WARN : 15+ (kiss doank sih) #ehkeceplosan
Suara kicauan burung terdengar melalui celah jendela kamar apartemen Chanyeol. Suasana pagi yang cerah seperti ini yang ia sukai, matahari bersinar indah dan para warga menjalani kegiatan mereka masing-masing.
Chanyeol merenggangkan otot-ototnya dan berusaha menghirup banyak udara sembari membuat tubuhnya nyaman. Ia lalu jalan ditempat sekitar 2 menit baru ia turun kebawah.
Rencananya Chanyeol ingin berlari pagi tapi tubuhnya masih 20% pegal dan nyeri jadinya ia hanya memanaskan tubuh saja di taman sembari menikmati matahari pagi.
Setelah selesai dengan kegiatan paginya, Chanyeol menelpon Sehun dan menyuruh namja kesayangannya itu membawakan makanan untuknya, atau bisa ia akan meminta Sehun membuatnya sendiri. Karena itulah tugas seorang istri.
Tidak.
"Halo? Kau dimana?"
"..."
"Tidak, ayo cepat kesini dan jangan lupa bawakan makanan."
"..."
"Jangan menolak, kekasihmu kelaparan!"
Chanyeol menekan tombol mematikan dan memutuskan panggilan mereka. Ia lalu berjalan pelan menuju apartemennya kembali disertai senyuman jahil.
•••
Tak butuh waktu lama, Sehun sudah tiba di apartemen Chanyeol dengan sekantong La Men 18+ didalamnya. Jika kalian tak tau, La Men itu adalah sebuah ramen super pedas yang sengaja Sehun beli untuk membuat Chanyeol jera. Tak apa kan mengerjai seseorang sesekali.
Sehun hanya membaca majalah di sofa dan tak berbicara sepatah katapun, begitupun dengan Chanyeol yang disibukkan oleh makanannya.
Selesai, Chanyeol duduk disamping Sehun. Namja itu hanya melirik sekilas dan kembali sibuk dengan majalahnya. Namun, dalam hati Sehun terkekeh tak bisa membayangkan bagaimana ekspresi Chanyeol ketika memakan mie itu.
Satu suapan dan ...
Tidak ada yang terjadi.
Sehun terbelalak melihat ekspresi Chanyeol yang biasa-biasa saja dan nampak menikmati La Men itu. Sehun tidak ingin dianggap kepo, tapi karena benar-benar ingin tau kenapa Chanyeol sama sekali tidak kepedasan maka ia bertanya langsung.
"Apa mie nya pedas?"
"Hm? Tidak, kenapa kamu mau?"
Masak sih tidak pedas? Kan itu La Men asli, atau jangan-jangan... - batin Sehun.
Sehun mengangguk dan segera merebut sumpit yang diselipkan Chanyeol di jarinya. Ia lalu memakan mie itu dengan sekali suapan.
Hal pertama yang ia rasakan adalah, lidahnya yang terasa seperti terbakar. Dan kedua, reaksi Chanyeol yang kini terengah-engah karena kepedasan. - ia sengaja menjebak balik Sehun dengan berekspresi seolah-olah makanan itu tidak pedas baginya padahal memang mie itu seperti lava yang ditaburi cabai.
Sehun berteriak dan berlari entah kemana, hal ketiga yang ia rasakan adalah bibirnya yang terasa ditusuk-tusuk jarum dan tenggorokannya yang mengerut kering akibat pedas. Jujur, ia benci pedas.
"SU-SUSU!!!"
"SUSUMU!!! ITU PUNYAKU SEHUN!!!"
Pada akhirnya mereka berebutan susu, susu cokelat milik Chanyeol tinggal satu dan itu sengaja ia simpan untuk situasi darurat seperti saat ini.
Chanyeol memeluk susu itu dan berusaha menusukkan sedotan di corong botolnya, namun Sehun datang dan meraih susu itu dengan gaya lompatan ala coboy dan membawa susu itu kedalam kamar tidur Chanyeol.
Sehun mengunci pintunya, namun ia tak tahu kalau password pintu itu terdapat dari arah luar juga. Chanyeol dengan mudah membuka pintu itu dan menggerogoti Sehun yang sudah hampir meminum minumannya.
"KAME-KAMEHA!!!" - Chanyeol.
"RASENGAN!!!" - Sehun.
Chanyeol melompat dan menindih Sehun, sedotan itu berada tepat di tengah-tengah mulut mereka. Tak sadar, susu itu tiba-tiba terjatuh dan bertepatan, mulut mereka bertemu yang baru saja ingin menyedot sedotan itu.
Mata mereka bertemu sesaat, saling memandang hingga Chanyeol mulai menggerakkan bibirnya perlahan. Sehun terbawa suasana tapi setelah mendengar ketukan dari pintu, Sehun mendorong tubuh Chanyeol agar menjauh darinya.
"Katakan kalau itu bukan Suho?!"
"Berhenti bicara, aku akan membukakannya."
Chanyeol beranjak dari kasurnya dan membukakan pintu untuk seseorang disana. Dan ternyata...
"Cuma orang yang cari kamar apartemen lain, mau lanjut?"
"GILA! JIJIK! JOROK! BA--"
"Sstt...!"
Chanyeol mendekatkan tubuhnya ke Sehun, hingga dadanya berhasil menyentuh barang Sehun dibawah sana yang rasanya akan segera menegang. Sehun memerah, shit.
Tapi, ternyata Chanyeol hanya mengambil susu tadi dan belari keluar ruangan. Sehun yang sudah ingin mendesah malah merasa nyeri begitu melihat Chanyeol pergi dengan susunya sambil menjulurkan lidah.
"AAAAAA!!! SUSUKU!!!"
"ENAK SAJA! INI PUNYAKU!"
"KASI GAK?!!"
"GAK!!"
"BENTAR KUGANTI JADI SUSUKU MAU?!"
"SERIUS?!!"
"GAK GOBLOK!"
Dan, pertengkaran episode 2 terjadi kembali. Rasanya Chanyeol bahagia bisa bersenang-senang seharian bersama Sehun, berdua. Dan Sehun merasa agak aneh sekarang, dari dulunya ia berusaha membenci dan menjauhi Chanyeol kenapa ia malah dekat seperti ini sampai tadi mereka sempat berciuman?
Walau rasa pedas keduanya sudah mereda, tapi susu cokelat harus tetap diperebutkan.
•••
Sorry lama update ya, ditambah aku sibuk mau belajar buat ujian.
Ini karena besok aku libur ya, jadi bisa up dulu walau gak sepanjang chapter lainnya?
readers 1 --- emang chapternya ada yang panjang thor?
readers 2 --- prasaan pendek pendek smua
readers 3 --- kok...
Askdadjfisjfoaiwpqpeofjxanbd.
Keep calm and no bacot, nikmatin aja... 😂😂😂
Si yu nex taim
KAMU SEDANG MEMBACA
Desespero (Putus Asa) ✔️
أدب الهواة"Kau mungkin membenciku, tapi ingatlah bahwa kau akan putus asa dan jatuh kedalam dekapanku." - Chanyeol. "Jangan bermimpi Park Chanyeol!" - Sehun. *** HAPPY READING!! Note : cerita tidak akan di private! [UPDATE SETIAP MINGGU!]