Chanyeol menggandeng tangan Seungwan. Mereka kini berada di mansion milik kekasih Yerim. Kemarin malam Yerim meminta mereka untuk menghadiri pesta ulang tahunnya. Ternyata kekasih Yerim itu orang yang sekaya ini, batin Chanyeol. Ia melihat-lihat bangunan megah yang bernuansa abu-abu dan putih itu dengan tatapan takjub. Kira-kira berapa tahun lagi sampai ia bisa memiliki bangunan sendiri seperti ini?
"Oppa, kenapa kau diam saja?"
Chanyeol menyadarkan dirinya. Sudah berapa lama ia melamun? Semua gara-gara bangunan yang cantik ini!
Seungwan menekan bel, lalu muncullah Yerim, yang dibalut gaun dengan model wrapped berwarna merah maroon. Mereka saling berpelukan, sedangkan Chanyeol melihat itu dengan senyuman dibibirnya. Yerim memeluk singkat tubuh Chanyeol setelahnya, lalu ia membiarkan Seungwan dan dirinya masuk.
Wow, batin Chanyeol. Apakah Istana kerajaan terlihat seperti ini, atau bangunan ini lebih megah dari Istana kerajaan? Chanyeol masih berjalan mengitari ruangan sambil memperhatikan. Seungwan dan Yerim masih saja sibuk dengan dunia mereka sendiri. Tetapi, dimana kekasih Yerim? Chanyeol benar-benar penasaran ingin bertemu —bukan hanya penasaran ingin melihat wajah sang Raja pemilik mansion itu, tapi juga ia sangat gatal untuk mematahkan hidungnya.
"Yeri-ya."
Suara berat seseorang membuat Yerim dan Seungwan tersedot kembali kedunia yang sesungguhnya. Tetapi suara itu menampar wajah Chanyeol. Ia tahu persis suara milik siapa itu.
"Yeri-ya, dimana kau meletakkan dasi abu-abuku?" Suara itu muncul kembali. Yerim berlari kecil menuju arah suara itu.
Chanyeol berusaha untuk menormalkan kembali detak jantungnya. Kenapa harus dia?!
Yerim muncul beberapa saat kemudian sambil menggandeng tangan kekasihnya. Wu Sehun. Sehun melihat Chanyeol yang tangannya tengah digandeng oleh Seungwan dengan tatapan kagetnya.
"Ch-Chanyeol Hyung."
Yerim melihat dua pria itu bergantian dengan tatapan bertanya-tanya.
"Kalian saling mengenal?" Sehun menelan ludahnya kasar.
"Tentu saja, dialah composer yang aku ceritakan kepadamu itu." Jawab Sehun sambil tersenyum.
Seungwan menyenggol sikut Chanyeol. Ia benar-benar tidak menyangka kalau kekasih sahabatnya merupakan bos kekasihnya. "Sapalah bosmu, Oppa."
Bukannya menyapa dengan sopan, Chanyeol maju mendekat kearah Sehun, lalu menonjoknya tepat di hidungnya. Sehun terjatuh sambil memegangi hidungnya. Seungwan dan Yerim berteriak histeris.
"Oppa, apa-apaan kau ini?" Kata Seungwan sambil memeluk Yerim. Chanyeol membenarkan tataan dasinya yang berantakan, lalu menatap sinis kepada Sehun.
"Aku yakin pria ini tidak tahu kalau Yerim menderita di kampusnya. Bukankah begitu, Tuan Wu?" Kata Chanyeol. Sehun tersenyum miring kepada Chanyeol, lalu ia berusaha untuk berdiri.
"Pergilah ke kolam renang. Kami akan berbicara berdua." Bisik Sehun kepada Seungwan dan Yerim. Sehun menggandeng tangan Chanyeol, mengajaknya ke suatu ruangan yang terlihat seperti..ruangan Dokter.
"Biarkan aku mengobati lukamu, Sehun-ah." Kata Chanyeol, lalu ia mulai membersihkan luka Sehun.
"Apa maksudmu tadi, Hyung? Apa ada sesuatu yang kalian tahu tentang Yeriku?" Tanya Sehun. Chanyeol tersenyum kecut, tetapi ia tetap menceritakan tentang masalah perundungan yang terjadi di kampus Yerim.
"Aku benar-benar pria brengsek. Aku tidak mengetahui kalau dia mengalami hal seperti itu." Kata Sehun sambil menjambak rambutnya. Chanyeol memeluk tubuh Sehun yang mulai gemetaran karena isakannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/158602583-288-k207519.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Know We Can't Go Back (A Chanhun Fanfiction)
FanfictionKau tahu, kita tidak bisa kembali untuk menarik kata-kata itu, kan? -PCY