Chapter 2

574 54 2
                                    

"Apa kamu nyaman di sana , Yoongi ?"

Yoongi hanya mampu menggigit bibirnya, menahan segala keluh-kesah yang sudah berada di hujung lidah . Betapa tidak tahu dirinya dia jikalau mengungkapkan semua kebenaran kepada ibu mertuanya . Yoongi tahu wanita separuh abad itu menyimpan harapan kepadanya dan dia merasa tidak pantas diri mengajukan kata protes.

"Yoongi..."

"Ya , Nyonya.."

Terdengar helaan dari seberang sana , membuat Yoongi sedar dia telah salah bicara.

"Eomma mengerti .. mungkin kamu belum terbiasa dengan semua ini . Tapi kau harus ingat , Park Jimin suamimu yang sah .. dan aku adalah ibumu . "

Yoongi terdiam, suara Nyonya Park terdengar tegas walaupun tidak menghilangkan kesan kelembutannya.

"Baiklah Eomma."
Mulutnya terasa berat , biarpun kehidupan barunya ini lebih berat daripada apapun.

"Jimin mana ?"

"Ah mungkin masih tidur.."
Teka Yoongi seadanya sambil melirik pintu kamar mereka.

"Ah Eomma lupa .. Semalam malam pertama kamu , bukan ?"

Yoongi mengernyit tatkala ibu mertuanya bersuara girang di sertai alunan menggoda.

"Ehe..he. iya.."
Nyatanya mereka tidak melakukan apapun selain tidur di bawah selimut yang sama setelah perdebatan panjang itu.

"Ah baiklah.. kalau begitu kamu siapkan apa yang perlu sebelum suamimu bangun. Eomma juga harus ke kantor sampai Jimin pulang dari Honeymoon kalian."

"Baiklah. Eomma jaga diri di sana."
Pesan Yoongi berusaha terlihat akrab.

Terdengar tawa ringan dari sana "Baiklah.."

Talian sudah di putuskan . Yoongi langsung menghembus nafas lega . Kemudian melirik jam dinding yang kini menunjukkan angka lapan.

"Selain pemaksa , dia juga pemalas."
Yoongi berceloteh malas di sepanjang perjalanannya menuju kamar tidur mereka, hendak membangunkan suaminya.

Yoongi membuka pintu, matanya langsung tertuju pada permukaan katil bersaiz raja itu. Keningnya mengernyit bingung ketika tidak mendapati kehadiran Jimin di sana, hanya selimut putih berwarna putih yang tergeletak kusut diatas lantai .

"Kemana dia ?" Bisik Yoongi , kemudian mengangkat bahunya acuh . Hendak berbalik untuk meneruskan acara memasaknya yang tertunda .

"Sayang..."

Yoongi tersentak saat tangannya di tarik .
"Apa yang..."

"Shh.." Jimin melangkah maju , menyudut diri Yoongi yang sudah siap melemparkan hujatannya .

"Lepaskan aku !"

Pupil mata Yoongi membulat tatkala Jimin semakin mendekatkan wajahnya. Dalam hati Yoongi mengutuk seringai Jimin yang seakan mengejek dirinya.

"Yoongi..." Suara Jimin berat dan dalam . Yoongi menahan nafas , namun matanya tetap memandang Jimin dengan nyalang.
"..find me ?"

Tanpa bertanya pun dia tahu, suaminya baru selesai mandi , terbukti dengan tetesan air yang jatuh dari hujung rambutnya lalu mengalir membasahi leher dan turun ke dadanya.

Yoongi menahan dada Jimin tatkala pria itu hendak menunduk ke arahnya . Dia berpaling ke kanan , mengelak dari cumbuan Jimin yang hampir mendarat ke bibirnya .

"If you like it .. you may touch it." Bisiknya kemudian mengecup leher jenjang Yoongi dengan lembut . Meninggalkan jejak basah dan panas.

Yoongi berdecih .

Tawaran yang sangat hina baginya . Namun tidak dapat dipungkirikan, dia cukup terkesan dengan bentuk tubuh Jimin yang ramping nun tinggi , serta tubuhnya yang bercorakkan otot kuat dan menarik . Sedikit sebanyak, dia ingin tahu bagaimana kuatnya otot itu.

"Kau fikir hanya kau yang memiliki otot kuat dan tubuh seksi ? Masih ramai pria yang beribu kali lebih menarik dari kau!"
Balas Yoongi sengit .

Jimin menampilkan seringainya . "Terima kasih atas pujiannya , Yoongi." Dia mendekat , semakin merapatkan dirinya ke arah Yoongi . "Kau tahu .. 27 tahun aku hidup , baru kali ini aku di sungguhi oleh dada seorang gadis yang.."

Yoongi tergugat di tempatnya tatkala merasakan sebuah telapak tangan yang panas meraba dadanya di sebalik kos kebesaran yang dia kenakan.

"..ranum."

"Shh..." Yoongi mendesis tatkala Jimin meremas dadanya dengan lembut dan berhati-hati .

Dia berasa baru saja di hempas ke bumi tatkala mendengar kekehan ringan dari Jimin . "Malam nanti.. kamu akan dapat yang lebih nikmat , Park Yoongi."

"Bangsat !"

Wohh .. trima ksih yg sudi baca . Ngak sngka ada juga reader untuk story aku yg prtama ini . Maksih ya ~ jangan lupa vomment biar aku makin semangat .

Bastard ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang