuh Mi kalau tidak sarapan," gumamnya.

Jaehyun; pemuda itu baru saja turun dari lantai atas dengan menggunakan lift. Ia mengusap matanya yang masih terpejam karena mengantuk. Tapi, rasa penasaran mengalahkannya.

"Ada apa hyung?" tanya Jaehyun.

Sehun menggelengkan kepala pelan. "Jae, nanti kau antarkan makanan untuk Yoomi ya. Kau ada kuliah pagi?" ucapnya.

L'autre Côté | Kim Doyoung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang