Thirteenth : Family { Seongwu Concentrate }

1.8K 395 19
                                    

Happy Reading~ ^^

Hidup sederhana sejak kecil sudah membuat Seongwu terbiasa hidup susah.

Ayahnya hanyalah seorang petani padi yang 'kaya' hanya saat masa panen. Sedangkan, Ibunya hanyalah guru relawan yang dibayar seikhlasnya.

Seongwu kecil waktu dulu tidak begitu perduli masalah uang, seperti kebanyakan anak bahkan dia sering meminta boneka beruang yang besaaaarrrrr juga mobil-mobilan.

Tapi, ekonomi yang menghambat membuat Seongwu tidak bisa hidup mewah. Di desanya bahkan hanya sedikit dulu yang bisa punya mainan mobil seperti itu.

Tipikal anak kecil; Seongwu yang iri akan merajuk pada Ayah atau Ibunya.

Ibunya yang pengertian biasanya hanya menanggapi dengan senyuman, seraya berkata; “Sabar ya, sayang. Nanti kita beli saat Ayah sudah panen.” Seongwu kecil hanya bisa mengangguk dengan bibir yang dicebikkan, membuat pose merajuk yang sangat menggemaskan.

Tapi, berbeda dengan Ibunya yang penyayang; Ayah dari Seongwu ini sangat tempramental. Keras, main tangan. Saat Seongwu meminta mainan seperti yang ia lakukan pada Ibunya, Ayahnya bukannya menenangkan dengan kata-kata halus, tapi justru pukulan dipipi atau bahkan cubitan dipaha hingga memerah dan meninggalkan bekas, tak lupa kata-kata menyakitkan yang berisi; “KAMU ITU ANAK ORANG SUSAH! JANGAN MACAM-MACAM HIDUPMU! BISA MAKAN NASI SAJA HARUSNYA SUDAH BERSYUKUR! ANAK TAK TAU DIUNTUNG!”

Seongwu bahkan tak mengerti apapun saat itu, yang ia lakukan hanya menangis karena cubitan atau pukulan yang dilayangkan Ayahnya bukan main sakitnya.

Beranjak dewasa, Seongwu mulai mengerti apa itu hidup. Bahkan, saat menginjak SMP, Seongwu sudah mulai bekerja membantu orangtuanya. Membantu Bapak Kepala Desa berternak domba, atau mungkin membantu Bu Nana mencuci piring dirumahnya yang besar itu.

Sayang sekali, kehidupan Seongwu tidak bisa berjalan mulus seperti anak-anak sebayanya kala itu.

Makin beranjak dewasa, Seongwu tumbuh menjadi pemuda yang cerdas lagi manis, tak ada seorang pun yang bisa menentang pesonanya.

“Ibu, Ayah; aku ingin kuliah dan bekerja dikota. Apa kalian akan mengizinkanku?”

Pinta Seongwu kala itu. Mengingat perkataan Ibunya beberapa waktu lalu dimana Ayahnya akan menjodohkannya dengan anak kepala desa! Hell! Chanyeol bukannya jelek atau apa, hanya saja kan Seongwu tidak mencintainya! Apa-apaan dengan pernikahan sepihak?!

“Hey, bukankah kamu mau menikah dengan Den Chanyeol?” tanya Ayahnya garang.

“Ayah! Pihak mereka bahkan belum sama sekali melamarku, aku juga tidak menyukai Mas Chanyeol!”

“Sudahlah... Biarkan Putera kita memilih jalannya sendiri. Dia sudah dewasa, tidak bisa sepenuhnya selalu bisa kita atur seperti itu.” balas Ibu Seongwu.

“Hah! Baiklah, pergi sana ke kota!”

Dan, dengan perkataan yang lebih Seongwu asumsikan sebagai usiran itu, Seongwu pergi meninggalkan desa. Meninggalkan apa-apa saja kenangan yang pernah ia gurat di desa kelahirannya itu.

Ia ingin sukses di kota.

Haloha~

Kayaknya plot dimana Seongwu tersiksa karena Ayahnya adalah plot yang paling aku sukak :')

Maafkeun 🙇

Terimakasih dukungannyaaaa 😙

-Ra

Budak Cinta • OngNiel √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang