Yiyang menutup mulut nya dengan pandangannya tak percaya, jhonny hanya membalas nya dengan tersenyum miris
Yiyang masih terlalu syok akan sesuatu yang selama ini tidak di ketahui nya
Alasan herin sering murung belakangan ini, juga koeun yang sering keluar dorm, dan jeno yang selalu bersama herin, bahkan hampir tak pernah absen mengunjungi dorm mereka hanya untuk bertemu herin
Yiyang merasakan dadanya begitu sesak, air mata nya berlomba-lomba keluar dari mata indahnya, ia merasa gagal--
Ia merasa gagal menjadi eonnie yang baik bagi para dongsaeng nya. Padahal ia yang paling dewasa umurnya, tapi bahkan ia tak tau apa yang selama ini di rasakan oleh dongsaeng nya, ia tak tau alasan dongsaeng nya yang murung itu (herin), adalah dongsaeng nya yang lain (koeun). bahkan ia tak mengetahui apapun mengenai apa yang terjadi diantara herin-mark-koeun dan juga jeno.
Yiyang makin terisak sambil menunduk, ia merasa sangat bersalah karna sudah menjadi eonnie yang buruk, ia terus merutuki ketidaktahuan nya dan ketidakpekaan nya terhadap para dongsaeng nya, jhonny yang melihatnya pun merasa kasihan, ia melihat yiyang dengan iba. Jhonny tau ini bukan salah yiyang, bahkan yiyang tak ada salah sama sekali dalam masalah ini, tapi ia terus merutuki dirinya sendiri dan mengatakan bahwa ini adalah salahnya
"Hiks Ini s-salahku karna tidak memperhatikan mereka dengan baik" ucap yiyang di sela-sela tangisnya
"No yiyang, this is not your fault, kamu bahkan ga tau tentang ini sama sekali--"
"Justru itu oppa, bahkan aku tidak mengetahui apapun" potong yiyang
"Aku tak mengetahui alasan mengapa herin begitu murung, aku juga tak pernah bertanya kemana pergi nya koeun selama ini, aku tak pernah memperhatikan mereka! Aku egois karna hanya memikirkan diriku sendiri padahal aku yang paling dewasa diantara yang lain. Harusnya aku merawat dan memperhatikan mereka dengan baik" ucap yiyang panjang lebar
Jhonny tak kuasa melihat yiyang seperti ini, yiyang yang ia tau itu terkenal akan ketenangan nya, tapi wanita yang ada di sebelahnya sekarang ini-- sudah cukup johnny tidak kuat melihatnya
"Yiyang-ah, berhenti menyalahkan dirimu sendiri! Kamu tak salah apapun dalam hal ini, mungkin memang sudah takdirnya harus seperti ini" ucap jhonny mencoba menenangkan
"Bahkan akupun tak akan pernah tau tentang permasalahan ini jika aku tak melihatnya langsung, herin benar-benar menutup rapat masalah ini. Jika saja waktu itu aku tidak melihat mark sedang bersama koeun di taman, akupun tak akan pernah tau sampai sekarang sama seperti dirimu" jelas jhonny
"Herin bukan tipe orang yang suka bercerita tentang masalahnya, ia lebih suka menyimpan nya sendiri, bahkan dari aku, oppa nya sekalipun" lanjut jhonny
"Ia benar-benar tak memberi tahu siapapun tentang masalah ini, bahkan ia menyuruh jeno untuk tutup mulut saat jeno mengetahui tentang ini--"
"--karna dia itu bodoh! Sangat bodoh! Masih mencintai laki-laki bajingan itu walau ia sudah tau di selingkuhi, bahkan sejak lama" jhonny emosi, terlihat dari tangan nya yang mengepal erat, juga urat-urat yang menonjol di sekitar leher dan dahi nya. Yiyang hanya diam mendengarkan, ia juga merasakan apa yang di rasakan oleh jhonny, rasa seperti tak bisa berguna bagi orang yang kita sayangi
"Ia selalu bilang bahwa ia hanya akan menunggu mark untuk jujur padanya dan mengakui kesalahan nya, tapi apa?! Ini bahkan sudah hampir setahun tapi tidak ada tanda-tanda bahwa laki-laki brengsek itu mau mengakui kesalahanya, bahkan sekarang apa?! Dia meninggalkan herin sendirian di tengah hujan deras seperti tadi! Aku sudah berkali-kali meminta pada herin untuk melepaskan mark, tapi ia tak pernah mendengarkan ku!--" ucap jhonny ber api-api
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story
Fanfiction*ft. Seo Herin, Lee Jeno & Marklee ❝Ketika rasa kecewa sudah sampai pada batas nya❞ ©atlanticsaf, 2 O 1 9