WALI PAIDI 19
Sehabis sholat magrib wali paidi lansung menuju jl sokarno hatta, sehabis melewati jembatan wali paidi belok ke kiri, setelah berjalan kira - kira 1 kilo wali paidi melihat habib yg dicarinya, habib yg dikiranya tukang becak, wali paidi melihat habib tsb memasuki sebuat toko distro, wali paidi mengarahkan sepedanya kekanan, tertampang tulisan didepan toko " MORKL" outlet.
wali paidi celingak celinguk didepan toko, mencari habib yg lari kesitu,
" mungkin aku salah lihat, kok gak ada disini." bathin wali paidi
tak lama kemudian keluar pemuda jangkung dg perawakan agak kurus menghampiri wali paidi,
" kang katanya mondok, kok keluyuran sampai kesini..." kata pemuda
" wah...wah...mas sakti toh, kok bisa disini mas...." kata wali paidi kaget
ternyata wali paidi mengenal pemuda jangkung ini, dialah mas sakti yg oleh wali paidi sudah dianggap sebagai kakak tuanya, walau umur mas sakti ini dibawah umur wali paidi, setelah saling mengolok - ngolok mas sakti mengajak masuk kedalam toko,
" ayo ngopi diatas aja kang..." ajak mas sakti dg menaiki tangga menuju ke atas toko wali paidi dan mas sakti melanjutkan obrolannya sambil ngopi, kadang mereka tertawa lepas, dan kadang disela sela obrolan mereka berdua bilang : Amin....Amin...
wali paidi menselonjorkan kakinya dan merebahkan tubuhnya, didepannya duduk mas sakti sambil membaca koran bekas
" baca apa mas..." tanya wali paidi
" ini baca ahmad dhani didemo..." jawab mas sakti
" soal apa mas " tanya wali paidi lagi
" ini ahmad dhani pas konser menginjak lafadz Allah, kan logo dewa itu ada rangkaian lafads Allah, sedang lantai panggungnya ada gambar besar logo dewa yg ada lafads Allah tsb...." jawab mas sakti
" menurut sampeyan gimana mas..." tanya wali paidi
mas sakti terdiam agak lama, setelah menaruh korannya dan menyeruput kopinya, mas sakti menyalakan rokok mildnya kemudian berkata :
" menurut syariat dhani ini salah, tapi hakekatnya kita semua ini berdiri diatas lafads Allah...." jawab mas sakti
" maksud dan contoh jelasnya gimana mas..." tanya wali paidi
mas sakti berdiri memanggil tmannya yg ada dibawah
" ping....tolong ambil kaca mata dibawa terus bawa kesini...." kata mas sakti
tidak lama kemudian datang teman mas sakti dg membawa kaca mata dan menyerahkan kpd mas sakti
" kamu pakai kaca mata ini...." ucap mas sakti sambil menyerahkan kaca matanya
wali paidi duduk, dan memakai kaca mata yg diberikan mas sakti
" Ya Allah....Allahu Akbar...." jerit wali paidi
dalam pandangan wali paidi seluruh dinding toko dan lantainya terangkai lafads Allah, wali mengarahkahkan pandangannya kebawah, lantai yg didudukinya yg terangkai banyak lafads Allah yg banyak sekali, wali paidi agak ketakutan melihat ini semua, dan wali paidi juga melihat nafas yg keluar dari hidung mas sakti membentuk lafads Allah, dalam pandangan wali paidi seluruh permukaan bumi ini ada rangkaian lafads Allahnya, wali paidi dg berlinang air mata menyerahkan kembali kaca mata kepada mas sakti mas sakti menerimanya dg tersenyum, kemudian dia berkata
" andai hijab hati kita di buka oleh Allah maka seluruh benda dan seluruh permukaan bumi terangkai lafads Allah, betapa tidak punya malunya kita kalau kita berbuat maksiat diatas rangkaian lafads Allah, mungkar kepadanya sedangkan kita berada berada diatas buminya...."
wali paidi semakin tesedu - sedu, dan tidak bisa dicegah wali paidi menangis dg kerasnya....
Bersambung...!!