"Jadi... Aku yang akan merawat dia?" Sehun memanyunkan bibirnya setelah mengetahui bahwa Suho menugaskannya merawat Chanyeol selagi ia ke bank untuk mengirim uang.
"Rawat Chanyeol dengan baik, mungkin tidak lama lagi dia akan bangun dan menciummu jika kau lalai."
"Dasar keparat, tidak akan terjadi lagi."
Suho tersenyum miring lalu mengambil koper besarnya dan langsung turun kebawah meneteng benda itu; meninggalkan Sehun yang sibuk main ponsel yang disampingnya terdapat Chanyeol yang pura-pura tertidur pulas setelah adegan kecupan untuk kedua kalinya terulang.
"Ugh harusnya aku sudah berada di rumah, nonton TV atau memakan sereal cokelat." keluh Sehun yang tak sadar Chanyeol mendengarnya.
Ia lalu beranjak dari tempat tidur menuju dapur untuk mencari makanan ringan. Tapi tiba-tiba sesuatu menahan pergelangan tangannya. Sehun berbalik dengan tampang kaget.
"Aigoo... Kau-kau sudah bangun?"
Chanyeol mengangguk tanpa ekspresi di wajahnya yang kusam. Sehun nampak salting dengan keadaan dan dengan sigap ia mencari topik karena, hell no, hanya mereka berdua disini dan ini begitu canggung.
"Mau kubuatkan makanan atau semacamnya?" tawar Sehun ramah tapi Chnyeol menggeleng dan menyuruh Sehun kembali duduk di atas ranjang.
"Kau tahu, aku sangat mencintaimu..."
Chanyeol berucap dengan suara serak basah, Sehun menghela nafas panjang dan mengangguk.
"Iya aku tahu, tapi maaf untukku tidak."
"Karena apa kau tidak mencintaiku?"
"Karena aku bukan gay dan aku punya kekasih yang telah menolongmu."
"Hanya itu? Bisakah kau berkelas sedikit untukku?"
"A-apa? Kau bilang aku tidak berkelas eoh?!" Sehun mulai emosi dengan perkataan lancang Chanyeol. "Asal kau tahu saja Park Chanyeol, aku akan terus membencimu bagaimapun kau mencintai dan menyukaiku!" sambungnya kemudian.
Chanyeol tersenyum dan menjawab dengan enteng, "Kau mungkin membenciku, tapi ingatlah, kau akan putus asa dan jatuh kedalam dekapanku."
"Jangan bermimpi Park Chanyeol!"
Sehun meninggalkan ruangan itu dengan wajah memerah dan perasaan emosi yang bergejolak. Ia ingin pulang secepatnya dari neraka ini, dan masa bodoh atas apa yang Suho perintahkan padanya, lagipula dia bukan pembantu iya kan?
Sehun bergegas keluar rumah setelah sebelumnya membawa sekotak susu cokelat dari dalam dapur untuk mendinginkan kepalanya. Tetapi langkahnya terhenti saat melihat seseorang dengan piyama kuning berdiri di ambang pintu sambil menatapnya.
"Sungguh?"
"Mungkin, jangan pernah pergi dariku sayang."
"Jorok!"
Sehun berlari kebelakang tapi pintu satu-satunya disana terkunci dan password kuncinya hanya Suho dan ... Chanyeol yang tahu.
Dalam hati Sehun mengumpat kenapa ia harus terjebak disini? Bersama seorang iblis berhati busuk.
•••
"Maaf, kalau aku telat tadi ada banyak masalah."
Sehun menyapa Zenna yang duduk di bangku taman dengan ponsel genggamnya. Ia lalu tersenyum dan menggeleng kearah Sehun.
"Tak apa, karena sekarang kau sudah datang. Ngomong-ngomong kita mau kemana?"
"Bagaimana kalau nonton? Kebetulan ini malam minggu."
"Baik,"
Sehun menggandeng kekasihnya itu dan sesekali mengecup pucuk kepalanya. Huh, kau harus mencintai Chanyeol? Tidak akan. Zenna adalah hidupnya dan tidak ada yang dapat menggantikan posisinya.
Zenna adalah sosok yeoja yang baru saja dipindahkan dari kampus lain karena orangtuanya yang juga pindah kota. Pertama kali Zenna melihat Sehun ia sudah jatuh cinta tapi namja itu hanya sok sibuk dan sesekali menatapnya dingin.
Tetapi kejadian disaat Sehun habis olahraga, Zenna berniat membawakan Sehun minuman dingin tetapi langkahnya terhenti sesaat setelah ia melihat Sehun memarahi seorang namja yang terlihat lebih tua darinya.
Zenna mengurungkan niat, ia memilih mencari tahu fakta tentang kejadian itu dan jadinya ia menghampiri Chanyeol disaat itu. Chanyeol cerita banyak tentang Sehun dan rasa sayangnya, beserta disaat Sehun menolak cintanya menta-mentah.
Hal itu tentu membuat Zenna shock, tetapi ia berusaha berfikir positif bahwa itu hanya ada-ada belaka saja dan meng-support Chanyeol agar lebih bersemangat. Disaat itulah mereka saling berkenalan dan tanpa sepengetahuan Sehun.
Sosok Zenna adalah sebuah hal penting bagi Sehun, ia tak bisa menolak detik disaat yeoja itu menyatakan perasaannya dan menciumnya di taman dekat apartemen miliknya.
"Kita akan menonton apa?" tanya Sehun.
"Bagaimana kalau film horror?"
"Ugh, ah bagaimana kalau fantasy itu... Mungkin lebih baik bagimu."
"Serius, kau takut nonton film horror?" Zenna menahan tawanya mengetahui kekasihnya takut film horror.
"Bukan begitu... Hanya saja... Ah mungkin A Simple Favor lebih cocok."
"Haha, baiklah Sehun-ku,"
•••
Mereka tiba di apartemen Zenna sekitar pukul 12 malam. Dan suasana apartemen sudah benar-benar sepi, hanya satpam yang masih menonton TV.
"Kau yakin tidak ingin masuk? Atau bisakah kau menemaniku untuk semalaman ini?"
"Bisakah?"
"Tentu, ayo."
Sehun masuk kedalam kamar Zenna, di dalam sana benar-benar rapi dan nyaman seperti kamar hotel bintang lima. Maklum juga, Zenna seorang wanita dan umumnya wanita benci kotor.
"Ahk, tolong bisa kau..."
Zenna berusaha membuka resleting bajunya tapi jemarinya tidak sampai, jadinya ia meminta bantuan Sehun dan namja itu nampak gugup, ia menelan salivanya kasar melihat punggung itu.
"Uh, Zen..."
Zenna menaruh telunjuknya di mulut Sehun, ia lalu membuka seluruh pakaiannya dan memamerkan tubuhnya didepan namja itu. Zenna lanjut dengan mencium Sehun dan membuka baju kekasihnya itu.
Sehun terbawa suasana, ia membalas kecupan Zenna dan meniduri yeoja itu.
Malam itu menjadi malam yang panas bagi kedua pasangan itu, dan nafsu birahi mereka telah mencapai klimaks hingga Sehun sudah mulai mengambil ancang-ancang untuk memasukkan barangnya kedalam sana.
"Ini tidak akan sakit."
•••
Aku gak tau mau bikin chapter kayak gimana tapi kali ini aku full semangat nulis >:))
Dan karakter Zenna udah dijelasin dan itu berhubungan ama chapter 1 ya...
Btw jangan salfok ke adegan hotttt Sehun yaaa,,, ini ceritanya author kelebihan ide kotor wakakak.
See U
KAMU SEDANG MEMBACA
Desespero (Putus Asa) ✔️
Fanfiction"Kau mungkin membenciku, tapi ingatlah bahwa kau akan putus asa dan jatuh kedalam dekapanku." - Chanyeol. "Jangan bermimpi Park Chanyeol!" - Sehun. *** HAPPY READING!! Note : cerita tidak akan di private! [UPDATE SETIAP MINGGU!]