Untitled : The Last Chapter

329 45 3
                                    

!alurnya maju-mundur!

"Hmm so, dad, why did they put my tiny little brother in that box with blue light on the top? I mean, he's still a baby and that's no need for tanning?" Ujar seorang anak kecil bernama Bae Daeyoung dengan bawelnya.

"Hey chill, nak. First of all, he doesn't do any tanning things since he's only a little baby. Second, please stop speak in Japanese and English, we know you can speak fluently in those languages. Third, can you stop talking too much since your mother's just woke up?" Jawab ayahnya, Bae Jinyoung dengan gemas karena anaknya yang belum genap berusia 6 tahun itu sudah bisa berbicara 2 bahasa asing dengan lancar.

"Hehe, sorry dad. Jadi, kenapa adiknya Daeyoung ditaro di box itu? Kan sempit." Tanyanya lagi

"Dia perlu asupan sinar matahari yang cukup, sayang. Tapi Dokter Calum belum ngasih izin dedek Hwiseung buat ngerasain indahnya dunia kaya kita. Adek masih terlalu lemah." Jawab ibunya, Bae Daehwi sambil mengelus kepala anak sulungnya.

—_—


Sekitar satu jam yang lalu. .

Kamar rawat pria manis itu sekarang sudah penuh sama tawa penuh kegembiraan dari seorang anak kecil yang kini duduk disampingnya, Daeyoung namanya.

Anak dari seorang dokter muda yang tampan dan seorang designer manis, pasangan Bae Jinyoung dan Bae Daehwi.

Sementara di sofa, duduk berjejer 3 orang penting di hidup pria manis itu, ada Jinyoung Bae suaminya, serta Samuel Kim dan Somi Kim sahabatnya.

"S-sam? S-somi? B-bae?" Ujarnya terbata, ketiganya menengok kemudian menghampiri Daehwi.

"Ada yang sakit, princess?" Tanya Jinyoung sambil mengelus kepala Daehwi, ia menggeleng.

"B-bae can you just tell me?" Ujarnya, Jinyoung mengangguk kemudian duduk disebelah ranjang Daehwi.

Sementara Samuel dan Somi mengajak Daeyoung keluar agar mereka berdua have a time to talk about what happened before.

"So, kejadiannya belum lama. Baru sekitar tiga bulan lalu. When you went to Daeyoung's school to pick him up. Aku gak tau gimana ceritanya, padahal saat itu lampu lagi merah and you walk through the zebra cross. Kamu gak ngelanggar peraturan apapun saat itu. Tapi, ada mobil yang melaju aja gitu pas lagi lampu merah." Jinyoung ngomong panjang lebar. Daehwi diam, mungkin mencoba mencerna semua kata-kata Jinyoung sambil nginget apa yang terjadi.

"Orang yang nabrak kamu berhasil ketangkap. Wanna know who?" Jinyoung ngelanjutin kalimatnya, Daehwi ngangguk. "Kyulkyung, dia yang bikin kamu jadi ada disini sekarang. Jujur, aku sempet kecewa banget sama dia. Karena kamu tau juga kan, everything was fine before. Kita udah berteman baik sama dia semenjak pernikahan kita. Waktu baru banget masuk sel, aku tanya sama dia, kenapa sampe dia giniin kamu. Ternyata dia masih benci sama kamu karena kamu berhasil dapetin aku." Daehwi diam, tapi dia ngerasain kalo genggaman tangan Jinyoung makin erat.

"Padahal ya, miel, gaada yang bisa dibanggain dari hal ngedapetin aku. Aku disini adalah satu-satunya orang beruntung yang bisa dapetin pasangan sebaik kamu, sesabar kamu, semanis kamu, sedewasa kamu. Aku disini adalah orang paling beruntung karena bisa jadi orang yang berdiri didepan kamu waktu pemberkatan lima tahun lalu dan membangun keluarga kecil bareng kamu." Jinyoung kemudian diam, ngatur nafas.

"Miel, I know that I can't be that romantic, aku juga jarang mengekspresikan rasa sayang aku ke kamu lewat kata-kata. Karena aku pikir, kata-kata itu gak cuma mengandung arti dan diucap lewat mulut, tapi kata-kata itu juga harus ada buktinya, kan?" Jinyoung meluk perut Daehwi, nenggelamin mukanya disana. 

  —_—  

sebelas tahun kemudian...

"KAKAK-!!!! BALIKIN DASI AKU GAK?!"

"GAMAU WLE!! MAKANYA JANGAN PENDEK PENDEK, GABISA KAN KAMU NGAMBIL DASI DARI TANGAN AKU HAHAHAHA"

"BAE DAEYOUNG!! BAE HWISEUNG!!! JANGAN BERANTEM PAGI PAGI!! CEPETAN SARAPAN!! MAMA KASIH KE ANJINGNYA OM DANIEL YA SARAPANNYA!!"

"Demi apapun ya Tuhan, kalian bertiga bisa gak sih biarin pagi papa tuh tenang gitu? Mau ngopi aja kayanya pusing banget tau. Kakak itu dasi adeknya balikin. Adek, duduk pake dasinya. Mama, copot apronnya terus duduk. Siapa pimpin doa makan hari ini? Giliran kakak, kan? Cepet pimpin doa abis itu nanti kita cepet cepet sarapan terus berangkat, papa ada operasi pagi ini."


END

YAK SELESAI SUDAH KERICUHAN  INI HAHAHAHAHA


kalimat terakhir dirs yang jinyoung sebutin itu, disebut teman juga:)))


THANK YOUUU SSSSOOOO MMMUUUCCCHHH RREEAADEERRNNIIMM HUHU LUVSSSS


-sya.

[2] Untitled;Jinhwi✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang