6

876 213 12
                                    

ㅡ Previous chapter

"Tunggu, jangan-jangan dia ngajak nyebat buat ngebunuh-"

"TAEDONG!"

[ p s y c h o p a t h ]

"Bang Gyun."

Sanggyun yang tengah menghembuskan asap rokoknya sembari menatap ke langit malam pun langsung menoleh ke Taedong.

"Napa, Taed?"

"Kalo gue mati hari ini gimana?"

"Hah?" Sanggyun mengernyit heran gara-gara pertanyaan tiba-tiba Taedong. "Ngomong apaan sih lu."

"Ya habisnya, kaya kata lu tadi siang, kalo beneran pembunuhnya salah satu dari kita, berarti dia gak akan ngebiarin kita keluar sebelum nyawa kita melayang 'kan? Maksud gue, dia emang sengaja mau bunuh kita semua," jawab Taedong panjang lebar.

Sanggyun diam, tidak merespon sedikitpun. Maniknya justru menatap lurus makam Hyunbin yang ada di halaman belakang. Tatapannya kosong, entah memikirkan apa.

"Gue mau minta maaf, Bang. Kali aja selama gue tinggal bareng kalian di sini gue banyak salah, pernah bikin kalian semua tersinggung atau marah," ujar Taedong lagi.

"Makasih, buat kalian semua yang udah mau ngekos di sini. Lo tau sendiri 'kan Bang, bokap gue yang nyuruh gue tinggal di sini sendirian, jaga rumah. Paling enggak setelah gue buka ini rumah jadi kosan, dengan kehadiran lo semua gue jadi ada temen, gak kesepian. Bokap gue juga jadi seneng penghasilannya tambah, hahaha."

"Kalo bokap lu tau rumah ini jadi TKP pembunuhan dan anaknya jadi korban, gimana ya?" tanya Sanggyun tiba-tiba, membuat Taedong langsung diam dan ekspresinya berubah kaku.

Memang, Kim Sanggyun ini tidak pernah peka situasi. Mana tadi dia bertanya dengan muka serius.

"Bang, kok lo nanyanya gitu sih?"

"Ya gak apa-apa, penasaran aja. Toh kita juga udah ga bisa kemana-mana lagi," jawab Sanggyun enteng. Taedong mengernyit sambil menatap Sanggyun aneh.

"Jangan-jangan loㅡ"

"Dikiranya gue gak tau lo semua curiga sama gue apa?" kata Sanggyun sambil berdiri dan mendekat ke arah Taedong yang juga langsung berdiri, menjauh.

"B-Bang, lo mau ngapain? J-Jangan gila deh Bang!"

"GUE UDAH GILA, TAED! KITA KEJEBAK DI SINI, GAK BISA KEMANA-MANA DAN TAU ENDINGNYA KITA BAKAL MATI. GIMANA GUE GAK JADI GILA?!"

BRAK

"BANGSAT LO!"

BUAGH

Itu tadi Kenta yang membanting pintu, lalu langsung menghajar Sanggyun dengan satu bogeman mentah. Sanggyun yang tidak siap tentu saja langsung oleng dan jatuh, tapi tidak sampai beberapa detik, Sanggyun kembali bangkit.

"Gue denger semuanya, Gyun! LO PEMBUNUHNYA!" teriak Kenta sambil kembali melayangkan pukulannya ke arah Sanggyun. Namun, Sanggyun yang sudah lebih siap dengan mudah menepis tangan Kenta dan berbalik mencengkramnya kuat.

"Apa lo bilang? Gue pembunuhnya? Bukti darimana lo?! Mana buktinya?!" bentak Sanggyun. Emosinya lagi-lagi tersulut.

"Sikap lo nunjukkin semuanya, Kim Sanggyun! Cuma lo satu-satunya yang santai setelah semua ini!"

"ITU KARENA GUE PUTUS ASA, KENTA! GUE UDAH GAK TAU HARUS GIMANA LAGI!"

"Lo semua," ujar Sanggyun dengan napas terengah-engah. Ia menatap teman-teman satu kosnya tajam. "Lo semua bisa jadi pembunuhnya. Lo semua lebih berpotensi daripada gue!"

"Kim Yongguk!" Sanggyun menunjuk Yongguk. "Lo yang paling bisa ngebunuh Hyunbin pake racun. Lo yang ada di dalem ruangan waktu Hyunbin akhirnya meninggal!"

"Dan lo, Takada Kenta. Jangan kira gue gak tau lo selama ini dendam sama Hyunbin karena gara-gara dia lo gagal audisi model dan kesempatan lo malah dicuri Hyunbin!" serunya marah. Setelahnya, ia masuk ke dalam rumah dan mengunci diri di kamar, meninggalkan lima orang temannya yang diam dan tertegun.

[ To Be Continued ]

[ 1 ] p s y c h o p a t h | JBJ [ ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang