BAB 23

681 11 0
                                    

WALI PAIDI (Eps: 23)

Disebuah warung kopi ( loodst coffe Raden Wijaya ) duduklah wali paidi dipojok warung disebelahnya pintu masuk, wali paidi pesen kopi klasik satu cangkir, karena hanya menu itu yg menurut wali paidi yg terasa kopi. Lagi enak merokok datanglah temannya duduk disamping wali paidi, setelah bersalaman dan pesan kopi, temannya ini berkata kepada wali paidi.

" bro aku habis menggoda setan....." ucap temannya.

" hmm......." jawab wali paidi tersenyum.

Teman wali paidi lalu bercerita:
" sudah dua hari ini bro setiap aku mau sholat isya setan mendatangiku, kakiku dipijit, rambutku dibelai dan mataku ditiup olehnya, dan akhirnya aku kalah..."

Setelah menyalakan rokoknya teman wali paidi ini melanjutkan ceritanya dg penuh semangat,
" dan tadi dihari ketiga aku berpura-pura terbuai oleh pijatan setan, tapi lama-lama aku mulai hanyut dan benar2 mau tertidur, ketika mataku mau terpejam aku bentak tubuhku untuk bangun, dan akhirnya aku bangun dan sholat isya, aku puas bisa membuat jengkel para setan yg gagal memperdayaiku..."

" apa kamu bisa melihat setan...." tanya wali paidi.

" tidak, tapi aku bisa merasakannya..."jawab temannya.

" sebenarnya setan tetap berhasil menggodamu.." kata wali paidi.

" kok bisa begitu, coba sampeyan jelaskan.." pinta temannya.

" kamu sholat isya sudah bukan karena Allah tapi karena pingin membuat jengkel para setan, padahal setannya gak jengkel malah senang melihatmu melakukan itu..." jelas wali paidi.

" masya Allah.....iya ya....aku gak menyadari hal itu, trus selama ini gimana caranya sampeyan melawan hawa nafsu..." tanya temannya.

" aku belum pernah melawan tapi hanya minta kepada Allah supaya diberi kekuatan menahan hawa nafsu, karena manusia sudah dicap sebagai golongan yg dhoif ( lemah ), manusia baru kuat kalau diberi kekuatan oleh Allah" jelas wali paidi lagi.

" terimakasih bro...." kata temannya 

Setelah menghabiskan kopinya temannya ini pamit pulang kepada wali paidi
Tidak lama berselang datang lagi teman wali paidi, tapi sikapnya beda dg temannya yg tadi, temannya kali ini setelah pesan kopi hanya duduk diam disamping wali paidi,

" ada apa bro, soal jodohmu ya...." tanya wali paidi.

Mendengar pertanyaan itu, wajah teman wali paidi ini terlihat berubah terlihat sumringah,
" iya bro, ini kan sudah 2014 sedang jodohku belum ada juga, padahal aku sudah minta kpd Allah dan juga sudah minta didoakan oleh banyak kiai.." jawab temannya.

" sebenarnya Allah sudah memberimu jodoh setiap kali kamu memintanya..."jawab wali paidi datar.

" tapi bro ...kok sampai sekarang aku belum nikah..." protes temannya.

" itu karena setiap kali Allah memberimu jodoh, kamu menolaknya, krn merasa jodoh yg diberikan oleh Allah tidak sesuai dg selera dan kekarepanmu..."jawab wali paidi.

Teman wali paidi ini terdiam mendengar jawaban wali paidi dan nampak kalau hatinya belum bisa menerima dg apa yg diomongkan oleh wali paidi ini.

" kamu tidak bisa mengatur Allah untuk memberimu jodoh yg sesuai dg keinginanmu, Allah maha perkasa gak bisa hambanya yg lemah seperti kita ini mengaturnya, tapi walaupun begitu Allah tetap maha rohman, setiap kamu menolak dan lalu minta lagi Allah tetap memberimu, sampai kapanpun Allah tetap mengabulkan permintaanmu biarpun kamu berkali-kali menolak pemberian Allah tersebut...." jelas wali paidi.

" lalu bagaimana bro...." tanya teman wali paidi.

" gantilah doamu, jangan mengatur Allah, mintalah kpd Allah supaya hatimu kuat dan tabah menerima jodoh yg diberikan oleh Allah kepadamu..." jawab wali paidi.

Temannya ini sekali lagi terdiam dan tetap masih belum juga bisa menerima apa yg diucapkan oleh wali paidi......

WALI PAIDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang