Sehun memandangi kaca berembun didepannya dengan tatapan kosong dan tajam, mencoba untuk tidak memperhatikan tetesan hujan yang begitu sulit untuk ia lakukan.
Keadaan hati seorang Ooh Sehun saat ini adalah; sakit. Jika kalian bertanya demikian, maka rasa sakit yang dialaminya bukanlah rasa sakit akibat goresan atau sejenisnya tapi karena dilukai oleh kata-kata yang bahkan sudah sangat tajam bak pisau. Menusuk hati namja itu dan membuatnya termenung tanpa keluar kamar sedetik pun.
Air mata Sehun mengalir untuk kesekian kalinya, ia masih teringat kata-kata Baekhyun seminggu yang lalu dan hal itu masih tengiang-ngiang di kepala Sehun.
Sebenarnya siapa yang jahat?
Apakah Baekhyun, yang telah menyakiti hati namja polos namun dingin ini?
Atau memang Sehun yang benar-benar tak pernah menghargai kehadiran Chanyeol selama ini?
Tak ada yang tahu pasti apa jawaban yang tepat untuk itu, tetapi ada satu kata yang benar-benar bisa menjawab semuanya, dan itu adalah kejujuran dan maaf.
Tit... Tit... Tit...
Sedetik kemudian, ponsel Sehun berbunyi dan menampilkan nama Eommanya disana. Dengan perasaan berat dan dipaksakan Sehun mengambil ponsel itu dan mengangkat panggilannya.
"Halo?"
"..."
"APA?!"
***
Chanyeol sibuk mengerjakan tugas sekolahnya hingga hampir tak memperhatikan Kyungsoo didekatnya yang sedaritadi mengotak-atik ponselnya.
"Wow, aplikasi apa ini? Tik-Tok?"
"Jika kau menekannya, aku akan memenggal kepalamu."
"Oh ya? Bagaimana hyung bisa?"
"Jangan melawanku, atau kau akan kulaporkan pada Appa!"
"Dasar kau!!"
Chanyeol tersenyum penuh kemenangan setelahnya; lalu mengambil ponselnya dan menyembunyikannya dibawah pantat. Biarlah jorok, asalkan adik nakalnya ini tak berani lagi mengambilnya.
"Dasar jorok, mana ada wanita yang suka pada pria jorok seperti hyung."
Seketika perkataan yang dilontarkan Kyungsoo membuat Chanyeol melamun, bagaimana tidak, jelas-jeas Kyungsoo mengatakan kata 'wanita' padahal Chanyeol sama sekali tak tertarik pada kaum Hawa itu.
"Keluarlah... Kyung,"
"Tidak sampai aku mendapatkan permen madu kesukaanku,"
"Nanti kuberikan, kalau perlu satu mobil truk asalkan kau keluar dari sini dan jangan menggangguku belajar."
Kyungsoo pergi dengan senyuman yang melingkar di wajahnya. Setelahnya Chanyeol mengusap dahinya dan merebahkan tubuhnya diatas ranjang.
Apakah ia ditakdirkan untuk menjadi pecinta sesama jenis? Kenapa ia begitu tertarik pada pesona pria dan bukan wanita?
Hingga ponsel biru-nya bergetar didekatnya, Chanyeol meraih benda persegi panjang itu dan mendekatkannya ke telinga.
"Ya?"
"..."
"A-APA?!"
***
sehun berlari dengan derai air mata yang tak henti-hentinya menetes. Pemandangan yang pertama ia lihat adalah lansia yang sedang bersedih dan kerumunan orang.
Sehun menelusup masuk, dan ia tak kunjung dapat menahan rasa sakitnya lagi. Tubuh Baekhyun terkurai tak bernyawa didalam peti mati. Kepalanya berdarah yamg disumbat menggunakan perban.
"Tidak! Ini tidak mungkin! BAEKHYUN?!!"
Bertepatan saat itu, Chanyeol datang dan tanpa basa-basi lagi memeluk peti mati itu, Sehun tak memperdulikan sosok didekatnya, rasa sedih dan sakit sungguh sangat kuat saat ini.
"Kau pergi begitu cepat, hiks, kau pergi bertepatan dengan ulang tahunmu besok!"
"Tak cukupkah rasa sakit yang kau berikan padaku Baek? Kenapa kau harus menjadi seperti ini?! KATAKAN BAEK?! hiks..."
1 jam kemudian, orang-orang mulai bubar dan Baekhyun sudah dikuburkan di pemakaman dekat rumah neneknya di desa. Menyisahkan Sehun dan Chanyeol beserta kedua orangtua Baekhyun.
Tapi tak lama, Chanyeol pamit pulang karena banyak yang harus ia kerjakan. Disusul Sehun, tapi eomma Baekhyun mencegahnya dulu.
"Sehun, ini surat titipan terakhir sebelum Baekhyun pergi untuk selamanya, ia ingin kau membaca dan memenuhi permintaan terakhirnya."
Sehun mengambil kertas berlapis pita itu, membukanya dan membaca isinya didalam.
Tak butuh waktu lama untuk Sehun kembali mengeluarkan air mata, ia melipat kertas itu kembali dan mengantunginya. Sembari berucap, "Aku akan mencoba sebisaku,"
***
Sabtu, 18 Agustus 2018
Ini Byun Baekhyun, alasanku untuk menulis surat ini cukup sederhana. Yaitu aku ingin sahabatku Sehun dapat mencintai seseorang yang dulu pernah mencintainya hingga detik ini.
Aku tahu aku akan pergi nanti, dan ini akan menjadi surat sekaligus kenangan terakhirku.
Aku juga ingin meminta maaf karena telah menyakiti hatimu Sehun, aku hanya emosi saat itu karena aku tertekan. Sekali lagi maaf, untuk kepergianku setelahnya.
Aku berharap kalian bisa merelakanku bagaimapun caranya, dan doakan aku saja semoga diterima disisi Tuhan.
Sekian, salam hangat Baekhyun :)
***
Sup, Muthi is back!
Maaf lama gk update dan jujur, Muthi rindu banget sama cerita ini terlebih ama kalian semua!! :"(
Sekian dulu ya, maaf kalau kependekan :=/
Vomment Gomawo^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Desespero (Putus Asa) ✔️
Fanfiction"Kau mungkin membenciku, tapi ingatlah bahwa kau akan putus asa dan jatuh kedalam dekapanku." - Chanyeol. "Jangan bermimpi Park Chanyeol!" - Sehun. *** HAPPY READING!! Note : cerita tidak akan di private! [UPDATE SETIAP MINGGU!]