Kiara berusaha membuka matanya yang ia yakini sangat membengkak pagi ini. Bagaimana tidak, setelah menangis ria di dalam kamar semalam tanpa ia sadari ia sudah terkapar dilantai saat paginya.
"Hoaamm"
Kiara lantas segera menuju kamar mandi yang ada di luar. Karena memang tidak ada kamar mandi dikamarnya.
"Kiara"
Kiara menolehkan kepalanya saat ada suara yang memanggil namanya yang tak lain adalah kakaknya sendiri.
"Hmm?"
"Kakak pengen keluar sebentar. Kamu jagain rumah ya. Jangan kemana-mana. Mungkin kakak pulangnya sorean kalau mama mungkin agak malaman soalnya katanya banyak urusan" ucap Kayla menjelaskan.
"Hm" balas Kiara malas.
Kayla tidak terlalu memedulikannya. Toh, Kiara sangat sering seperti itu. Bukan hal baru lagi bagi Kayla.
Saat Kiara ingin kembali berjalan ke arah kamar mandi, Kayla lagi lagi memanggilnya dari luar. Dengan sangat terpaksa, Kiara kembali menghentikan langkahnya.
"Kiara! Tolong kunciin kamar kakak. Kakak lupa kunci tadi" ucap Kayla berteriak dari depan rumah.
Kiara hanya berdecak sebal.
"Ada-ada saja" batin Kiara
Kiara tak langsung melakukan apa yang disuruhkan Kayla. Ia lebih memilih mandi saja lalu menutup pintu kamar Kayla nanti.
💠💠💠
Selesai mandi, Kiara dengan malas berjalan kearah kamar Kayla guna menutup pintunya.
Saat sudah memegang knop pintu, Kiara seperti merasa melupakan sesuatu yang ada hubungannya dengan kamar Kayla.
Ia mencoba mengingat-ingat dengan tangan yang masih terus bertengger di knop pintu tanpa menggerakkannya sedikitpun.
Ya, buku itu.
Sekarang Kiara sudah ingat apa yang ingin dilakukannya. Dengan cepat, tangan Kiara mendorong kembali pintu itu dan segera mencari barang yang sedang di incarnya.
Harap-harap bahwa Kayla tidak membawanya alias meminggalkannya dikamar.
Dengan cekatan, Kiara menjelajahi kamar Kayla. Tempat buku itu dulu berada hanya ada beberapa pulpen, bedak, dan charger.
Kiara tidak melihat buku itu dimeja. Tapi, Kiara tak putus asa sampai disitu. Ia terus mencari disegala tempat.
Satu tempat lagi yang belum Kiara periksa. Lemari belajar Kiara.
Tanpa lama berpikir, Kiara langsung saja membukanya. Namun nihil, lemarinya malah terkunci.
"Apa mungkin Kayla membawa kuncinya" batin Kiara.
Kiara tak habis pikir. Tujuan baru yang ingin dia cari adalah kunci lemari.
Kembali digeledahi tempat yang sudah ia periksa sebelumnya. Meja belajar, tempat tidur, meja nakas, bahkan diatas lemari baju pun diperiksa oleh Kiara tanpa tersisa.
"Kuncinya dimana sih?" ucap Kiara mulai frustasi sendiri.
Ia tidak boleh menyia-nyiakan waktu emas ini sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Of My Life
No FicciónKedatangannya mungkin tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Tapi, kepergiannya yang justru tidak pernah kuinginkan, justru terjadi sekarang. Harapan bahwa dia akan datang kembali selalu kudambakan. Berharap orang itu kembali membawa kebahagiaan. Di...