Author Pov
"Kamu tuh nggak pernah mau dengerin mama ya?!" ucap wanita paruh baya pada anaknya yang hanya menunduk dihadapannya. Sambil melihat pot kesayangannya yang kini pecah menjadi beberapa bagian.
"Maaf ma. Kiara nggak sengaja. Kalau mama mau, Kiara mau kok dihukum sama mama" ucap Kiara masih dengan posisi yang sama.
"Mama udah capek tau ngurusin kamu. Lama² mama bisa gila kalo ada kamu disini. Mama nyesel lahirin kamu. Kamu tuh perusak keluarga kita. Seharusnya mama gugurin kandungan waktu itu. Kamu udah buat hancur keluarga ini tau!!" ucap Riana dengan suara lantang dan langsung saja masuk kekamarnya dan membanting pintunya.
Kiara langsung saja berlari keluar rumahnya sambil menangis. Ya, dia memang anak yang tidak dibutuhkan keluarganya. Anak yang mamanya bilang adalah anak perusak.
Kiara berhenti dan duduk ditepi danau.Tempat favoritnya atau bisa dibilang tempat ia menghabiskan waktunya untuk menangis setiap harinya.
Menangis ditempat ini adalah rutinitas hariannya. Tak perlu ditanyakan lagi alasan dirinya sedang menelusupkan wajah cantiknya yang basah diantara kedua kakinya yg dilipat sambil sesegukan.
Dia tidak punya siapa² untuk berbagi kesedihannya. Bahkan mungkin danau dihadapannya ini enggan dan terlalu bosan karena sering melihat gadis dua belas tahun ini hanya menangis setiap harinya.
Kiara merasa kesempatan bahagia didalam hidupnya makin hari makin mengikis saja.
"Kalo gitu kenapa mama lahirin gue waktu itu. Hiks hiks hiks gue tau mama benci sama gue, tapi kata² mama barusan hiks terlalu menusuk daripada biasanya. Gue gak mau tetap bertahan dengan keasaan buruk seperti ini. Gue sadar kalo gue emang pengacau keluarga gue sendiri. Tapi bukan gue yang pengen buat semuanya jadi serumit ini hiks." ucapnya sesegukkan.
Kiara adalah anak kedua dari ayahnya Martin dan mamanya Riana. Dia memliki seorang kakak perempuan yang berbanding terbalik dengan dirinya. Namanya Kayla.
Orang tuanya bercerai saat Kiara masih ada didalam kandungan. Mereka bercerai karena Martin memiliki wanita lain. Nara.Awalnya keluarganya memang baik baik saja. Bahkan lebih dari cukup dan termasuk keluarga yang cukup berada. Tapi Martin memilih menikahi Nara yang ternyata sudah memiliki suami, seluruh harta Martin diambil oleh istri barunya itu. Mereka bersenang-senang tanpa sedikitpun memikirkan Riana yang kini tinggal di rumah orang tuanya tanpa sedikitpun bekal harta dari Martin.
Riana awalnya menyayangi Kiara seperti pada umumnya, tapi seiring berjalannya waktu, Riana semakin hari malah semakin membenci kiara.
Kiara lahir tanpa ada seorang ayah disisinya. Juga tanpa seorang ayah yang seharusnya ikut mendidikinya. Kiara layaknya awal kesengsaraan yang dialami Riana. Dan itu yang membuat Riana begitu membenci anaknya sendiri.
Kiara membiasakan diri tanpa ayah. Hidup bertiga dengan mama dan kakaknya, membuat ia menjadi anak yang tertutup. Semenjak Kiara menginjak usia enam tahun, disitulah ia mulai kehilangan kasih sayang Riana. Ia bahkan sadar jika Riana membencinya.
Kayla tidak seperti Kiara yang tak pernah mendapat kasih sayang seutuhnya. Kayla sempat merasakan kasih sayang kedua orang tuanya sebelum mereka berpisah. Waktu itu, Kayla disayang, dimanjakan, punya banyak mainan, layaknya anak yang paling bahagia didunia.
Tetapi, tidak dengan kiara. Semenjak kelahirannya, dia bahkan sudah kehilang sosok ayahnya, dia juga tidak bisa merasakan yang namanya dimanjakan, ia bahkan tidak pernah punya mainan. Bahkan semenjak didalam kandungan pun, orang tuanya sudah bercerai. Kiara berpikir betapa malangnya nasibnya didunia. Ia merasa tidak akan pernah berbahagia bahkan sedetikpun.
"Hiks hiks hiks. Kapan gue bisa bahagia kayak anak lain. Kenapa hidup gue sesulit ini sih. Semenjak kecil, hidup gue udah sulit. Gue capek hiks" ucap Kiara lagi dan lagi.
Kiara masih saja menangis. Entah sampai kapan ia akan berhenti.
"Hey, lo kenapa nangis?".
Kiara mendongak saat mendengar suara didekatnya. Dan menemukan seorang anak laki-laki yang kira-kira seumurannya kini ikut duduk disampingnya.
"Hey lo kok diem aja?" ucapnya lagi.
"Lo siapa?" ucap Kiara padanya yang hanya tersenyum menanggapinya.
Tbc~~
Cerita pertama gue yang tidak berhubungan ama korea. Yuhuu... Gue move on dund. Sekali kali gitu. Nikmatin ceritanya Ya.
💕 Salam author tercintah 💕
------------------
See you in the next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
All Of My Life
Non-FictionKedatangannya mungkin tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Tapi, kepergiannya yang justru tidak pernah kuinginkan, justru terjadi sekarang. Harapan bahwa dia akan datang kembali selalu kudambakan. Berharap orang itu kembali membawa kebahagiaan. Di...