5. I'm Sorry

876 147 42
                                    

[bacanya pelan-pelan ya... pake perasaan...... :')]



Gadis itu keluar dari dalam toilet dengan mata sembab. Evan yang sedari tadi menunggu di luar dengan tak tenang langsung menarik gadis itu ke dalam pelukannya.

"Rose? Kamu kenapa?" Evan mengusap lembut punggung gadis itu. Rose tidak menjawab. Hanya menggeleng lemah dan menjauhkan tubuhnya dari pelukan Evan.

"Saya.. mau pulang," tuturnya pelan. Ia menyesal tidak mengiyakan saja tawaran Evan untuk pulang sejak tadi.

Evan mengangguk tak banyak bicara. Meski ia tak mengerti apa yang dirasakan gadis itu, yang jelas ia tidak ingin membuat perasaan gadis itu semakin memburuk. Lantas ia kembali merangkulkan sebelah tangannya di bahu gadis itu, dan berjalan menjauh dari toilet dan pulang ke hotel lebih dulu.

Mereka berbelok ke koridor sebelah kiri. Dan tanpa mereka sadari, seseorang yang baru saja datang dari koridor sebelah kanan, memandangi punggung mereka dengan dahi berkerut. Pemuda itu merasa mengenali tubuh gadis yang dirangkul oleh pemuda di sebelahnya itu.







"Mas Evaaaan aku mau pringles ya!"

"Ambil aja!"

"Evan! Mau coca-cola atau sprite?"

"Sprite aja!"

Tiga orang itu kini menghabiskan hari terakhir mereka di Jakarta dengan berbelanja di salah satu supermarket besar di pusat kota, karena Evan baru saja mendapatkan tip yang besar dari hasil pekerjaannya. Tadinya Rose tidak mau, ia masih takut akan bertemu seseorang dari masa lalunya. Tapi, melihat bagaimana Mira dan Evan begitu antusias untuk berbelanja, akhirnya Rose tidak dapat menolak.

Saat ini Mira sedang mendorong sebuah troli berisikan barang-barang belanjaan mereka yang didominasi oleh makanan-makanan ringan dan minuman kesukaan mereka.

Evan berjalan sedikit lebih di belakang Mira, selagi gadis itu sibuk mengedarkan pandangannya memilih-milih camilan, tangan kiri Evan tergerak untuk menarik Rose agar berjalan sejajar dengannya.

Rose sedikit terkejut namun akhirnya menurut juga.

"Kamu udah nggak apa-apa?"

"Hm?"

"Kamu.."

"Iya nggak apa-apa," Rose mengalihkan pandangannya dengan cepat. Hendak melepaskan genggaman Evan dari lengannya, namun Evan malah menggenggamnya semakin erat.

"Ada seseorang yang kamu kenal di pertemuan kemarin?" tanya Evan hati-hati.

Rose langsung terdiam, menggigit bibir bawahnya.

"Enggak, Evan. Nggak ada,"

Evan mengangguk tak ingin memaksa lebih jauh walaupun ia yakin ada yang tidak beres dengan gadis di sebelahnya ini.

Selesai berbelanja banyak makanan ringan ditambah barang-barang kurang berguna lainnya, mereka segera menuju kasir untuk membayar belanjaan mereka. Selesai membayar, mereka segera menuju parkiran membawa barang-barang belanjaan mereka.

"Mas, abis ini kita ke mana?" tanya Mira sembari memasukkan kantung plastik besar ke dalam bagasi yang dibantu oleh Evan.

"Emang kamu mau ke mana lagi? Enggak capek? Kan besok pulang?"

One Perfect Rose - I lost her [JUNROS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang