04

220 33 4
                                    

Sesampainya mereka di rumah haechan, mereka langsung di sambut dengan pemandangan mark tengah berlutut di bawah koeun yang tengah duduk di sofa, mengobati kakinya koeun yang terluka tadi. Jeno langsung mencoba mengalihkan pandangan herin, namun terlambat, herin sudah melihat semuanya

"Ke taman belakang aja ya rin" ucap jeno lembut

"Gapapa jen, disini aja" jawab herin tenang. Dengan terpaksa akhirnya jeno mendudukan herin di sofa yang ada di sebrang sofa yang tengah di tempati oleh koeun dan mark, jadilah mereka saling berhadapan

Koeun dan mark masih belum menyadari keberadaan mereka berdua

"Gausah mark, aku gapapa" ucap koeun

"Gapapa apa nya, kaki kamu luka eun" jawab mark sambil mengobati luka koeun

"Akhh Pelan-pelan mark" ringis koeun

"Ini yang kamu bilang ga luka?" ucap mark keliatan khawatir. Herin yang melihatnya hanya bisa menahan air matanya. Jeno melihat herin iba. Dia tak suka melihat herin seperti ini, tapi tak ada yang bisa ia lakukan selain selalu berada di samping herin

"Gausah liatin mereka, mending liatin aku aja yang ganteng" ucap jeno sambil berpose

"Ih apasi, iya aku tau kamu ganteng, tapi gausah sok gitu dong" ucap herin sinis. Jeno tertawa

"Tuh tau aku ganteng, mending liatin aku aja kan dari pada liatin itu malah bikin sakit hati" ucap jeno membuat herin tertegun, lalu ia tersenyum

"Iya, aku bakal liatin kamu aja yang ganteng, dari pada liat itu malah bikin aku sakit hati" ucap herin. Jeno mengusak-usak rambut herin

"Gitu dong. Bentar, aku ambil obat dulu" lalu jeno menghampiri mark dan koeun

"Hyung, aku pinjam kotak obatnya ya" ucap jeno membuat kedua orang tersebut menoleh kearahnya

"Eoh? Untuk siapa?" tanya mark.

Jeno menunjuk herin dengan dagunya "buat herin, tadi dia jatoh"

"Hah? Jatuh? Kapan?" ucap mark kaget

"Disaat yang bersamaan dengan koeun noona jatuh" ucap jeno dingin sambil menekankan nama koeun. Membuat keduanya terdiam mendengar nada suara jeno yang dingin

Jujur saja, jeno tak bisa lagi bersikap baik kepada dua orang yang kini ada di hadapannya. Karna mereka lah yang telah membuat herin selalu menangis belakangan ini

"Sudah ya hyung, aku mau mengobati herin dulu" lalu jeno membawa kotak obat itu sambil berjalan ke arah herin yang kini melihatnya dengan senyumnya, fake smile lebih tepatnya

Sebelum jeno beranjak pergi, mark menahan lengannya "sini biar hyung saja yang mengobati herin" ucap mark. Jeno menoleh sekilas, "tak perlu, biar aku saja yang mengobati nya, lebih baik hyung obati saja koeun noona" ucap jeno bahkan lebih dingin dari sebelumnya, membuat mark terkejut lalu sontak melepaskan pegangannya di lengan jeno. Lalu jeno segera berjalan menghampiri herin

"Herin-ah, kita ke taman belakang aja ya" ucap jeno lembut

Herin tau bahwa saat ini jeno sedang menahan emosinya, jadi ia hanya menurut saja "Tapi gendong, hehee" ucap herin sambil mengulurkan kedua tangannya ke jeno. Jeno terkekeh pelan "ayo sini" lalu jeno berjongkok di depan herin, dengan segera herin mengalungkan kedua tangannya di leher jeno

Sebelum mereka pergi, herin menyempatkan melihat ke arah mark dan koeun yang juga tengah menatap ke arah nya. Herin tersenyum "eonnie, semoga lekas sembuh ya, dan mark, jaga eonnieku dengan baik ya" ucapnya lalu jeno segera beranjak pergi

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang