"Alasan kamu itu gak masuk akal buat aku, Nu." kataku sambil memandanginya yang kini menyengir lebar.
Tadinya aku dan Wisnu berencana menonton film yang sudah ku nanti sejak sebulan yang lalu. Sebelum itu Wisnu mengajakku makan terlebih dahulu tapi karena Wisnu, kini kami malah berjalan kaki dengan Wisnu yang menggeret motor ninjanya ke bengkel terdekat.
"Aku gak bohong sayang. Dari tadi aku merhatiin kamu kok beda? Kamu ternyata makin cantik hehe."
Aku mendengus. "Terus kenapa kalo aku makin cantik? Gak boleh gitu?"
Ku dengar ia menghembuskan nafasnya dengan gusar. "Ya bukan gitu. Pokoknya ini gak sepenuhnya salah aku. Ini juga salah kamu yang buat aku salting."
Lagi-lagi aku menggelengkan kepala. Kalau kalian ingin tau apa yang sedang terjadi dengan kami. Jadi begini, tadi setelah makan di warung makan favorit Wisnu, kami sudah bersiap untuk pergi ke bioskop. Wisnu yang mau membayar, teringat dompetnya berada di dalam jok motor. Setelah dia kembali dari mengambil dompet dan membayar makanan kami. Aku langsung menggandengnya berjalan menuju motor.
Dan saat itulah aku mengusap dada, berucap agar sabar dengan tingkah pacarku sendiri. Dia panik mencari kunci motornya. Bolak-balik masuk rumah makan lagi lalu memeriksa di sekitar motornya. Saat aku ingatkan, baru dia menepuk dahinya dan mengumpat. Menatapku dengan muka lesunya dan berkata. "Kuncinya ketinggalan di dalam jok."
Batallah rencanaku untuk menonton hari ini. Dengan langkah yang ku seret, aku mengikutinya dan duduk di bangku saat sampai di sebuah bengkel kecil di pinggir jalan. Ku biarkan Wisnu menyelesaikan masalah dengan motornya sementara aku bertukar pesan dengan Indah.
Indahhh : Haha anjir, seriusan lo?
Meta : Iya:( kesel gua sama doi
Indahhh : Sabar ya, lo harus tau lebih ngeselin Riko dibanding Wisnu
Balasan yang membuat aku menatap Wisnu yang kini berjalan menuju arahku. Dengan muka cemberutnya, ia duduk di sebelahku lalu memegang tanganku. "Sayang, maaf ya. Kayaknya ngurus motor aku bakalan lama deh ini."
"Hm."
"Jangan marah dong." pintanya sambil memegang daguku lalu diarahkan ke wajahnya. "Maafin Wisnu ya?"
Aku mengangguk. "Ya udah, mau gimana lagi emang? Udah kejadian juga."
Wisnu berdiri lalu menarikku. "Kita pake taksi online aja ya? Motor aku biarin di sini."
"Eh kamu beneran? Gak usah deh, Nu."
Wisnu menggeleng. "Sesayang-sayangnya aku ke motor, lebih besar rasa sayang aku ke kamu, Ta." Ia merangkulku dengan tangan kanan sementara tangan kirinya membuka hp dan memesan taksi online. "Kita tunggu ya, driver-nya udah otw nih."
Aku tersenyum lalu memeluk pinggangnya erat. "Makasih Wisnu sayang."
"Everything for you, Honey."
Uwaduuuuuu telat update aku tuh 🙈 maklum lah, orang sibuk nih hahaha canda canda say
Kamis, 16 Agustus 2018
H-1 kemerdekaan Indonesia
KAMU SEDANG MEMBACA
WITA
Short Story[SELESAI] Jika ditanya, apa ada hal-hal menyedihkan dalam hidupku? Jawabannya : Banyak. Pertama, ketika Ibu divonis terkena penyakit stroke Kedua, ketika Ibu harus berhenti dari pekerjaannya yaitu desainer Ketiga, ketika Ayah akhirnya memutuskan un...