prolog bukan?

77 11 115
                                    

Kurasa mengekpresikan perasaan itu tidak sepenuhnya salah,tidak semuanya harus di pendam,karna manusia hanyalah ciptaan Tuhan,bukanya Tuhan yang mengetahui seluk beluk kehidupan umatnya.

Juwita

Happy reading gues and enjoy.
Sambil dengarin lagu Adele all i ask
Pasti pas banget,saran aja.

Bulan dan bintang menghiasi langit seolah mengiring langkah seorang perempuan yang mengenai dress bewarna biru maron dengan motif kupu kupu menambah kesan imut pada wajahnya namun tidak dengan hatinya sekarang,ia mencoba menahan genangan air yang menumpuk di sudut matanya,perlahan tapi pasti kakinya telah berdiri tepat di hadapan pintu besar,mengulurkan tanganya untuk mengetuk saja ia sudah sangat gemetaran.

Tok...tok.....tok..

"Kak..." panggilnya,nafasnya tertahan ketika memanggil penghuni rumah tersebut.

Tidak lama setelah itu terbukalah pintu besar itu dengan menampilkan sosok cowok yang terlihat kaget bercampur bingung melihat wajah perempuan di hadapanya yang memucat.

"Juwi kamu ngapain disini,ayo masuk." sapanya sedikit kwatir akan keadaan perempuan di hadapannya

"Kak aku boleh ngomong sama kakak?" ujarnya dengan kepala tertunduk tidak tahan menahan tangisnya.

"Iya boleh kok,yaudah ayo masuk." ajaknya lagi tapi perempuan itu menggeleng,mencoba mengusap air matanya dan mengadakan kepalanya menampilkan senyum yang ia coba ukir di wajahnya.

"Kita ngomongnya  di cafe Alaska aja yang ada di depan kompleks boleh?" seru juwita

"Iya boleh kok, kamu tunggu di sininya aku mau ambil jaket dulu buat kamu," titah cowok tersebut dan diangguki oleh Juwita.

Tidak membutuhkan waktu yang lama cowok tersebut  keluar dengan gayanya yang cukup kasual dengan tshirt bewarna putih dengan tulisan 'Ganteng' dilapisi dengan jaket denim beserta jeans hitam dan jangan lupakan sneakers putih yang melekat sempurna di kakinya.

"Ini pake jaketnya,diluar dingin." serunya seraya menyampirkan jaket ke bahu Juwita, Juwita menerimanya walaupun hasilnya jaket itu kebesaran di tubuhnya.

"Makasih," sahut juwita

"Yaudah ayo!" ajaknya menarik tangan juwita,namun baru melangkah sekali Juwita melepaskan genggaman tangan mereka membuat cowok tersebut mengkerutkan keningnya.

"Kenapa?"

"Enggak ada,kan mau naik motor." kilah Juwita

"Iya udah ayo naik!"

Perjalanan jalan tidak terasa karna memang kafe Alaska yang mereka kunjungi tidak terlalu jauh,Kafe Alaska sangat cocok di pakai untuk nongkrong buat anak muda maupin ibu ibu arisan karna tempatnya yg cukup luas dan nyaman apalagi panghung kecil dengan alat musik yang berjejer rapi di sertai ornamen ornamen daun daun menambah kesan sejuk di pandang mata.

"Mau pesan apa?" tanya cowok itu membuka percakapan

"Jus jambu aja kak," jawab Juwita

"Oh,ok tunggu di sininya."

Lantas sang cowok berjalan ke arah kasir memesan sekalian membayar pesanan mereka,dan mengucapkan terimakasih setelah peaanannya di berikan ke padanya.

"Ini minum dulu,oh iya kamu mau nhomong apa?" tanyanya penasaran.

"Kak aku mau ngasih sesuatu buat kakak," jawab Juwita dengan senyuman yang menghias wajahnya.

"Apa?"

Juwita hanya tersenyum sebagai balasan,berjalan mengarah ke panggung kecil mengambil sebuah gitar dan duduk di kursih yang berhadapan langsung dengan mix

Angel It's RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang