12

837 179 36
                                    

"TAEDY TEGA LO NINGGALIN GUEEEE."

Yongguk dan Taehyun hanya bisa berdiri lesu di ambang pintu, menatap ke arah Donghan yang menangis meraung-raung di pinggir kasur Taedong yang penuh darah, membiarkan tubuhnya turut ternoda oleh cairan merah pekat itu.

Terjadi lagi, dan lebih gila dari sebelumnya. Taedong dihabisi di kamarnya sendiri hanya dalam kurun waktu semalam, tanpa ada satupun yang tahu padahal kamar Yongguk, Taedong, dan Donghan bersebelahan.

"Taed... huhuhu... Taedong..."

Taehyun dan Yongguk menatap Donghan simpati, paham betapa pemuda itu sedih dan terluka. Taedong adalah orang yang paling dekat dengannya di rumah ini, yang paling peduli dengan Donghan. Bahkan ketika awal pindah, sebelum Donghan punya kamar sendiri, ia tinggal sekamar dengan Taedong.

"Udah, Han. Tenang dulu," Taehyun menghampiri Donghan, merangkulnya seraya mengusap pelan bahunya. Tangis Donghan mereda, pemuda itu menelungkupkan kepalanya ke atas kasur Taedong lalu diam cukup lama hingga tak terdengar suara sesenggukan lagi.

"Han?" panggil Taehyun, memastikan bahwa Donghan baik-baik saja.

Alih-alih menyahut, Donghan justru bangkit dan langsung berlari ke lantai satu. Taehyun dan Yongguk saling bertukar pandang untuk sesaat lalu menyusul Donghan ke bawah, tepatnya ke kamar Sanggyun.

"KURANG AJAR LO KIM SANGGYUN!"

BUAGH

"Donghan! Cukup!"

Taehyun dan Yongguk buru-buru menarik Donghan mundur. Setelahnya, Yongguk menghampiri Sanggyun yang tersungkur di lantai dengan pipi lebam membiru akibat bogeman mentah Donghan. Sanggyun tak melawan, ia hanya terbaring lemas di lantai dengan tubuh gemetar. Yongguk segera memapah pemuda itu menuju ke dapur, tempat di mana kotak P3K disimpan.

"Gila lo, kenapa harus main tangan sama Sanggyun sih, Han?! Lo tau sendiri dia udah nggak bisa diajak kompromi pake cara apapun, kalo dikasih kekerasan dia makin nggak bisa kerjasama!" bentak Taehyun. "Lo mau kita semua keluar dari sini nggak?!"

Seolah mendapat tamparan keras, Donghan diam dan tertunduk, menyesal. Biasanya ia akan membantah, tapi untuk kali ini ia diam. Alih-alih menggunakan kematian Taedong sebagai pembenaran atas perbuatannya barusan, ia justru merogoh sakunya dan menyodorkan serangkaian kunci pada Taehyun.

"Apa ini?"

"Kunci-kunci kosan kita, punya Taedong."

Taehyun menerimanya dengan kerutan di dahi. "Kok bisa ada di lo?"

Donghan menghela napas, lalu memandang Taehyun dengan tatapan 'gue ga paham lagi anjir' seraya menunjuk laci meja nakas Sanggyun. "Gue nemuin ini di sana, Hyun. Liat, dia sampe ngambil kunci punya Taedy."

"Kenapa lo kasih ini ke gue?" Taehyun menatap Donghan bingung. Sementara itu, raut wajah Donghan yang semula keruh perlahan berubah sedikit lebih baik dengan senyum tipis yang meyakinkan.

"Gue percaya lo bisa bantu gue, Hyun. Ini buat bukti biar petunjuk-petunjuk yang lo dapetin jadi jelas," kata Donghan pelan.

"Sejak kapan lo tau-"

"Kemaren, pas manggil buat makan, gue ga sengaja liat catetan lo, Hyun, hehehe."

Taehyun hanya menghela napas berat. Ia jelas kesal, tapi enggan meributkannya.

"Lo mikir gih sana, gue mau bantu nyari petunjuk lain biar lo makin jelas," perintah Donghan yang langsung dituruti begitu saja oleh Taehyun. Pemuda itu kembali ke kamarnya, lalu mengunci pintu dan masuk ke dalam lemari pakaiannya yang berukuran besar, cukup untuk dirinya jika berjongkok.

Taehyun mengeluarkan notes-nya, lalu kembali memikirkan clue yang sudah ia dapatkan. Tangannya sibuk mencorat-coret lembaran notes itu.

Clue cocok sm Sanggyun :

Kim ✔️ iya nama dia Kim, jelas bgt hdh

Kucing ✔️ benci kucing. Dia g demen sm Rcy. Rcy mati.

Lapar ✔️ y semua org laper??

4 ???

Kunci kosan

Taehyun berpikir keras. Empat? Apa maksudnya? Apakah urutan masuk mereka ke tempat kos ini? Sebagai penghuni lama, Taehyun jelas tahu betul urutan masuk kawan-kawan kosnya. Jika memang yang dimaksud adalah itu, maka cocok, Sanggyunlah pelakunya.

Masalahnya, clue ini ditulis oleh Hyunbin.

Hyunbin masuk di urutan ke-6, lebih dulu daripada Donghan, dan ia tidak tahu soal sudah berapa lama para penghuni lain tinggal di sini.

Lalu apa maksudnya angka 4? Pastilah sesuatu yang lebih simpel dari urutan masuk, tapi apa?

"Empat... apaan dah?"

Cring cring cring

"Masa jumlah kuncinya?"

Taehyun berpikir sambil memainkan kunci yang Donghan berikan. Mempertanyakan kecurigaannya sendiri, Taehyun memutuskan untuk mengecek kunci itu satu persatu. Sebagai penghuni terlama kedua, ia tentu lebih paham dan hapal soal kunci-kunci itu daripada yang lain.

"Loh, kok ada yang ilang? Kunci kamar gueㅡ"

SRAK

"Sembunyi di sini lo ternyata?"

[ To Be Continued ]

[ 1 ] p s y c h o p a t h | JBJ [ ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang