"Hyung, aku memiliki kabar buruk dan kabar baik untukmu."
Deg!
Chanyeol menelan ludahnya kasar lalu ia melirik Sehun dengan keringat yang mulai menetes dari dahinya."A-apa itu, sayang?" Tanya Chanyeol, berusaha untuk tetap tenang. Ia menuntun Sehun untuk duduk. Sehun duduk diatas pangkuan kekasihnya, lalu ia mendekatkan wajahnya kepada telinga Chanyeol yang memerah.
"Appa mengetahui soal hubungan kita." Bisik Sehun. "Berita baiknya, ia ingin kita makan malam bersama Sabtu ini."
Chanyeol menatap heran Sehun yang kini sedang tersenyum penuh kemenangan itu.
"Apakah kau baik-baik saja? Bagaimana dengan hubunganmu dan gadis itu?" Tanya Chanyeol.
"Yah, awalnya Appa sempat memarahiku karena aku mengusir gadis itu, tetapi ia tetap mendukung apapun keputusanku. Ia mengatakan bahwa ia ingin sekali bertemu denganmu, Hyung." Jelas Sehun.
"Baiklah, sayang." Bisik Chanyeol, lalu ia mengecup bibir mungil Sehun.
"Hyung, aku merindukanmu." Kata Sehun sambil menangkup kedua pipi Chanyeol. Chanyeol yang mengerti maksudnya, langsung menidurkan tubuh Sehun keatas meja kerjanya.
*
"Oppa, apa hubunganmu dengan Sehun Oppa?"
"Eh?"
Chanyeol menatap Seungwan tidak percaya. Yang ditatap balas menatapnya dengan tatapan bertanya-tanya.
"Entahlah, aku pernah melihatmu memeluk Sehun Oppa saat kita berkunjung ke mansion dulu." Jelas Seungwan. "Kupikir kalian sangatlah dekat, makanya kau memeluk Sehun Oppa setelah meninjunya waktu itu."
Chanyeol terdiam sambil menatap tangannya yang sedang digenggam oleh Seungwan. Hari ini mereka akan mengetahui jenis kelamin anak mereka, hal itu jelas membuat keduanya sangatlah gugup.
"Dia adalah teman masa kecil Oppa, tetapi sekarang dia hanyalah bos Oppa." Jawab Chanyeol tanpa menatap mata Seungwan. Seungwan tertawa pelan, yang membuat Chanyeol menatapnya heran.
"Kupikir kalian mantan kekasih. Kalian terlihat sangat dekat, bahkan ketika kalian bersikap professional, aku tetap bisa melihatnya dari sorot pandang kalian kepada satu sama lain." Jelas Seungwan dengan tawa. Chanyeol melepaskan tangannya dari genggaman Seungwan.
"Bagaimana kalau itu memang kenyataan? Apakah kau masih bisa tertawa seperti itu?" Tanya Chanyeol sedikit ketus.
"Aku tidak apa-apa, Oppa. Tetapi aku tahu bahwa itu tidak mungkin, aku tahu bahwa kau hanya menyukai wanita." Tawa Seungwan. "Tetapi, Sehun Oppa terlihat sangat cantik. Kupikir ia cocok menjadi model androgynous."
"Hentikan itu, Seungwan. Kau tahu kalau kau sedang menertawakan bosku saat ini? Kau—"
"Tuan dan Nyonya Park?" Seorang suster menginterupsi perdebatan mereka. Seungwan berdiri cepat, lalu dengan gerakan kaku ia menggandeng tangan Chanyeol.
"Rileks." Bisik Chanyeol.
Dokter menyiapkan alat-alatnya. Seungwan menuruti apa yang dikatakannya. Sial, batin Chanyeol. Kini ia yang merasa sangat gugup.
"Selamat, anak anda perempuan." Kata sang Dokter dengan senyuman hangatnya. Chanyeol mengecup kening Seungwan lembut. Ia tidak melepaskan genggaman tangannya bahkan sampai mereka sampai di parkiran.
"Oppa, bagaimana jika kita makan malam diluar hari ini?" Tanya Seungwan. Chanyeol menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Aku tidak bisa, sayang. Hari ini ada perayaan perpisahan petinggi kantor. Aku mungkin akan pulang sangat malam." Jelas Chanyeol hati-hati.
![](https://img.wattpad.com/cover/158602583-288-k207519.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Know We Can't Go Back (A Chanhun Fanfiction)
FanficKau tahu, kita tidak bisa kembali untuk menarik kata-kata itu, kan? -PCY