First : We Were Met

4.3K 697 44
                                    

Happy Reading~ ^^

"Denger-denger, bakalan ada dosen baru, lho."

"Iya, gue juga denger gitu. Masih magang tapi."

"Cewek apa cowok, ya?"

"Liat aja nanti, kita kan kelasnya dia sekarang. Gantiin Miss Sunny."

Daniel yang biasanya acuh sama hal-hal gibah kayak gitu, malah semangat buat nyambut dosen barunya itu.

Gak tau kenapa dia seneng aja, lagipula dosen magangnya ini menggantikan Miss Sunny yang kalo ngajar hampir pake bahasa inggris mulu—kan Daniel sebel, diskriminasi itu tuh namanya. Daniel kan gak jago inggris.

"Oy, bro! Ngelamun aja lo!"

Daniel yang sadar bahunya ditepuk segera menolehkan kepalanya, menatap nyalang kearah Hyunbin yang malah cengar-cengir tidak jelas.

"Weits, santai Niel! Hahaha!"

Gak waras. Batin Daniel.

"Ngapain sih lo?" tanya Daniel akhirnya.

"Kangen sama loooo~"

"Anjing, jijik bangsat!"

"Yakali anjir, gue juga jijik! Mending kangen sama Kak Minhyun aja dah!"

"Iya, serah lo sat!"

"Tanya lagi kek gue nyamperin lo mau ngapain!"

"Males."

"Si anjing! Gue mau nanya, coeg; malem ini jadi nge-trek bareng geng-nya Yugyeom, kagak? Nanyain mulu tuh anak."

Menyeringai, "Gak level, sorry. Anak buah modelan kayak Bambam sama Ten yang suka koleksi liptint aja bangga tuh iblis satu!"

Hyunbin terbahak, perutnya sampai sakit mendengar kalimat Daniel barusan.

"Yah, terus nganggur dong kita malem ini?" tanya Hyunbin setelah berhenti tertawa.

Daniel cuma diem, sebelum kemudian berkata;

"Clubbing aja gimana? Gue traktir deh, biasa ditempatnya si Mingyu."

"Okesip, boskuuuu!" Hyunbin kegirangan, lantas kembali duduk di kursinya.

Yah, jangan heran.

Daniel Gunawan memang punya tabiat buruk seperti itu.

"Selamat pagi, semuanya! Perkenalkan, saya Radriga Seongwu. Kalian bisa memanggil saya Kak Seongwu, saya mengajar kelas sosial disini. Harap bantuannya."

Seongwu tersenyum lembut, menimbulkan bulan sabit disekitaran matanya yang menutup. Sangat indah, ya Tuhan...

"Jadi, bisa kita mulai kelasnya?" tanya Seongwu.

"Kak? Boleh tanya sesuatu?"

Seongwu mengarahkan atensinya pada laki-laki yang barusan mengangkat tangannya, kemudian tersenyum seraya mengangguk;

"Tentu saja. Mau tanya apa?"

"Kak Seongwu percaya cinta pada pandangan pertama?"

Seketika seluruh kelas riuh, membuat suara bising; seperti menyiul kearah laki-laki itu, juga tepukan tangan yang semakin membuat ramai suasana.

"Memangnya kenapa, dude?"

"Sepertinya saya sudah ditakdirkan menjadi budak cinta dari Kak Seongwu."

Bohong kalau Seongwu tidak merona, ia malu tentu saja.

"Nama kamu siapa?"

"Daniel, Kak."

"Daniel, saya mengajar kelas sosial disini. Bukannya kelas cinta."

"Oh ya?"

Anggukan diberi Seongwu sebagai jawaban.

"Oke, sekarang buka buku kalian hal—"

"Tapi, Kak Seongwu lebih pantas menjadi peri cinta daripada dosen magang seperti ini. Ajarkan cinta kepada saya saja ya, Kakak Kucing?"

Oh Ya Tuhan, Seongwu ingin mengubur diri saja rasanya.

Apa-apaan itu dengan panggilan Kakak Kucing? Kenapa jantungnya berdebar sangat kencang? :(

I'm done :')

Mohon dukungannyaaa! 😗

-Ra

Budak Cinta • OngNiel √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang