Selamat Pagi, Cerita Aska balik lagi dengan versi lama.
Sebenernya aku post ulang karena kangen banget sama pasangan ini.
Selamat membaca.
***
Pagi ini jam sudah menunjukan pukul delapan lewat sepuluh menit dan seharusnya mata kuliah pertama sudah dimulai sejak sepuluh menit yang lalu. Namun, sampai saat ini dosen dengan gelar hot daddy itu belum terlihat batang hidungnya. Membuat seluruh mahasiswa yang berada di dalam kelas ini pun menjadi ricuh dengan gosip tak bermutu.
Entah siapa orang yang pertama kali memberikan gelar hot daddy kepada dosen itu, nama yang membuat seluruh mahasiswa bertanya-tanya tentang pria itu, karena nama belakangnya sama persis seperti nama pemilik universitas tempat mereka menimba ilmu.
"Aku pernah lihat seluruh keluarga Mahesa saat peresmian Sanjaya Hotel beberapa tahun lalu. Seluruh mata tertuju kepada sesosok pria yang diyakini pewaris tunggal Sanjaya Group," kata salah satu mahasiswa dengan make-up super tebal.
"Jadi, karena itu di panggil hot daddy? Bukannya, pria itu belum menikah? Atau jangan-jangan kekasihnya hamil lebih dulu dan meninggal saat melahirkan?" tanya mahasiswa lainnya menduga-duga.
"Nah, untuk masalah itu aku tak tahu kebenarannya. Lagipula tak ada yang berani mencari tahu masalah itu karena akan berakibat fatal," jawab mahasiswa yang sejak tadi mencari artikel tentang Aska dan hasilnya nihil.
Begitulah beberapa pembicaraan pagi ini di dalam kelas, hanya ada dua wanita yang memang tidak tertarik dengan pembicaraa itu.
Tertarik dengan lawan jenis di kampusnya pun tidak.
Puji syukur mereka masih normal, hanya saja menurut mereka pria-pria disini hanya mementingkan benda diantara selangkangan mereka dan itu membuatnya risih.
"Peggosip," Agatha berdecak sebal, entah kenapa ia tak suka ketika seluruh mahasiswa menggosipkan tentang dosen itu.
"Kenapa?" tanya Nara mengerutkan dahi.
"Tidak." Agatha menyeringai menatap Nara dan wanita itu hanya mengangguk.
Nara tidak peduli dengan dosen yang akan masuk pagi ini, yang Nara pikirkan adalah dosen itu tidak mempersulit mahasiswanya, 'kalau tampan tapi hobbinya membuat susah mahasiswa, sih, ketampannya berkurang delapan puluh persen deh' Nara membatin.
Nara menutup novel yang sedang ia baca dan menaruhnya di dalam tas punggung kesayangan. Tas yang sudah beberap tahun ini selalu menemani kemanapun ia pergi.
"Ponselmu bergetar sejak tadi." ucap Agatha menunjuk tas milik Nara.
Agatha
Dimana? 15 menit lagi masuk. Jangan sampai terlambat! Gosipnya dosen pagi ini tidak akan mengijinkan masuk mahasiswanya jika terlambat sedikit pun.07:45
ReadMama
Ara, Mama sampai jam 3 sore. Kamu enggak perlu menjemput.06:12
ReadStalker
Morning sayang, pagi-pagi sudah minum kopi?07:56
ReadNara hanya membalas pesan dari Mamanya tanpa berniat membalas pesan yang lainnya. Lagipula Agatha sudah duduk disampingnya. Dan pesan dari si penguntit itu pun tak ia balas, mau di balas pun orang itu tidak akan membalas pesannya kembali.
Tak berselang lama dosen yang sejak tadi dibicarakan pun datang dengan kemeja putih, celana bahan berwarna hitam dan rahang yang dipenuhi bulu-bulu halus yang semakin membuatnya terkesan jantan dan mempesona.

KAMU SEDANG MEMBACA
I love you! [New Version]
ChickLitSetelah sekian lama berperang dengan rasa rindu dan penyakitnya, Aska kembali muncul dengan harapan baru. Harapan bagi keberlangsungan hidupnya. Harapan bertemu dan bersatu dengan pemilik hatinya, seorang gadis yang saat ini menjadi salah satu mahas...