Chanyeol membantu Sehun berjalan memasuki apartmentnya. Mereka memang meminum beberapa gelas wine tadi di restoran, tetapi Chanyeol yakin kalau Sehun tidak mabuk sama sekali. Berada dekat dengan satu sama lainlah yang membuatnya terlihat lebih rileks.
"Hyung! Bolehkah aku menciummu sampai aku tidur?" Tanya Sehun sambil tertawa kecil. Chanyeol melepaskan jaket yang dipakai Sehun, lalu menggantungnya. Ia melihat Sehun yang sedang duduk diatas ranjang sambil melepaskan tiga kancing teratas kemejanya.
Deg.
Perasaan apa ini? Kenapa Chanyeol merasa gerah hanya karena melihat Sehun seperti itu? Chanyeol berjalan pelan, lalu ikut mendudukkan bokongnya ke atas ranjang."Kenapa harus bertanya? Tubuh Hyung milikmu malam ini, Hun-ah." Kata Chanyeol sambil mengelus pipi Sehun yang mulai memerah.
Sehun mendekatkan wajahnya, lalu ia mengecup lembut bibir Chanyeol. Kecupan-kecupan lembut itu lama-lama berubah menjadi ciuman-ciuman panas. Chanyeol membiarkan Sehun mendominasi ciumannya, ia hanya bisa membalas ciuman yang menuntut itu. Sehun mengangkat sedikit tubuh Chanyeol sehingga kini Chanyeol berada diatasnya.
"Hyung, bukankah tadi kau mengatakan kalau tubuhmu milikku malam ini?" Bisik Sehun. Chanyeol mengangguk, lalu ia mencium pipi Sehun.
"Tubuhmu milikku, Hun-ah." Seru Chanyeol dengan smirknya. Sehun menatap wajah kekasihnya itu.
"Kalau kau bermaksud untuk memegang kendali, kau tidak akan bisa melakukan itu, Hyung." Seringai Sehun. "Bagaimana mungkin kau menjadi seorang top, with an ass like this?" Kata Sehun sambil meremas bokong sintal Chanyeol, yang langsung dibalas Chanyeol dengan desahan beratnya.
"I bet you'll love it, Chan." Bisik Sehun dengan suara seraknya. Chanyeol menoyor kepala Sehun.
"Yah! Aku ini lebih tua darimu. Seenaknya kau memanggilku seperti itu." Kata Chanyeol sambil menjambak pelan rambut Sehun. Sehun mendesah, karena rasa sakit dikepalanya, tetapi ia tetap memberikan cengiran nakalnya kepada Chanyeol.
"Lagipula, apa kau pernah melihat dirimu dari cermin, sayang?" Bisik Chanyeol. Ia membanting tubuh Sehun, membuat pria manis itu kini berada dalam posisi menungging didepannya. Chanyeol meremas bokong Sehun dengan keras, yang langsung menghasilkan desahan seksi Sehun.
"Bahkan kau langsung merespon sentuhanku dengan desahan seksimu itu." Kata Chanyeol, sambil terus meremas bokong Sehun.
"Aku lebih berpengalaman dalam urusan bercinta dengan sesama pria, Hyung. Aku lebih tahu bagaimana cara memuaskan dirimu." Kata Sehun tidak mau kalah -sambil terus mendesah.
"Aku tahu persis bagaimana cara memuaskanmu, Hun-ah. Hanya dengan sentuhanku kau sudah berantakan seperti ini. Bagaimana kalau aku melakukan sesuatu yang lebih dari ini, hm?" Bisik Chanyeol. Ia masih sibuk mengelus dan meremas bokong sintal Sehun.
Sehun memejamkan matanya. Rasanya nikmat sekali disentuh seperti itu oleh Chanyeol. Apakah kali ini ia harus mengalah? Tetapi skill Sehun diranjang selalu dipuji oleh semua orang yang pernah ditidurinya. Bagaimana bisa ia dikalahkan oleh Chanyeol -yang ia yakin, tidak berpengalaman sama sekali?! Sehun mendesah panjang.
"Baiklah, Hyung. Lead me, make me scream your name tonight." Bisik Sehun. Chanyeol tersenyum mendengarnya. Ia membalikkan badan Sehun, lalu menciumi seluruh wajahnya. Sudah bertahun-tahun ia merindukan orang yang berada dibawah kungkungannya itu. Rasanya seperti mimpi saja bisa berada dalam posisi ini.
Chanyeol tidak pernah melakukan ini dengan seorang pria sebelumnya. Ia memang tidak pernah tertarik untuk mengencani pria lain kalau bukan Sehun. Dengan tangannya yang sedikit bergetar, ia menurunkan ritsleting celana panjang Sehun, lalu menariknya turun, sehingga hanya menyisakan boxernya. Sehun melepaskan kancing kemejanya, lalu ia menarik tengkuk Chanyeol, menyuruh prianya itu untuk kembali memanjakan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Know We Can't Go Back (A Chanhun Fanfiction)
Fiksi PenggemarKau tahu, kita tidak bisa kembali untuk menarik kata-kata itu, kan? -PCY