Aku berteman dengan siapapun,tidak mau membedakan atau memanfaatkan sebuah pertemanan,Tapi walau begitu aku tidak lupa akan sahabat ku walaupun kami memiliki kegilaan yang sama karna itulah sahabat,tidak memasang fake melainkan menunjukkan sisi paling begonya,
~Anonim~
Di rumah yang sangat megah namun terkesan minimalis terdapat dua makhluk hidup yang sibuk dengan alamnya masing masing,
yang pertama adalah Agnesia Myra cell atau sering di juluki dengan kecebong kembaran singa galak,karna sifatnya yang memang di luar angkasa membuat ia sedingin es tapi sepanas matahari,Di balik semua sifatnya ia adalah sosok yang paling pengertian dan memiliki perasaan yang halus,ia memiliki akting yang sangat luar biasa dalam mengekpresikan perasaan,bahkan orang yang sudah dekat sekali dengannya saja belum tentu paham akan perasan dia sebenarnya.
Agnes asik dengan dunia hayalanya,ia sudah menghayal sangat jauh,ia sudah mulai membayangkan bagaimana jika ia bertemu oppa korea,menikah dengan orang korea,dan hal lainya yang membuat ia tersenyum senyum sendiri hanya dengan membayangkannya. bahkan ia sampai tidak sadar bahwa hari ini adalah hari pertamanya masuk SMA.
Berbeda halnya dengan sosok perempuan yang sedang mencoba mengeluarkan sesuatu yang menggajal di dalam tubuhnya,ia sudah berusaha sangat gigih sampai sampai raut wajahnya memerah dan keningnya yang berkerut namun hasilnya nihil,ia tidak dapat melakukan apapun lagi selain memegangi perutnya,namanya ialah Trifena Andayana cell
Perempuan yang super aktif dan ceria,ia selalu menebar senyum kepada siapapun kecuali dengan satu orang yang membuat ia mengalami penderitaan seperti saat ini."Ayam pendek!! Lihat aja loh kalau jumpa!!" pekiknya kuat membuat hal yang ia tunggu tunggu keluar dari persinggahanya.
"Eh keluar juga dia,bye bye jelek,hitam,bau." ucapnya riang sambil menatapi closet kamar mandi.
"Lain kali kalo mampir jangan lama lama nginap di perut guenya,loh kan bukan doi gue masa nginapnya lama," celotehnya riang gembira sembari menyiram setumpukan gumpalan yang mengembang di closet.
"Kak loh enggak mati kan? Jangan mati dulu,gue belum bisa goreng ayam,"teriak Agnes kencang seraya menggedor gedor pintu kamar mandi.
" lah gue ngomong dinding retak retak gini,kayak mana kalau gue gelar konser di rumah,"cercanya ketika menatap ke dinding yang mengalami keretakan,gue pikir hati manusia aja bisa retak eh tahunya dinding juga.
Plakk....
"Apa loh bilang mati,loh doain gue matinya?" sarkas Fena setelah membuka pintu kamar mandi secara kasar,
"Yeh siapa yang doain,orang gue nanya ko," balas Agnes tidak terima di salahin.
"Lah jadi apa hubungannya sama loh yang enggak bisa goreng ayam?" tanya Fena samar samar mendengar seruan sang adik.
"Oh itu,gue pikir loh kan mati,kalo loh mati otomatis nyokap pasti adain syukuran dan yang lebih pastinya nyokap bakalan nyuruh gue masak buat ngasih makan orang yang syukuran dan loh kan tahu gue enggak bisa goreng ayam."
Fena hanya mengelus dada mendengar jawaban Agnes yang sungguh tidak masuk akal,mana ada orang meningal ngadain syukuran pikirnya tapi karna badannya yang kurang mendukung ia hanya mengiyakan saja jawaban sang adik.
"Kak ayo berangkat nanti kita telat loh!" seru Agnes heboh sendiri.
"Eh,iya kah?" balas Fena bego.
"Hadeuh.."
*****
"Kak ramai banget orangnya," celetuk Agnes ketika memasuki arena lapangan SMA Mentari Sirna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel It's Romance
FanfictionSemua berawal dari rasa.Jika apa yang kita lakukan menggunakan rasa maka ada perbedaan di akhir,sama seperti yang dialami Trifena Andayana Cell,ia memberi sebuah rasa kesel jika mengingat satu nama,nama yang sudah ia cantumkan menjadi orang yang pal...