Menceritakan orang lain? Justru aku lebih senang menceritakan diriku, bercengkrama dengan perasaan bebas tanpa ingin diganggu. Pernah sesekali aku ceritakan orang lain, ya, mereka hanya pemain pendukung, tidak lebih.
Langkah demi langkah membentuk jarak yang sangat lebar, sebab itu terbentuk oleh waktu yang amat panjang. Tidak peduli, kemana nanti akan menjadi tawa atau hanya akhir yang kian berduka.
Siapa peduli, terserah. Untuk hal yang terjadi baik itu masa lalu maupun masa kini semua pada ketentuan masing-masing.
Kita mungkin hanya sedang berbagi peran, kamu peran utama dalam ceritamu, pun sebaliknya. Aku peran utama dalam ceritaku, hanya saja kita memang harus lebih selektif memilih peran pendukung.
Kehidupan itu memang seperti langit, selalu berubah dan bergerak. Seperti halnya juga Allah maha membolak balikan hati seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pena Frasa
Poetrytentang aksara rasa. Selamat datang di perpustakaan sederhana ini ya, yang ada disini mungkin pernah juga menjadi ceritamu. Ini adalah sebuah halaman perpustakaan yang dari dalamnya kamu hidup. Kisah siapa saja, aku, kamu, dia, mereka. Sisi lain dar...