Dengarku tidak sehelai pun, mata menyerkit kesakitan. Rintih rintik bergantian, menyambar lengan, kaki, punggung dengan kasar. Memegang halus telapak tangan, berbisik senyap. Hanya helaan nafas panjang menggelitik yang didapat didaun telinga. Hangat, bungkam mulut tajam. Gigil menguasai.
Aku tidak tau berbicara dengan siapa atau apa, membicarakan apa akupun tidak tau. Hanya ingin menulis, itu saja.
Tidak beranjak menertawai dunia, bersembunyi dibalik sendu muka. Menginginkan bangun namun mati, berlari tapi membeku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pena Frasa
Poetrytentang aksara rasa. Selamat datang di perpustakaan sederhana ini ya, yang ada disini mungkin pernah juga menjadi ceritamu. Ini adalah sebuah halaman perpustakaan yang dari dalamnya kamu hidup. Kisah siapa saja, aku, kamu, dia, mereka. Sisi lain dar...